69
2. Aspek Biologis
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendugaan dampak pada aspek biologis yaitu banyak terjadi perubahan pemukiman, dan sebagainya.
Sesuai dengan penuturan salah satu warga yang sudah lama tinggal di daerah ini, yaitu Hj. Raniti berikut perubahan pada pemukiman:
“Nenek tinggal di sini sebelum ada pabrik tahu neng. Dulu masih banyak pohon-pohon gede di sini, Kali itu lebar dulunya, masih banyak ikan, terus
anak-anak kecil pada mandi di situ. Kalo sekarang mah udah banyak rumah- rumah, pabrik udah ada tiga. Berubah kalo di bandingin sama yang dulu. Tapi
untungnya ada pabrik di sini, orang-orang jadi pada bikin usaha, jadi kalo mau beli kebutuhan apa aja gak jauh-
jauh jalannya.”.
64
3. Aspek Sosial-Ekonomi
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a Dampak yang diperhatikan adalah yang terjadi berurutan. Misalnya,
meningkatkan pendapatan akan menimbulkan kesegala aspek. Dampak pada satu komponen sosial-ekonomi juga dapat menimbulkan dampak pada
hubungan antara manusia sehingga dapat menimbulkan perpindahan mata pencaharian, perpindahan tempat pemukiman, mobilitas dan lain
sebagainya. Seperti hadirnya kegiatan industri yang bermukim di daerah perkotaan
memiliki daya tarik yang kuat bagi para masyarakat desa berpindah ke kota. Sehingga hal tersebut merubah perekonomian seperti bertambahnya jenis mata
pencaharian, dan lain-lain. Berikut penutuan Ibu Sri Astuti:
64
Wawancara Pribadi dengan Ibu H. Raniti, Pemilik Usaha Kontrakan. Jakarta: 24 September 2016 Pukul 16.30 WIB.
70 “Saya juga awalnya bisa jualan ini gara-gara niatnya mau kerja di
Jakarta, di Jakarta susah nyari kerja eh ujung-ujungnya jualan nasi. Saya dari Tegal mbak. Pendapatan sehari kurang lebih ya Rp 500.000 mbak. Dikasih
rezeki kayak gini udah bersyukur banget, mencukupi lah sehari-hari bisa buat makan, bisa nyekolahin anak, nabung sampe bisa kebeli rumah ini.”
65
Peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Kosim Mardani pemilik warung kelontong:
“Saya pensiun kerja langsung bisa usaha jadi seenggaknya masih bisa ngasilin duit, gak minta terus sama anak. Lumayan pas buka warung di sini tiap
hari ada aja yang beli, sehari dapet 300.000 an kalo rame. Saya juga masih bisa nyekolahin anak yang satu lagi itu. Saya jadi orang tua gak punya utang juga
kalo bisa nyekolahin anak, tinggal ntar anaknya aja yang nyari kerja sendiri sesuka mereka asal mereka bisa punya uang sendiri orang tua mah seneng aja
ya.”
66
4. Aspek Sosial-Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah: a
Menentukan nilai-nilai budaya yang mempunyai arti penting dari sudut
lokal, nasional, dan internasional.
b Nilai-nilai yang perlu dipertahankan dari sudut budaya dan lainnya.
c Ancaman pada nilai-nilai tersebut biasanya ditinggalkan.
d Nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat kini dilupakan, misalnya adat
istiadat, kepercayaan, hubungan di dalam keluarga atau masyarakat dan perilaku lainnya.
Kehadiran industri yang membawa adanya urbanisasi, pasti berkaitan erat pada budaya masyarakat yang bercampur dengan budaya lainnya. Sehingga
mereka melakukan peng-generalisan dalam budaya. Seperti halnya pada saat observasi dan wawancara, peneliti mendengar dan melihat tidak ada penggunaan
65
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri Astuti, Pemilik Warung Makan Warteg. Jakarta: 22 Mei 2016 Pukul 09.00 WIB.
66
Wawancara Pribadi dengan Bapak Kosim Mardani, Pemilik Warung Kelontong. Jakarta: 20 Mei 2016 Pukul 13.10 WIB.