kritis dalam desain konseptual adalah penggunaan tanaman secara masal karena kelompok atau kumpulan tanaman dapat menciptakan kesatuan secara visual
dalam sebuah komposisi. Selain itu juga dari sifat alamiah tanaman yang selalu membentuk kelompok habitat sesuai dengan lingkungannya.
5.3.5 Gambar Konstruksi
Menurut Booth 1983, setelah melengkapi fase desain, desainer mempersiapkan gambar konstruksi. Pada Proyek Taman Lingkungan JGC,
tahapan ini dimulai setelah produk dari tahapan pengembangan desain disetujui oleh klien. Penyetujuan pembuatan gambar ditandai dengan pelaksanaan proses
pembayaran tahap kedua sebesar 40 dari total biaya yang dikenakan kepada OZ. Detail konstruksi menggambarkan detail hardscape berupa jenis material
dan ukuran-ukuran yang akan dibangun. Gambar detail konstruksi hardscape dibuat dalam bentuk CAD. Gambar tersebut terdiri dari circulation path and
jogging track, reflexiology path, plaza yang meliputi tangga dan ramp, signage, perimeter fence, dan bench Tabel 13 Pada pembahasan selanjutnya mengenai
detail plaza, tangga dan ramp. Tabel 13. Fasilitas dan Luas Material pada Taman Lingkungan JGC
No Fasilitas
LuasJumlah Satuan
Keterangan
1 Circulation path
141.9 m²
Lebar 1.2 m 2
Jogging track 611
m² Lebar 2.4 m
3 Reflexiology path
46 m²
Lebar 1.2 m 4
Plaza 435.8
m² -
5 Tangga
14.3 m²
- 6
Ramp 15.7
m² -
7 Signage utama
2 unit
- 8
Perimeter Fence 590.01
m² -
9 Bench
26 unit
- sumber: Oemardi_Zain, 2011
Finishing plaza menggunakan material concrete. Penggunaan material ini dapat menciptakan kesan alami dari tema hutan kota. Menurut Ingels 2004,
material concrete dapat digunakan bersamaan dengan kayu, susunan bata, atau aggregate untuk membentuk pola. Concrete merupakan campuran pasir, kerikil,
semen, dan air. Jika dicetak bahan tersebut akan mengeras menjadi bentukan
tertentu secara otomatis. Material concrete sesuai digunakan sebagai hard paving, bertekstur padat, sesuai untuk digunakan vehicles, pedestrian walks.
Finishing plaza menggunakan warna abu-abu muda dan abu-abu tua Gambar 37. Penggunaan warna abu-abu memberi kesan bahan-bahan alami
batu-batuan. Warna abu-abu merupakan warna netral sehingga warna abu-abu paving dapat menyatu dengan warna hijau rumput sehingga tampak harmonis.
Menurut Simonds dan Starke 2006, bidang dasar merupakan tempat alokasi penggunaan, permukaan yang paling sesuai bagi aktivitas manusia dan hal
yang paling penting dalam hubungan antara penggunaan dalam rencana keseluruhan. Pada penggubahan ruang luar outdoor space, perpaduan dapat
terjadi antara bahan alam batu, air, pasir, kerikil, tanaman dan hasil pengolahan manusia batu bata, beton, aspal, keramik, marmer sehingga menghasilkan suatu
gubahan yang harmonis. Bidang lantai base plane dapat didesain dengan warna yang menyerupai warna tanah, pasir, batu, rerumputan, dan warna bumi lainnya.
Gambar 37. Detail Plaza pada Taman Lingkungan JGC sumber: Oemardi_Zain, 2011
Ingels 2004 menyatakan bahwa terdapat dua komponen pada desain tangga, yaitu riser dan tread. Formula yang digunakan dalam mendesain tangga
outdoor adalah T+2R = 26”. T adalah tread, dan R adalah riser Gambar 38.
