Keadaan Dengan Proyek Indikator Dampak

64 pembangunan proyek seperti industri ini memang sudah dirancang bertujuan untuk meningkatkan sosial-ekonomi. Jauh dari itu, kehadiran industri pun juga membawa dampak pada lingkungan sekitar yang hadir pada beberapa tahun mendatang, dan hal tersebut biasa disebut dengan jangka panjang. Dan ini merupakan contoh dari dampak jangka pendek yang dihadirkan oleh kegiatan industri, yaitu penyerapan tenaga kerja sehingga masalah pengangguran dapat teratasi, peningkatan pendapatan, perubahan lapangan pekerjaan. Berikut penuturan Bapak Taswin yang merupakan pekerja dari industri kecil tahu HRM: “Saya asalnya dari Purwokerto mbak. Awalnya ke Jakarta emang kepengen punya kerja yang bener, dapet gaji yang gede biar bisa ngasih makan anak cucu istri yang enak. Eh alhamdulillah saya dapet kerja di sini, jadi saya bisa rutin ngirim duit ke istri di kampung, anak bisa sekolah sampe selesai, sekarang udah pada bisa nyari duit sendiri. Saya juga dibantu sama anak bisa bikin rumah sendiri dikampung. ” 54 Kemudian peneliti melakukan wawancara kembali dengan ibu Cici Sukesih. Beliau adalah pekerja di industri kecil tahu milik Paimin: “Semenjak suami saya meninggal keadaan saya gak kuaran neng. Dulunya saya gak pernah kerja, ngandelin uang dari suami aja, pas suami saya meninggal saya bingung mesti gimana, anak keadaannya juga lagi susah jadi saya serba salah. Untungnya saya main kerumah saudara saya di situ tuh, terus ngeliat pabrik ini akhirnya saya bisa kerja di sini. Alhamdulillah bersyukur 54 Wawancara Pribadi dengan Pak Taswin, Pekerja Industri Kecil Tahu HRM. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 09.20 WIB. 65 banget saya diterima kerja jadi saya punya duit, bisa maka, dikasih tempat tinggal juga sama pak imin.” 55 Dan peneliti juga melakukan wawancara dengan ibu Imas Nurmala pekerja di industri tahu Pak Inat: “Saya orang Bandung teh, kerja di sini dari pertama kali pabrik ini pindah ke Jakarta. Bersyukur banget deh masih bisa kerja di sini, suami juga satu kerjaan. Semenjak kerja di sini alhamdulillah punya uang, bisa nyelengin, saya juga bisa nyekolahin anak sampe selesai.” 56 Selain membuka lapangan pekerjaan, kehadiran industri pun turut serta merubah pola mata pencaharian di sekitar lingkungan masyarakat. Seperti bapak Kosim Mardani pemilik usaha warung kelontong yang berada didekat ketiga industri tahu tersebut. Beliau berjualan selepas pensiun bekerja, menurutnya kehadiran industri bisa dimanfaatkannya untuk menyukupi perekonomian keluarganya. Sesuai penuturannya: “Lumayan pas buka warung di sini tiap hari ada aja yang beli, alhamdulillah neng sehari dapet 300.000 an kalo rame, jadi saya bisa ngasih makan anak istri, bisa nyekolahin anak tamat SMA sampe anak sekarang udah kerja jadi bisa bantuin orang tuanya nyukupin keperluan dapur sedikit- dikit.” 57 Kemudian peneliti melakukan wawancara kembali pada ibu Sri Astuti pemilik usaha warung makan. Beliau merupakan warga pendatang dari Tegal Jawa Tengah, beliau beserta suaminya pergi ke Jakarta bertujuan untuk merubah penghidupan keluarganya. Dengan adanya industri disekitar lingkungan tempat tinggalnya, beliau membaca peluang untuk membuat usaha, yaitu warung nasi 55 Wawancara Pribadi dengan Ibu Cici Sukesih, Pekerja di Industri Tahu Paimin. Jakarta: 20 Mei 2016 Pukul 16.00 WIB. 56 Wawancara Pribadi dengan Ibu Imas Nurmala, Pekerja di Industri Tahu Inat Turjaman. Jakarta: 20 Mei 2016 Pukul 16.00 WIB. 57 Wawancara Pribadi dengan Bapak Kosim Mardani, Pemilik Warung Kelontong. Jakarta: 20 Mei 2016 Pukul 13.10 WIB. 66 dan beliau mengatakan bahwa dengan berjualan didekat industri, beliau dapat meraih hidup yang lebih maju lagi. “Untung jualan dideket tempat orang kerja begini ya jadi makanan yang dijual nyisanya sedikit gak pernah nyisa banyak alhamdulillah laku mbak. Bisa nyekolahin anak dikampung, di Jakarta saya bisa punya rumah walaupun kecil begini nyampur sama dagangan. Dikasih rezeki kayak gini udah bersyukur banget, mencukupi lah sehari-hari bisa buat makan, bisa nyekolahin anak, nabung sampe bisa kebeli rumah ini.” 58 Peneliti juga melakukan wawancara kepada Hj. Raniti yang memiliki usaha 10 kontrakan, dan usaha kontrakannya merupakan salah satu sumber penghasilan untuk dirinya dan keluarga. “Dulu nih usaha tahu HRM punya nenek, tapi sekarang dikontrakin tempat itu sama bang Hermanto. 