Hipotesis Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

mengestimasi nilai produktivitas. Kemudian dilakukan uji model Tobit, dengan menggunakan software package Eviews 7.2 Hasil dan kesimpulan pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peta efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia, untuk menjadi bahan pertimbangan bagi Bank Indonesia untuk menentukan kebijakan bagi pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia dan menjadi referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya. Kerangka pemikiran dari masalah yang ada beserta pemecahannya digambarkan sebagai berikut : Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas BPRS Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia Ketidak pemerataan BPRS Antar Daerah Ketimpangan Ekonomi Antar Daerah Mengukur Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Laporan Keuangan publikasi BI dan OJK kuartal II Juni 2013 – Kuartal III September 2015 BPRS Kawasan Timur Indonesia BPRS Kawasan Barat Indonesia Input : Total Asset, Total DPK dan Biaya Tenaga Kerja Output : Pembiayaan dan Pendapatan Operasional Efisiensi DEA Produktivitas DEAP Hasil dan Kesimpulan Score Efisiensi Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi menggunanakan model TOBIT 68 BAB IV Hasil Analisis Data

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Sebelum sampai pada hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, pada penelitian ini diperlihatkan statistik ringkasan variabel yang akan diujikan pada tahap pengukuran tingkat efisiensi BPRS pada tabel 4.1 dan 4.2. Tabel 4.1 Statistik Ringkasan Variabel Penelitian BPRS Kawasan Barat Kuartal II Tahun 2013 – Kuartal III Tahun 2015 Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Aset 50 2.960.000 130.000.000 33.600.000 32.600.000 DPK 50 2.230.000 30.700.000 12.800.000 9.230.000 Biaya Tenaga Kerja 50 87.222 3.770.000 916.000 856.000 Pembiayaan 50 149.000 7.260.000 3.590.000 2.440.000 Pendapatan Operasional 50 170.000 24.600.000 4.460.000 5.410.000 Sumber : Statistik Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Indonesia Dalam Ribuan Rupiah, Data Diolah Tabel 4.2 Statistik Ringkasan Variabel Penelitian BPRS Kawasan Timur Kuartal II Tahun 2013 – Kuartal III Tahun 2015 Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Aset 50 2.300.000 139.000.000 38.000.000 40.800.000 DPK 50 101.000 105.000.000 19.300.000 30.200.000 Biaya Tenaga Kerja 50 72.334 3.980.000 930.000 1.050.000 Pembiayaan 50 10.000 15.600.000 4.070.000 5.490.000 Pendapatan Operasional 50 185.000 18.000.000 3.740.000 4.290.000 Sumber : Statistik Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Indonesia Dalam Ribuan Rupiah, Data Diolah

B. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Kuartal II Tahun 2013 – Kuartal III Tahun 2015 : First Stage

1. Tingkat Efisiensi BPRS Kawasan Barat Kuartal II Tahun 2013 –

Kuartal III Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, pada pembahasan ini akan ditampilkan tingkat efisiensi 5 Lima BPRS Kawasan Barat. Melalui metode Data Envelopment Analysis DEA dapat dilihat tingkat efisiensi BPRS Kawasan Barat selama kuartal II tahun 2013 sampai kuartal III tahun 2015 secara kuartal maupun tingkat efisiensi rata-rata selama periode tersebut. Grafik Score Efisiensi BPRS Kawasan Barat Gambar 4.1 Efisiensi 5 Lima BPRS Kawasan Barat Kuartal II 2013 – Kuartal III 2015 20 40 60 80 100 120 BHAKTI HAJI BHJ ARTHA MAS ABADI AMA ARTHA LEKSANA ALK GUNUNG SLAMET GST ARTHA MADANI AMI Hasil pengukuran tingkat efisiensi BPRS Kawasan Barat kuartal II tahun 2013 sampai kuartal III tahun 2015 menunjukkan suatu trend yang berfluktuatif, tidak ada BPRS yang memiliki score efisiensi yang stabil dari setiap waktu pengukuran. Adapun bank yang dikategorikan efisien dalam penelitian ini adalah BPRS Gunung Slamet memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan BPRS Kawasan Barat yang lainnya.Karena BPRS Gunung Slamet mencapai tingkat efisiensi dengan score 100 sebanyak tiga kali pada kuartal I tahun 2014, Kuartal III tahun 2014 dan kuartal I tahun 2015. Kemudian BPRS Artha Mas Abadi mencapai tingkat efisiensi dengan score 100 sebanyak dua kali pada kuartal IV tahun 2013 dan pada kuartal IV tahun 2014 dan BPRS Artha Madani juga mencapai efisiensi dengan score 100 sebanyak satu kali pada kuartal IV 2014. Tetapi tidak semua BPRS mencapai tingkat efisiensi dengan score 100. Berdasarkan hasil pengukuran efisiensi tersebut dapat dilihat bahwa BPRS kawasan Barat yang mendapat score 100, atau dapat diartikan bahwa bank tersebut telah mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya dan dikategorikan bank yang efisien. Adapun bank yang dikategorikan efisien dalam penelitian ini adalah BPRS Artha Mas Abadi pada kuartal IV tahun 2013, BPRS Gunung Slamet pada kuartal I tahun