47 Sunda
121 Batak
19 Betawi
102 Aceh
16 Papua
2
Total 489 orang
Sumber: Dokumen RT 01, 2016.
C. Sejarah Industri Tahu 1.
Industri Kecil Tahu HRM
Pemilik industri kecil tahu HRM adalah Bapak Hermanto yang biasa disebut dengan Pak Heri. Jauh sebelum Bapak Hermanto mendirikan usaha
sendiri, pada tahun 1979 Bapak Hermanto sudah berada di Jakarta bekerja di tempat saudaranya yang merupakan pengusaha tahu. Dari situlah beliau belajar
mengenai tentang tahu. Akhirnya Bapak Hermanto memberanikan diri untuk mendirikan industri tahu HRM ini pada 4 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri
tahun 2009 yaitu tanggal 17 September dengan modal usaha pertama meminjam di bank.
38
Awal didirikan industri tahu HRM adalah untuk meningkatan taraf kehidupan keluarga pemilik industri tahu tersebut. Lama-kelamaan industri tahu
HRM ini membutuhkan pekerja yang lebih banyak oleh karena itu Bapak Hermanto merekrut orang-orang disekitar industrinya yang berasal dari
38
Wawancara Pribadi dengan Bapak Hermanto, Jakarta: 21 Februari 2016 Pukul 12.35 WIB.
48 kampung dan masih menganggur untuk dijadikan pekerja di usahanya tersebut.
Sehingga berdirinya industri tahu HRM ini memberikan kebaikan bagi diri Bapak Hermanto dan keluarga, selain untuk meningkatkan taraf kehidupan
untuk keluarganya sendiri, Bapak Hermanto juga memberikan peluang kerja
untuk masyarakat sekitar.
Dengan memiliki usaha sendiri Bapak Hermanto mendapatkan keuntungan-keuntungan dari usahanya tersebut. Beliau pun juga memikirkan
tanggungan para pekerjanya dengan memberikan upah yang sesuai pekerjaan si pekerja, selain itu Bapak Hermanto memberikan fasilitas tempat tinggal agar
para pekerjanya tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk membayar kontrakan atau pun listrik, dan beliau juga menyediakan kendaraan bermotor untuk
mempermudah para pekerjanya apabila membutuhkan kendaraan.
Dengan begitu didirikannya industri tahu HRM ini bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga para pekerjanya. Selain mendapatkan keuntungan dari
penjualanannya, Bapak Hermanto selaku pemilik industri pun mempunyai kendala-kendala dalam usaha tersebut. Seperti beberapa waktu lalu, harga
kacang kedelai impor sangat mahal sehingga mengharuskan Bapak Hermanto untuk mencampur kacang impor dengan kacang lokal.
Hingga sekarang industri kecil tahu HRM ini sudah mempunyai 14 orang pekerja pembuat tahu dan pedagang keliling sekitar 50 orang.