1 tahun dibayar Rp 10.000.000 buat nyewa pabrik doang. Terus saya bikin lagi 10 kontrakan, keisi sebagian sama pegawai pabrik dan sisanya sama orang deket-deket sini yang ngontrak, jadi dapet duit lagi tiap bulan. Kalo di itung- itung sebulan sih nyampe Rp 15.000.000 an.” 59 Selain kehadiran jangka pendek pada pendugaan dampak suatu proyek yang sudang dijelaskan diatas, adapun jangka panjang yang akan hadir dalam suatu kegiatan proyek seperti masalah lingkungan disekitar proyek tersebut. Memang dampak yang hadir membutuhkan waktu yang lama, dimulai dari pembangunan industri sampe dengan sekarang dampak yang dihadirkan sudah muncul. Dampak tersebut mengakibatkan kekurangan nyamanan bagi masyarakat sekitar, seperti pada kenyataan yang ada, kehadiran industri membawa dampak pada lingkungan sekitar. Misalnya, sesuai dengan penuturan 58 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri Astuti, Pemilik Warung Makan Warteg. Jakarta: 22 Mei 2016 Pukul 09.00 WIB. 59 Wawancara Pribadi dengan Ibu H. Raniti, Pemilik Usaha Kontrakan. Jakarta: 23 Mei 2016 Pukul 16.30 WIB. 67 mas Sugeng, beliau adalah salah satu warga yang rumahnya berhadapan langsung dengan Kali Grogol sekitar 3 meter dari Kali: “Ya gitu.. Kali depan rumah kadang suka keliatan berubah warna kuning sama warna putih terus ada gelembung-gelembungnya gitu terus ampas- ampas tahu juga suka ngambang di Kali, tapi yang saya gak kuat bau amis banget mbak. Padahal Tim Orange bersihin Kali tiap hari, yang punya pabriknya aja gak ngertiin.” 60 Hal tersebut dapat merusak lingkungan dan kehidupan ekosistem yang berada diperairan, juga mengancam kesehatan masyarakat sekitar industri. Gangguan terhadap perairan sangat merugikan kualitas mutu air serta manfaatnya. Oleh karena itu, sejak awal perencanaan usaha atau kegiatan sudah harus diperkirakan perubahan yang akan terjadi dari lingkungan hidup baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Kemudian peneliti juga mewawancarai ibu Aisyah, beliau merupakan salah satu warga yang sudah lama tinggal di sini dan asli orang sini. “Saya tinggal di sini dari muda neng. Sekarang lingkungan di sini berubah jadi sepi, pada sibuk sama kerjaannya masing-masing. Terus ibu-ibu yang kerja di pabrik juga pulang udah sore berangkat pagi ya mereka kadang ngobrol seperlunya aja, Jadi komunikasi antara tetangga tuh jarang banget neng. Neng bisa liat dah tuh jarang ada orang kan? Beda sama yang dulu neng, kalo dulu mah ada pengajian rutin di Mesjid atas situ, tapi sekarang udah gak ada neng.” 61 Padahal daerah penelitian ini merupakan kawasan padat penduduk, sebagian lahan didaerah ini sudah dipenuhi bangunan rumah. Dan yang selalu menjadi identik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk adalah 60 Wawancara Pribadi dengan Mas Sugeng, Penyewa Kontrakan. Jakarta: 23 Mei 2016 Pukul 16.30 WIB. 61 Wawancara Pribadi dengan Ibu Aisyah, Ibu Rumah Tangga. Jakarta: 23 Mei 2016 Pukul 17:30 WIB. 68 kebersamaan, mereka sering berkumpul bersama dengan tetangga sekitar, dan melakukan kegiatan kemasyarakatan. Akan tetapi berbeda dengan keadaan didaerah ini yang sangat sepi, jarang ada masyarakat yang mengumpul, mereka lebih sibuk dengan urusannya masing-masing. Sehingga yang terjadi saat penelitian ini berlangsung saya sangat susah mencari beberapa masyarakat lain untuk di wawancarai, entah itu pagi, siang atau pun sore. 62

