Ketiga industri kecil tahu

97 Jam kerja dimulai pukul 3 subuh untuk bagian menggiling kedelai, merendam kedelai, merebus kedelai, dengan upah perhari sebesar Rp 100.000. Kemudian bagian lainnya seperti menyetak, membungkus dan mengupas tahu dimulai pukul 8 pagi dibayar sebesar Rp. 75.000hari, itu sudah termasuk dengan uang makan tetapi belum ditambah dengan upah lembur dan jaminan kesehatan yang diberikan Pak Hermanto. Dengan jam kerja yang begitu panjang dan beberapa pekerja yang sudah berusia lanjut, namun keadaan fisik pekerja masih kuat dan sehat. Tidak sedang menderita penyakit yang mengakibatkan kesehatan terganggu. Industri kecil tahu HRM memproduksi sekitar 17 kwintalsehari kacang kedelai pada hari senin-jumat dan hari libur seperti sabtu- minggu hanya 14 kwintalhari kacang kedelai yang akan dijadikan tahu China. Tahu ini berbentuk segiempat dan berbagai macam ukuran, yaitu 10cm x 10cm, 5cm x 5cm dan 2,5cm x 2,5cm. Harga setiap ukuran pun berbeda-beda. Dimulai yang paling besar Rp 2.500, Rp. 1.500 dan Rp 800. 2 Industri kecil tahu Inat Turjaman Industri tahu milik Pak Inat adalah industri pertama kali yang hadir di kawasan industri kecil tahu sekarang, sejak tahun 1990. Industri ini memiliki 6 pekerja yaitu bagian menyetak dan membungkus tahu adalah imas cucu dan imih, kemudian bagian menguyit adalah 98 damilah, bagian menggiling dan merendam kacang kedelai adalah idan, dan bagian mencari kayu sebagai bahan bakar adalah kang encep. Upah yang diberikan Pak Inat kepada para pekerjanya pun berbeda-beda sesuai dengan kadar bagian kerjanya, yaitu bagian menggiling kacang kedelai, merendam kacang kedelai, merebus kacang kedelai dan mencari kayu di beri upah lebih besar sekitar Rp 60.000 – Rp 70.000hari, dan pekerja lainnya seperti mengunyit tahu, menyetak tahu dan membungkus tahu kisaran Rp 40.000 – Rp 50.000hari. Para pekerja diberikan makan sehari tiga kali yaitu pagi siang sore yang telah disiapkan oleh Ibu Elli. Selain itu, fasilitas yang diberikan oleh Pak Inat adalah dibebaskan dari pembayaran kontrakan, sehingga para pekerja tidak perlu membayar kontrakan. 3 Industri kecil tahu Paimin Awal mula berdirinya industri tahu ini adalah Paimin beserta istrinya merantau ke Jakarta dari Ngawi untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Di Jakarta mulai tahun 1993 Paimin membuka industri tahunya dengan bantuan kedua saudaranya dari kampung sebagai tenaga kerja. Industri milik Paimin membuat tahu kulit karena di kawasan ini belum ada yang membuka usaha seperti itu. Lama-kelamaan pesanan tahu Paimin semakin meningkat dari pasar kepasar dan para pedagang keliling, sehingga Paimin menambah tenaga kerjanya hingga sekarang sekitar 20 orang. 99 Sekitar tahun 1995 Paimin menjadi anggota PRIMKOPTI Jakarta Selatan. PRIMKOPTI adalah Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, yang merupakan sebuah perkumpulan koperasi yang merupakan wadah satu-satunya untuk menghimpun dan menggerakkan daya kreasi dan potensi serta membina produsen pengolah bahan makanan dari kedelai yang terdiri dari pengrajin tempe, tahu dan makanan sejenisnya. Dengan industri tahunya yang telah dipercaya oleh masyarakat luas sehingga usahanya masih berproduksi sampai sekarang, dan dengan begitu keluarga Paimin semakin membaik, seperti contohnya sekarang Paimin bisa membangun rumah utamanya menjadi lebih bagus yang sangat berdekatan dengan Industrinya. Industri tahu kulit ini dimiliki oleh Paimin yang biasa disebut Mas Imin. Pak Imin memulai usahanya dari tahun 1993, beliau merantau dari Ngawi ke Jakarta untuk merubah kehidupannya. Semakin lama usahanya semakin maju dengan begitu Pak Imin mengharuskan menambah pekerjanya hingga menjadi 20 orang sampai sekarang.

B. Ketiga pemilik unit usaha

1. Amati ketiga pemilik unit usaha sarana dan prasarana Lokasi ketiga pemilik unit usaha berada di Jalan Haji Kamang Bawah RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu dekat sekali dengan ketiga industri tahu tersebut. Kondisi ketiga pemilik unit usaha benar-benar berada 100 dilingkungan pemukiman ini. Jarak antara unit usaha dan industri tahu sangat dekat hanya selisih 2-6 rumah. Bangunan unit usaha adalah permanen: temboknya menggunakan batu bata, atapnya menggunakan asbes atau pun genteng, lantainya sudah menggunakan menggunakan keramik. 2. Mencari tahu profile ketiga pemilik unit usaha. a Warung Kelontong Warung kelontong ini dimiliki oleh Bapak Kosim Mardani. Bapak Kosim asli orang Jakarta dan dari lahir beliau memang tinggal di sini. Warung kelontong ini berisikan berbagai macam sembako, rokok, makanan ringan, minuman, alat tulis, dan lain-lain. Warung ini berdiri sejak bapak Kosim sudah tidak lagi bekerja, tepatnya bapak Kosim tidak mengingatnya. Warung ini buka setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga 10 malam. Beliau menjaga dari buka warung sampai pukul 3 sore, setelah itu digantikan dengan anak terakhir beliau sepulang kuliah. Dalam sehari bapak Kosim mendapatkan Rp 350.000. b Warung Nasi warteg Warung nasi ini dimiliki oleh Ibu Sri Astuti. Beliau berasal dari Tegal, berdirinya warung ini dalam keadaan mendesak karena awalnya ibu Sri merantau ke Jakarta ingin bekerja akan tetapi mencari kerjaan di Jakarta sangat sulit akhirnya beliau dan suami yang berprofesi sebagai tukang ojek dengan nekat mengontrak rumah dan membuat usaha warung nasi ini. Dengan keadaan lingkungan sekitar yang menunjang

Dokumen yang terkait

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

3 24 120

Model pengorgansasian masyarakat dalam meningkatkan kesadaran lingkungan; studi ketokohan Harini Bambang Wahono dalam melakukan pengorganisasian masyarakat di Kampung Banjarsari RW 08 Kel. Cilandak Barat Kec. Cilandak Jakarta Selatan

0 4 117

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Hubungan religiusitas masyarakat pendatang dengan religiusitas masyarakat asli : studi kasus masyarakat di kelurahan Cilandak Timur Jakarta Selatan

0 6 107

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

1 28 120

Aktivitas ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil tahu di Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

0 5 197

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

0 3 120

Dampak Biopsikososial Dan Spiritual Anak Bermasalah Dengan Ibu Yang Bekerja (Studi Kasus Pada Anak Dengan Permasalahan Psikososial Yang Ibunya Bekerja Di RW 013 Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan)

0 35 223

Rehabilitasi Jalan Lingkungan RT 01 RW 06 Kelurahan Argapura

0 0 1

RT RW 001 005 Sintang Nama Ibu Pendidika

0 1 7