Two-Stage Data Envelopment Analysis

mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Struktur data seperti ini dinamakan data tersensor censored data. Dalam model Tobitterdapat tambahan informasi koefisiensi skala SCALE yaitu faktor skala yang akan diestimasi. Faktor skala ini dapat digunakan untuk mengestimasi standar deviasi dari residual. 11 Pastor 2002 – dalam Endri, mencatat keunggulan menggunakan prosedur two-stage DEA: i mudah diimplementasikan, ii kemungkinan mempertimbangkan banyak variabel lingkungan secara simultan, tanpa meningkatkan jumlah unit efisien, iii tidak diperlukan untuk mengetahui orientasi pengaruh dari setiap variabel lingkungan, iv dimungkinkan menggunakan beberapa atau keseluruhan variabel lingkungan bersama untuk menjadi bagian dari individual. 12

D. Malmquist Index Productivity

Index Produktivitas Malmquist adalah indeks bilateral yang digunakan untuk membandingkan teknologi produksi dua unsur ekonomi, Index Malmquist berlandaskan pada konsep fungsi produksi, yang mengukur fungsi produksi maksimum dengan batasan input yang sudah ditentukan. 11 Muhammad Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis ” Skripsi S1, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 71-72. 12 Endri, “Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage Data Envelopment Analysis ” Skripsi S1, STEI Tazkia, Bogor, 2011, h. 14. Penggunaan Index Produktivitas Malmquist karena indeks tersebut mempunyai beberapa karakteristik yang menguntungkan, pertama,Index Malmquist merupakan metode non-parametrik sehingga tidak memerlukan spesifikasi bentuk fungsi produksi, kedua, indeks ini tidak memerlukan asumsi perilaku ekonomi unit produksi seperti minimisasi biaya atau maksimisasi profit, sehingga sangat berguna apabila tujuan dari produsen berbeda-beda atau tidak diketahui, ketiga, penghitungan indeks tidak memerlukan data harga-harga, yang seringkali tidak tersedia, keempat, Index Produktivitas Malmquist dapat dipecah menjadi dua komponen yaitu perubahan efisiensi dan perubahan teknologi. Hal ini sangat berguna karena analisa dapat dilakukan secara lebih spesifik menurut komponen. 13 14 Menurut Fare, Gross dan Lovell 1994, Malmquist Index berorientasi input, bisa diformulasikan sebagai berikut : Dimana mengindikasikan sebagai orientasi input, M adalah produktivitas dari titik produksi terbaru x 1+1 , y 1+1 , menggunakan periode teknologi t+1, berhubungan relatif dengan titik produksi sebelumnya x 1 , y 1 13 Rezki Syahri Rakhmadi, “Analisis Efisiensi dan Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 44-46. 14 Andrew C . Worthington,”Malmquist Indices of Productivity Change in Australian Financial Services ” Journal of International Financial Markets, Institutions, and Money, 1999: h. 5-6. menggunakan teknologi periode t, D adalah fungsi jarak input, dan semua variabel yang sebelumnya dijelaskan. Nilai yang lebih besar dari satu mengindikasikan pertumbuhan produktivitas yang positif yang berada diantara dua periode. Merujuk pada Fare, Grosskop, Lindgrend, dan Roos 1993, rumus tersebut juga dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut : Atau M = TE . TC Dimana Adapun M Malmquist Index adalah hasil dari pengukuran proses tehnis P yang diukur sebagai frontier periode t + 1 dan periode t dengan perubahan efisiensi E dalam periode yang sama.Sedangkan untuk Malmquist Index output, juga menggunakan rumus yang sama dengan tersebut diatas. Dalam penelitian Sufian Fadzlan E = Technical Effciency dan P= Technical Change 15 15 Fadzlan Sufian, “Malmquist Indices Of Productivity Change In Malaysian Islamic Banking Industry: Foreign Versus Domestic Banks ” Journal of Economic Cooperation, 2007: h. 123-124.