Pada desain tangga pada Taman Lingkungan JGC, komponen riser memiliki ketinggian 15 cm Gambar 39. Jika mengikuti formula desain tangga
ideal menurut Ingels 2004, maka lebar tread seharusnya adalah 35,56 cm. Akan tetapi, desain lebar tread pada Taman Lingkungan JGC adalah 127 cm sehingga
tidak sesuai dengan standar yang diungkapkan oleh Ingels 2004. Namun, tangga didesain demikian karena pertimbangan utama terhadap komponen tread daripada
komponen riser untuk menciptakan kesan lebih landai dan kesan alami di sekitarnya sehingga suasana tema hutan kota dapat tercipta. Hal tersebut juga
didukung oleh Ingels 2004, bahwa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain tangga outdoor adalah mempertahankan kedekatan pengguna dengan
kesan alami di sekitarnya.
Gambar 38. Dimensi Perbandingan Riser dan Tread sumber: Ingels, 2004
Gambar 39. Detail Tangga pada Taman Lingkungan JGC sumber: Oemardi_Zain, 2011
Selain itu, Laurie 1986 menyatakan bahwa lebar jalur sirkulasi ditentukan dari segi jumlah orang yang diperkirakan akan melalui jalur tertentu
pada waktu dan keadaan tertentu pula, dimana sejumlah orang banyak diduga akan berada dalam satu arus pergerakan yang terletak di antara dua daya tarik
yang kuat. Pada desain tangga Taman Lingkungan JGC sebagai jalur peralihan dari parking area menuju visitor centre dibuat tegas, lurus dan lebar agar dapat
memuat sejumlah orang sehingga pergerakan menjadi lebih mudah. Desain rasio kemiringan ramp pada Taman Lingkungan JGC sudah sesuai
dengan standar yang diungkapkan oleh Ingels. Ingels 2004 mengungkapkan rasio kemiringan ramp yang ideal untuk berjalan adalah 1-4, namun rasio
kemiringan masih diperbolehkan dimulai dari 0.5 sampai 8. Pada kemiringan tersebut, pejalan kaki tidak akan merasa kelelahan dan kendaraan pun tidak terlalu
sulit dalam menanjaki ramp tersebut Gambar 40. Rasio kemiringan ramp pada Taman Lingkungan JGC adalah 6,25 dengan perbandingan antara tinggi ramp
sebesar 0.255 meter dan jarak ramp sebesar 3,6 meter Gambar 41.
Gambar 40. Rekomendasi Kemiringan Ramp sumber: Ingels, 2004
Gambar 41. Gambar Detail Ramp pada Taman Lingkungan JGC sumber: Oemardi_Zain, 2011
5.4 Manajemen Kerja 5.4.1 Struktur Organisasi
Pada sebuah organisasi, tidak terlepas dari proses penciptaan struktur organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal yang membagi,
mengelompokkan, dan mengoordinasikan tugas pekerjaan Robbins dan Coulter, 2003. Struktur organisasi berperan dalam mengatur sistem dan hubungan kerja
sehingga tatanan kegiatan usaha dapat berkembang. Struktur organisasi di OZ tergolong sederhana dan tidak memiliki banyak
hirarki. Kekuasaan organisasi tertinggi di OZ dipegang oleh direktur sekaligus pendiri organisasi. Struktur yang terpusat dapat memudahkan dalam pengambilan
keputusan karena direktur sangat berperan dan terlibat langsung di setiap proyek, baik dalam hal proses desain maupun administrasi.
Direktur dibantu oleh manajer dan staf dalam menjalankan perusahaan lihat kembali Gambar 5. Manajer kantor dan manajer teknis di OZ juga
merupakan arsitek lanskap sehingga memiliki tugas ganda, yakni sebagai manajer sekaligus sebagai arsitek lanskap. Akan tetapi, manajer administrasi dan keuangan
merupakan staf yang khusus hanya menangani bagian keuangan. Apabila ditinjau