Definisi Variabel Operasional TINJAUAN PUSTAKA

selain dari operasi, seperti penjualan aktiva tetap, penerbitan saham atau pinjaman. Sedangkan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi second stage adalah : 1 Return On Equity ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return On Equity ROE semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. 3 ROE dapat dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan total equity. 2 Financing to Deposit Ratio FDR, menurut Purwoko dan Sudiyanto 2013 menyatakan bahwa kemampuan likuiditas bank dapat diproksikan dengan FDR yaitu perbandingan antara kredit dengan Dana Pihak Ketiga DPK. Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 80 hingga 110. 4 3 Rahmalia Nurhasanah, “Pengaruh Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, Dan Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham Survey Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 ” Jurnal Akuntansi, 2011, h.4. 4 Wahab , “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Two Stage Stochastic Frontier Approach ” Jurnal Ekonomi, Vol.VI,Edisi 2, Oktober 2015, h. 66. 3 Non Performing Financing NPF, menurut Kamus Bank Indonesia adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. NPF merupakan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan. NPF yang baik adalah yang memiliki nilai dibawah 5. Semakin kecil NPF maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung bank. Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

B. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan per kuartal Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS dari kuartal II-Juni 2013 sampai dengan kuartal III-September 2015 yang diperoleh melalui publikasi dari Bank yang bersangkutan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : Tabel 3.1 Variabel dan Simbol dengan Metode DEA dan Malmquist Index No. Variabel Simbol Sumber 1. Input Aset I 1 Neraca 2. Input DPK I 2 Neraca 3. Input Biaya Tenaga Kerja I 3 Laba Rugi 4. Output Pembiayaan O 1 Neraca 5. Output Pendapatan Operasional O 2 Laba Rugi Tabel 3.2 Variabel dan Simbol dengan Model Tobit No. Variabel Simbol Sumber 1. Independent Variable Score DEA Y Perhitungan DEA 2. Dependen Variable Aset X 1 Neraca 3. Dependen Variable ROE X 2 KAP dan Informasi Lainnya 4. Dependen Variable FDR X 3 KAP dan Informasi Lainnya 5. Dependen Variable NPF X 4 KAP dan Informasi Lainnya

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah BPRS kawasan Barat dan BPRS kawasan Timur di Indonesia yang tercatat selama periode Juni 2013-September 2015 dengan jumlah 109 BPRS.Data yang digunakan merupakan laporan keuangan kuartalan 3 bulanan.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. 5 Metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian.Artinya, setiap unit atau individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu : 5 Gita Listya Jianti, “Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, 2015, h. 52. 1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS yang beroperasi di Indonesia selama periode 2013-2015. 2. Menyajikan laporan keuangan yang lengkap pada periode Juni 2013- September 2015. 3. 5 BPRS kawasan Timur di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan lengkap pada periode Juni 2013- September 2015. 4. 5 BPRS kawasan Barat di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan lengkap pada periode Juni 2013- September 2015 dan memiliki asset yang tidak jauh berbeda dengan 5 BPRS kawasan Timur di Indonesia. Berdasarkan penelitian tersebut, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 BPRS, yang terbagi dalam 5 BPRS Kawasan Barat dan 5 BPRS Kawasan Timur sebagai berikut : Tabel 3.3 Nama Sampel BPRS No. BPRS Kawasan Barat BPRS Kawasan Timur 1. BPRS Bhakti Haji BPRS Surya Sejati 2. BPRS Artha Mas Abadi BPRS Bahari Berkesan 3. BPRS Arta Leksana BPRS Patuh Beramal 4. BPRS Gunung Slamet BPRS Investama Mega Bakti 5. BPRS Artha Madani BPRS Dinar Ashri

D. Metode Pengumpulan Data

Data utama yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan kuartalan BPRS periode Juni 2013 sampai