B. Hal-hal Khusus Dalam Pendugaan Dampak

Merujuk pada Bab II halaman 22 telah dijelaskan bahwa pendugaan dampak suatu proyek dapat diprediksi dengan cara sebagai berikut:

1. Aspek Fisik dan Kimia

a Dalam melakukan identifikasi bahan pencemaran, maka perlu diketahui sumber dan macam pencemaran dari tiap aktivitas proyek. b Setiap macam bahan pencemar yang dikeluarkan dari proyek harus dicari. Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara ke ketiga industri, mereka tidak memakai bahan-bahan kimia yang dimasukkan kedalam olahan tahu, sehingga olahan tahu di ketiga industri ini bebas dari bahan kimia. Jikalau air limbah yang mengalir dari ketiga industri tersebut ke Kali sering berubah warna, itu berarti limbah dari pencucian kacang dan perebusan kacang. 63 62 Observasi di lingkungan RT 01. Jakarta: 23 Mei 2016 Pukul 17:30 WIB. 63 Observasi di Ketiga Industri Kecil Tahu. Jakarta: 24 April dan 20 Mei 2016. 69

2. Aspek Biologis

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendugaan dampak pada aspek biologis yaitu banyak terjadi perubahan pemukiman, dan sebagainya. Sesuai dengan penuturan salah satu warga yang sudah lama tinggal di daerah ini, yaitu Hj. Raniti berikut perubahan pada pemukiman: “Nenek tinggal di sini sebelum ada pabrik tahu neng. Dulu masih banyak pohon-pohon gede di sini, Kali itu lebar dulunya, masih banyak ikan, terus anak-anak kecil pada mandi di situ. Kalo sekarang mah udah banyak rumah- rumah, pabrik udah ada tiga. Berubah kalo di bandingin sama yang dulu. Tapi untungnya ada pabrik di sini, orang-orang jadi pada bikin usaha, jadi kalo mau beli kebutuhan apa aja gak jauh- jauh jalannya.”. 64

3. Aspek Sosial-Ekonomi

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: a Dampak yang diperhatikan adalah yang terjadi berurutan. Misalnya, meningkatkan pendapatan akan menimbulkan kesegala aspek. Dampak pada satu komponen sosial-ekonomi juga dapat menimbulkan dampak pada hubungan antara manusia sehingga dapat menimbulkan perpindahan mata pencaharian, perpindahan tempat pemukiman, mobilitas dan lain sebagainya. Seperti hadirnya kegiatan industri yang bermukim di daerah perkotaan memiliki daya tarik yang kuat bagi para masyarakat desa berpindah ke kota. Sehingga hal tersebut merubah perekonomian seperti bertambahnya jenis mata pencaharian, dan lain-lain. Berikut penutuan Ibu Sri Astuti: 64 Wawancara Pribadi dengan Ibu H. Raniti, Pemilik Usaha Kontrakan. Jakarta: 24 September 2016 Pukul 16.30 WIB.

Dokumen yang terkait

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

3 24 120

Model pengorgansasian masyarakat dalam meningkatkan kesadaran lingkungan; studi ketokohan Harini Bambang Wahono dalam melakukan pengorganisasian masyarakat di Kampung Banjarsari RW 08 Kel. Cilandak Barat Kec. Cilandak Jakarta Selatan

0 4 117

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Hubungan religiusitas masyarakat pendatang dengan religiusitas masyarakat asli : studi kasus masyarakat di kelurahan Cilandak Timur Jakarta Selatan

0 6 107

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

1 28 120

Aktivitas ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil tahu di Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

0 5 197

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

0 3 120

Dampak Biopsikososial Dan Spiritual Anak Bermasalah Dengan Ibu Yang Bekerja (Studi Kasus Pada Anak Dengan Permasalahan Psikososial Yang Ibunya Bekerja Di RW 013 Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan)

0 35 223

Rehabilitasi Jalan Lingkungan RT 01 RW 06 Kelurahan Argapura

0 0 1

RT RW 001 005 Sintang Nama Ibu Pendidika

0 1 7