Manfaat Magang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Tapak

Menurut Simonds dan Starke 2006, desain merupakan proses pemberian bentuk adalah kreasi dari tempat, ruang, atau segala sesuatu yang dibuat manusia untuk mewujudkan tujuan awal yang ingin dicapai. Desain dimulai dengan tujuan konseptual dari ruang atau objek alam. Menurut Winarwan, Umbu, dan Gunawan 2010, desain memiliki dua sisi komplementer. Di satu sisi, desain merupakan sebuah ide yang utuh, lengkap dan logis dan dapat berdiri sendiri. Di sisi yang lain, desain hanyalah suatu keadaan potensial yang tak lengkap, yang hanya bisa mencapai kepenuhannya melalui konstruksi dalam ruang dan waktu. Ingels 2004 menyatakan bahwa pedoman desain adalah prinsip desain. Prinsip menjadi standar sebuah desain untuk dibuat, diukur, didiskusikan, dan dievaluasi. Keenam prinsip dasar tersebut adalah balance, focalization of interest, simplicity, rhythm and line, proportion dan unity. Balance adalah pengaturan secara simetri, asimetri, dan proksimaldistal. Keseimbangan simetri memiliki pencerminan dari sisi yang lainnya dan umum dipakai pada taman formal. Keseimbangan asimetri merupakan keseimbangan dengan komposisi yang tidak sama. Keseimbangan proksimal juga merupakan keseimbangan dengan komposisi yang tidak sama, namun memiliki pendistribusian yang jauh lebih dalam. Focalization of interest adalah menyeleksi dan memposisikan satu kekuatan visual dalam komposisi. Simplicity adalah prinsip yang menimbulkan perasaan lebih nyaman dengan lanskap tanpa menjauhi kesederhanaan dan mengurangi kompleksitas dari variasi warna, bentuk, ataupun tekstur. Rhythm and line adalah pengulangan dengan interval tertentu sehingga tercipta ritme, sedangkan line melengkapi dari ritme dan tercipta dari pertemuan material yang berbeda dan tercipta dari kesatuan dua batas material yang tajam. Proportion adalah perbandingan ukuran baik antara pola secara vertikal maupun horizontal dari masing-masing elemen lanskap. Unity merupakan kesatuan dari semua bagian yang terpisah dan memberikan kontribusi dari keseluruhan total desain.

2.2 Proses Desain Tapak

Menurut Hakim dan Utomo 2008, proses desain yang sistematik pada garis besarnya terbagi menjadi dua bagian, yakni tahapan Programming dan tahapan Design. Pada tahapan program lebih ditekankan pada menganalisis segala aspek yang terkait pada rancangan hingga menghasilkan suatu konsep skematik yang nantinya menjadi landasan pada tahapan Design Development. Desain detail lanskap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaaan komponenelemen, materialbahan lanskap, tanaman, kombinasi pemecahan detail berbagai elemen taman seperti: pedestrian, plaza, air mancur, kolam, bollard, dan sebagainya. Kesemuanya merupakan pemecahan yang spesifik dan berkualitas dari diagramprogram ruang dan area dari sebuah rencana rinci tapak. Menurut Booth 1983, proses desain umumnya memiliki tahap-tahap penerimaan proyek, riset dan analisis, desain, dan gambar konstruksi. Tahap penerimaan proyek project acceptance adalah penerimaan proposal proyek dan penyetujuan oleh kedua pihak yaitu arsitek lanskap dan klien. Klien menjelaskan keinginannya kepada arsitek lanskap, kemudian terjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Selanjutnya arsitek lanskap mempersiapkan proposal yang mencakup pelayanan, produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak. Tahap kedua adalah riset dan analisis research and analysis. Pada tahap ini dilakukan persiapan rencana dasar, inventarisasi tapak pengumpulan data dan analisis evaluasi, wawancara dengan pemilik client serta pembentukan program. Kunjungan langsung ke tapak juga termasuk bagian dari tahap ini. Tahap ketiga adalah desain design, yang terdiri dari: a. diagram fungsi ideal ideal functional diagram, yaitu tahap awal pembuatan grafis suatu desain untuk mengidentifikasi hubungan yang paling tepat antara fungsi usulan utama dengan ruang desaindesain, b. diagram fungsi keterhubungan tapak site-related functional diagram, yaitu pembuatan metode keterhubungan ruang dalam diagram fungsi ideal untuk mengetahui kondisi dari tapak tersebut,