N-Gain Tinggi Interpretasi Data 1. Data Awal Observasi

hanya komponen bertanya yang mengalami peningkatan paling rendah yaitu sebesar 65. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa dikategorikan sangat aktif pada siklus II. Artinya siswa sudah mulai berani berbicara dalam Ekonomi di depan kelas yang dia ekplor sendiri baik dari pengalamannya maupun dalam ekperimen atau percobaan dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas sangat kondusif dengan diterapkannya metode praktik pada alat-alat sederhana pokok bahasan Materi ketenagakerjaan dan pembangunan nasional kondisi kelas pada model pembelajaran ceramah dengan model pembelajaran yang berorientasi pada guru teacher centered menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa students centered. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut dapat disajikan seperti di bawah ini Gambar 4.9 : Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa di Kelas pada Siklus I Dan Siklus II. Untuk menangani siswa yang belum terbiasa dalam belajar Mastery Learning maka guru mempraktikkan diri sebagai tim ahli dalam kelompok tertentu. Kemudian berpindah pada kelompok lain untuk memberikan penjelasan yang sama sesuai kelompok pertama, begitu seterusnya. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa selama siklus I dan siklus II dapat di buat rekapitulasi perbandingannyasebagai berikut: Tabel 4.11 Perbandingan HasilBelajar SiswaPada Siklus I Dan SiklusII No Kriteria Siklus SiklusI SiklusII 1 Rata-rata nilai 73.75 81.5 2 Daya serap 72 92 3 Ketuntasan 75 100 Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 7,75 point yaitu dari 73.75 pada siklus I dan 81.5 pada siklus II. Kenaikan nilai hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh penguasaan dan pemahaman materi, hal ini terjadi jika proses pembelajaran di kelas berhasil. Dimungkinkan dalam proses pembelajaran siswa sudah terbiasa untuk belajar bersama secara berkelompok. Faktor lain yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di kelas berhasil dengan adanya teman kelompok lain yang lebih dulu mengerti untuk menjelaskan materi kepada kelompok yang belum mengerti tentang suatu materi. Artinya, memberikan dampak signifikan pada pemahaman siswa tentang pokok bahasan Materi ketenagakerjaan dan pembangunan nasional. Data di atas akan lebih kelihatan kenaikan prosentasenya dengan grafik diagram batangdi bawah ini: Gambar 4.9 : Grafik Perbandingan HasilBelajar SiklusI Dan Siklus II Dengan demikian maka dapat disimpulkan dari grafik batang di atas jelas terlihat baik nilai rata-rata, daya serap serta ketuntasan hasil belajar atau ketercapaian standar kompetensi telihat lebih tinggi jika bandingkan antara siklus I dan siklus II, artinya siswa sudahdapat menguasai materi dengan baik. Model pembelajaran kooperatif Mastery Learning yang dilaksanakan pada pokok bahasan Materi ketenagakerjaan dan pembangunan nasional ternyata dapat menciptakan suasana belajar yang bergairah dan memotivasi siswa serta memancing kreativitas siswa untuk menguasai materi tersebut sebaik mungkin. Selain kelebihan model pembelajaran mastery learning ini tidak juga lepas dari beberapa point kelemahan seperti dalam penggunaan waktu yang lebih lama, kesulitan guru mengatur aktifitas perputaran kelompok untuk masing-masing tim ahli yang belum berjalan maksimal dan nampak kegaduhan sehingga mengganggu aktifitas belajar kelas lain. Selain mengetahui peningkatan hasil belajar siswa juga guru harus lebih banyak ide dan kreatifitasnya dalam mengoptimalkan teman yang lebih cerdas dibandingkan siswa lain melalui belajar metode pembelajaran kooperatif type Mastery Learning, hal ini sangat sangat membantu siswa dan sebagai daya tarik bagi siswa dalam belajar, terutama dalam memanfaatkan kecerdasan temansekelas siswa lain.

e. Tahap Tindak Lanjut

Siswa yang sudah tuntas diberikan program pengayaan, program pengayaan ini dalam bentuk tugas untuk membaca dan mempelajari materi selanjutnya. 21

4. Media

Media atau sumber belajar yang dipakai dalam penerapan strategi mastery learning dalam pembelajaran Ekonomi di kelas XI yaitu: papan tulis, spidol, buku paket, LKS, infocus, pulpen dan kertas folio.

2. Analisis Penerapan Strategi Mastery Learning dalam Pembelajarann Ekonomi di SMAIT YAPIRA

a. Tujuan

Tujuan pembelajaran mastery learning di SMAIT YAPIRA yaitu agar sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan pembelajaran standar kompetensi secara tuntas. Perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan itu merupakan indikator keberhasilan guru merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam melaksanakan aktifitas belajar. Berkaitan dengan itu guru juga dapat merencanakan dan mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa. 2. Materi Bahan atau materi pelajaran pada hakekatnya adalah isi dari materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Materi atau bahan yang diajarkan dalam pembelajaran ekonomi sudah seharusnya menyesuaikan dengan tujuan yang sudah direncanakan dari

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui belajar tuntas (mastery learning) berbasis tutor sebaya pada pokok bahasan aritmatika so

0 2 17

7.PEMBELAJARAN TUNTAS 18022008

0 0 10

Strategi Penerapan e Learning Tahap Pere

0 0 20

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SURANENGGALA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17