C. Analisis Kelemahan dan Kekuatan Pelaksanaan Mastery Learning di SMAIT YAPIRA
Setiap pelaksanaan strategi dalam pembelajaran tidak terlepas dari kelemahan dan kekuatan, begitu juga pada pelaksanaan strategi mastery learning
di SMAIT YAPIRA terdapat beberapa kelemahan dan kekuatannya.
Kelemahan pelaksanaan mastery learning ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor Guru
Guru belum optimal melaksanakan mastery
learning dalam mengimplementasikannya disebabkan karena: 1 kekurangan waktu, 2 lebih
banyak mengejar target daripada penguasaan kompetensi, 3 pemahaman guru Ekonomi sendiri yang belum merata tentang mastery learning, 4 kurang respek
dalam membuat perangkat pembelajaran dengan alasan yang penting “siswa bisa” 5 program tindak lanjut yang dilakukan hanya terfokus pada remedial,
sementara pengayaan dan percepatan belum tersentuh dan mendapatkan porsi secara optimal dan memadai
2. Faktor Siswa
Yaitu kemampuan rata-rata intake siswa yang heterogen terutama kemampuan memahami materi
3. Faktor Waktu
Yaitu waktu 2 jam pelajaran perminggu meskipun tidak prinsip dirasa masih kurang mengingat beban kompetensi yang harus dicapai siswa terlalu banyak.
4. Faktor Materi Pelajaran
Yakni 1 bahan ajar yang terlalu banyak. Hal ini karena memuat lima aspek sekaligus. 2 belum tersedianya modul yang dibuat oleh guru, sehingga
menghambat untuk memfasilitasi siswa yang memiliki kecepatan belajar.
Selain mempunyai kelemahan dalam pelaksanaan mastery learning juga terdapat kekuatan yang bisa mengantarkan keberhasilan dalam pelaksanaan
mastery learning. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan
bahwa SMAIT YAPIRA telah memenuhi faktor keberhasilan tersebut dengan cukup representativ, yaitu: a tujuan pendidikan yang sudah jelas dan
dikembangkan melalui silabus dan RPP, b telah menggunakan metode yang bervariasi dan tepat sesuai dengan kompetensi dan bahan yang diajarkan, dengan
prinsip PAIKEM, c input siswa yang bagus dan intake kemampuan rata-rata siswa bagus, dan mayoritas siswanya adalah muslim, d sarana prasarana
representativ, e penilaian telah terencana dengan baik, proses maupun hasil, serta didukung oleh lingkungan dan suasana yang religius.
97
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada deskripsi hasil informasi dan temuan yang telah peneliti sajikan pada bagian sebelumnya, baik berasal dari data-data literatur yang terkait
dengan penelitian ini, maupun data-data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Proses pelaksanaan mastery learning dalam pembelajaran ekonomi di kelas XI
SMAIT YAPIRA terwujud dalam bentuk strategi mastery learning yaitu dengan metode diskusi kelompok group discussion dan model pembelajaran
NHT. Namun pelaksanaan tersebut tetap berlandaskan pada empat komponen sebagai acuannya yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pemilihan
metode dan media pembelajaran. Dengan pelaksanaan metode diskusi kelompok group discussion dengan model pembelajaran NHT. tersebut
mampu menghasilkan siswa yang saling asah, asih dan asuh antar siswa.
2. Dalam pelaksanaan mastery learning di SMAIT YAPIRA terdapat kelemahan dan kekuatan, kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain,
faktor guru, faktor siswa, faktor waktu, dan faktor materi pelajaran. Sedangkan kekuatan dalam pelaksanaan mastery learning antara lain, tujuan pendidikan
yang sudah jelas, guru ekonomi yang telah profesional dan telah memenuhi kualifikasi akademik, telah menggunakan metode yang bervariasi dan tepat
sesuai dengan kompetensi, kemampuan rata-rata siswa yang bagus, sarana prasarana representative dan penilaian telah terencana dengan baik, baik dari
segi proses maupun hasil.