Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Landasan Konseptual Pembelajaran

a. Pengertian pembelajaran Menurut Mohamad Ali, pembelajaran adalah suatu upaya memberi

rangsangan, bimbingan, arahan, dan dorongan agar terjadi proses belajar mengajar. 1 Pengertian ini mengisyaratkan bahwa dalam pembelajaran ada aktifitas belajar dan mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik. Upaya ini juga mengandung tujuan agar peserta didik secara sadar mau belajar mandiri. Istilah pembelajaran merupakan pengganti dari istilah mengajar yang telah melembaga pada dunia pendidikan. Namun dalam prakteknya, mengajar lebih berpusat pada guru teacher centered, karena guru harus mempersiapkan diri secara administratif serta harus menguasai materi dan metode mengajar, serta evaluasi belajar tanpa harus memperhatikan apakah peserta didik mampu menguasai materi pelajaran atau tidak. Proses pembelajaran yang demikian peserta didik lebih ditempatkan sebagai obyek pendidikan, padahal peserta didik adalah subyek pendidikan. Max Darsono secara umum mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar peserta didik untuk mencapai hasil yang optimal. 2 Dengan istilah pembelajaran, maka fungsi dan tugas guru adalah membelajarkan peserta didik untuk mencapai hasil yang optimal, yakni perubahan tingkah laku secara keseluruhan. 3 Dalam hal ini telah terjadi transformasi model pembelajaran dari “teacher centered” menjadi “student centered”, dimana peran 1 Mohamad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000, h. 13. 2 Max Darsono, Belajar Dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Semarang Press, 2000, h. 24. 3 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.2 guru adalah sebagai motivator, dinamisator dan mitra belajar peserta didik yang bertugas menyiapkan materi dan media pembelajaran, serta menciptakan kondisi peserta didik untuk aktif mengikuti pembelajaran secara total, baik fisik maupun psikologis. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pembelajaran secara konsepsional mengandung pengertian yang konstruktif, yakni titik tekannya adalah membangun dan mengupayakan keaktifan siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.

b. Unsur-unsur pembelajaran

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan pembelajaran mengandung sejumlah unsur-unsur yang meliputi: 1 Tujuan pembelajaran Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, sebagai unsur penting untuk suatu kegiatan maka dalam kegiatan suatu apapun tujuan tidak bisa diabaikan. Demikian halnya dengan kegiatan pembelajaran. 1 Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut: 2 a Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi belajar. b Tujuan mendefinisikan tingkah laku dalam bentuk dapat diukur dan diamati. c Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki. 2 Peserta didik Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 disebutkan peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Cet. 4, h. 42. 5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001, Cet. 3, h. 77. potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam pandangan modern, peserta didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pembelajaran, melainkan juga harus diperhatikan sebagai subyek dalam pembelajaran. 3 Dasar peserta didik sebagai obyek sekaligus subyek dalam wilayah keilmuan harus dikaji dan dikembangkan secara optimal. Perpaduan pengembangan keilmuan peserta didik ditinjau sebagai obyek maupun subyek dalam jangka panjang dapat menghindarkan terjadinya perpecahan kepribadian dalam peserta didik. 4 3 Pendidik Pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Semula kata pendidik mengacu pada seseorang yang memberikan pengetahuan, ketrampilan, atau pengalaman kepada orang lain. Sejalan perkembangan keilmuan pendidikan, muncul konsep bahwa mendidik bukan hanya mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu kepada orang yang belum tahu, tetapi suatu proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri. 5 Dalam pembelajaran, salah satu tugas yang dilaksanakan oleh pendidik ialah memberikan pelayanan kepada peserta didik agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan itu. Selain itu pendidik juga sebagai pembimbing, yaitu proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap keluarga, sekolah serta masyarakat. 6 3 Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h. 133. 4 Ibid., h. 134. 5 Ibid., h. 142. 6 Ibid., h. 33.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui belajar tuntas (mastery learning) berbasis tutor sebaya pada pokok bahasan aritmatika so

0 2 17

7.PEMBELAJARAN TUNTAS 18022008

0 0 10

Strategi Penerapan e Learning Tahap Pere

0 0 20

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SURANENGGALA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17