Pengertian pembelajaran Menurut Mohamad Ali, pembelajaran adalah suatu upaya memberi

pembelajaran lebih efektif dan efisien. 10 7 Metode Metode pembelajaran adalah suatu jalan atau cara yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. 11 Metode-metode yang sampai saat ini masih digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas dan resitasi, sosio drama, drill latihan, kerja kelompok, metode proyek, problem solving, karya wisata, resource person, survey masyarakat, dan metode simulasi. 12 8 Strategi Secara umum strategi mempunyai pengertian “suatu garis-garis besar haluan” untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru peserta didik, dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 13 Kalau metode merupakan cara untuk melakukan suatu pembelajaran agar lebih tepat dan sesuai situasi peserta didik, maka perlu juga diatur ketepatan penggunaan metode, tehnik dan strategi penerapan metode. Andai saja metode itu sebenarnya sudah baik tetapi karena kurang tepatnya penerapan metode maka hasil pembelajarannya pun akan kurang maksimal. 14 Jadi bisa disimpulkan bahwa strategi disini berbeda dengan metode. Kalau metode itu terkait langsung dengan pembelajaran, maksudnya terkait langsung antar guru dengan siswa dalam suatu pembelajaran, maka strategi disini berfungsi mengatur ketepatan penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran tersebut. 10 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, .…, h. 99. 11 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail Median Group, 2008, h. 8. 12 Ibid., h. 19-24. 13 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 5. 14 IIsmail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, …, h. 24

c. Teori-teori Belajar

Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut pandangan psikologi yaitu: 1 Teori disiplin mental Teori belajar ini dikembangkan tanpa didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif, teori ini menganggap bahwa dalam belajar mental siswa didisiplinkan atau dilatih. Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental ialah teori perkembangan ilmiah. Menurut teori ini, anak itu akan berkembang secara ilmiah. Teori yang berlawanan dengan teori disiplin mental dan perkembangan ilmiah adalah teori apersepsi, yang merupakan suatu asosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahui seseorang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran. 15 2 Teori Behaviorisme Ada beberapa ciri dari teori ini yaitu: mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanisme, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, dan menekankan kepentingan latihan. Tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Thorndike yang mengemukakan tiga prinsip atau hukum dalam belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. 15 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003, h. 41.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui belajar tuntas (mastery learning) berbasis tutor sebaya pada pokok bahasan aritmatika so

0 2 17

7.PEMBELAJARAN TUNTAS 18022008

0 0 10

Strategi Penerapan e Learning Tahap Pere

0 0 20

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

0 1 19

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SURANENGGALA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17