Fokus Penelitian Metode dan Desain Intervensi TindakanRancangan Siklus Penelitian

learning belajar tuntas. Wawancara yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan lisan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikitkecil. Wawancara yaitu suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan bertanya sepihak dan dari jawaban yang diberikan responden kepada pewawancara untuk dijadikan informasi melalui pedoman wawancara. Adapun yang diwawancara adalah siswa Kelas XI SMAIT YAPIRA Kabupaten Bogor sebelum dan setelah tindakan.

4. Catatan Lapangan Field Notes

Cara pengumpulan data dengan menghimpun data-data primer dan skunder, serta catatan-catatan peristiwa, kejadian, kendala-kendala, aktifitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas dan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti di lapangan.

5. Studi Dokumentasi

Menghimpun bahan-bahan keterangan data dan fakta yang dilakukan dengan mengadakan kajian literasi dan studi dokumentasi dengan pencatatan secara sistematis terhadap data-data yang dapat dijadikan dokumen pendukung dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk mencari data dari berbagai benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, catatan harian, dan sebagainya, sehingga dapat dijadikan sebagai informasi untuk melengkapi data-data primer maupun sekunder. Dari sumber data tersebut, peneliti dapat memanfaatkan untuk menguji dan manafsirkan berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran Ekonomi di SMA YAPIRA Medang Kab. Bogor dengan menggunakan pendekatan mastery learning.

G. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh arti dari data yang sudah tersedia melalui interpretasi data, maka peneliti mengadakan pengolahan dan penafsiran data melalui teknik analisis kualitatif yaitu data yang dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu peneliti dalam meneliti menggunakan fakta empiris. 3 Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis data ketika peneliti masih di lapangan dan analisis data setelah kembali dari lapangan. Analisis data di lapangan terkait dengan memperbaiki atau mengubah asumsi teoritis yang digunakan, serta memperbaiki pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Sedangkan analisis data pasca mendapatkan data di lapangan terkait dengan perumusan penemuan penelitian. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data, yaitu proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasi, dan mengubah data kasar ke dalam catatan lapangan. 2. Sajian data, yaitu suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk memberikan kesimpulan atau tindakan yang diusulkan. 3. Verifikasi atau penyimpulan data, yaitu penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukkan alur kausalnya sehingga dapat diajukan proposisi-proposisi yang terkait dengannya. 4 Sebelum digunakan tes tersebut terlebih dahulu diujicobakan untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

1. Uji Validitas

Validitas yang digunakan dalam instrument ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial. 3 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000, cet. 2, hlm. 167. 4 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Angkasa, 1993, Cet. 1, hlm. 167.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui belajar tuntas (mastery learning) berbasis tutor sebaya pada pokok bahasan aritmatika so

0 2 17

7.PEMBELAJARAN TUNTAS 18022008

0 0 10

Strategi Penerapan e Learning Tahap Pere

0 0 20

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SURANENGGALA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17