Data Observasi kegiatan Belajar Mengajar KBM

B. Mastery learning dan Pembelajaran Ekonomi di SMAIT YAPIRA 1. Mastery learning di SMAIT YAPIRA

Mastery learning yang biasa diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur, bertujuan untuk mengadaptasikan pembelajaran pada siswa kelompok besar klasikal, membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada siswa dan berguna untuk menciptakan kecepatan belajar rate of progress. Artinya, mastery learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menganut azas ketuntasan belajar, dengan tolok ukur yang digunakan pada pencapaian hasil belajar, yakni tingkat kemampuan siswa orang perorang, bukan perkelas dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan cara ini, guru akan memberikan layanan sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual siswa, sehingga potensi masing-masing siswa berkembang secara optimal. Pendekatan ini berawal dari asumsi, bahwa di dalam kondisi yang tepat, semua siswa mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua siswa memperoleh hasil yang maksimal pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisasi tujuan dan bahan belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan terhadap siswa yang lambat mencapai tujuan kompetensi yang telah ditetapkan. Belajar tuntas merupakan suatu upaya belajar dengan penekanan siswa harus menguasai seluruh bahan ajar. Karena menguasai 100 bahan ajar amat sukar, maka yang dijadikan ukuran biasanya menguasai 75 tujuan atau kompetensi yang harus dicapai. SMAIT YAPIRA pada tiap jenis mata pelajaran menetapkan tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap tingkat kesukaran dan kedalaman mata pelajaran tersebut. Dalam konsep KTSP kriteria ini disebut Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria ketuntasan minimal KKM untuk materi Ekonomi adalah minimal peserta didik harus memperoleh nilai 70. Jika dibawah 70 belum dianggap tuntas dan harus mengulang. Menurut Bapak cecep selaku gguru matapelajara ekonomi, standar kompetensi atau standar ketuntasan Ekonomi yang berlaku di SMAIT YAPIRA adalah ditetapkan sendiri oleh sekolah dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Antara lain, melihat kemampuan para peserta didik. Penetapan standar oleh pihak sekolah sesuai dengan Peraturan Departemen Pendidikan Nasional tentang penetapan standar ketuntasan minimal bahwa sekolah dapat menetapkan sendiri standar ketuntasan minimal yang dipakainya. 2 Pada pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan strategi mastery learning, siswa-siswa yang mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan mendapatkan pelajaran tambahan remedial agar mereka juga bisa sukses melewati kajian itu. Sedangkan bagi siswa yang berhasil tuntas menguasai kajian tersebut dapat diberikan program pengayaan enrichment. Ada beberapa hal penting kaitannya dengan penerapan mastery learning di SMAIT YAPIRA, antara lain: a. Guru mengukur tingkat ketuntasan. Tingkat ketuntasan ini diukur dari kemampuan siswa dalam setiap unit SK atau KD . b. Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk satu minggu pembelajaran dan dipakai sebagai pedoman guru serta diberikan kepada siswa. c. Guru membentuk pembelajaran dalam satu unit kompetensi atau kemampuan dasar dan dilaksanakan melalui pendekatan klasikal, kelompok dan individual. d. Guru menyiapkan metode pembelajaran dalam setiap standar kompetensi 2 Cecep, Guru Bidang Studi Ekonomi di SMAIT YAPIRA, Wawancara 18 Agustus 2015

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui belajar tuntas (mastery learning) berbasis tutor sebaya pada pokok bahasan aritmatika so

0 2 17

7.PEMBELAJARAN TUNTAS 18022008

0 0 10

Strategi Penerapan e Learning Tahap Pere

0 0 20

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SURANENGGALA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17