Riset dan Analisis Hasil .1 Penerimaan Proyek

5.2 Hasil 5.2.1 Penerimaan Proyek Tahap awal dari proses desain adalah penerimaan proposal proyek baik dari arsitek lanskap maupun klien. Pada pertemuan pertama antara kedua pihak, klien menyampaikan keinginan dan persyaratan generalumum dan arsitek lanskap menyampaikan proposal tertulis yang lebih detail tentang servis, produk, dan biaya servis Lampiran 1. Pada proyek Taman Lingkungan JGC, klien menyampaikan visi dan misi JGC serta keinginan desain Taman Lingkungan JGC yang mencakup nursery, area parkir, dan hutan mini. Arsitek lanskap menyampaikan lingkup pekerjaan area desain dan tahap pekerjaan. Area tersebut meliputi: 1 area entry dan visitor centre, 2 pedestrian, jogging track, bicycle track, 3 area koleksi tanaman dan lapangan rumput, 4 area permainan dan sarana untuk beraktivitas lainnya, 5 area kegiatan pasif dan amenities, dan 6 area pendukung taman seperti fasilitas parkir dan kuliner. Tahap pekerjaan perencanaan lanskap meliputi kegiatan studio dan koordinasi dengan berbagai pihak.

5.2.2 Riset dan Analisis

Tahap ini berkaitan dengan inventarisasi dan analisis. Inventarisasi dilakukan OZ melalui wawancara, studi pustaka dan survei lapang Tabel 5. Pada proyek Taman Lingkungan JGC, data awal tentang tapak yang didapatkan dari klien meliputi baseplan dan acuan desain. Gambar baseplan awal yang berasal dari klien berisi batas desain pada tapak lengkap dengan tata letak infrastruktur perumahan Jakarta Garden City. Gambar baseplan JGC berasal dari architecture consultant yang ditunjuk oleh klien. Gambar tersebut berguna bagi OZ sebagai bahan pengamatan kondisi tapak dan bahan pengecekan secara langsung dengan lokasi tapak sebenarnya. Pada tahap ini, juga dilakukan pengambilan foto kondisi lokasi. Acuan desain yang diberikan oleh klien digunakan OZ sebagai bahan analisis pembuatan konsep desain. Pembuatan konsep sebagai bentuk hasil riset dan analisis Taman Lingkungan JGC dilakukan oleh konseptor sekaligus direktur utama OZ. Tabel 5. Inventarisasi Taman Lingkungan JGC Aspek Hasil Inventarisasi Produk Fisik Batas taman - Utara - Timur - Selatan - Barat Luas taman Ruko Club house dan Residential house Residential house Apartemen 6.964 m² Peta lokasi, baseplan JGC, luas dan batas wilayah Iklim - Kelembaban Udara - Suhu - Curah Hujan Rata-rata 77.67 Rata-rata 27 °C Rata-rata 2000 mm Deskripsi Tata guna lahan tapak dan sekitar tapak Jalan dan area perumahan Baseplan JGC dan foto udara tapak Aksesibilitas Dekat gerbang utama Peta lokasi dan baseplan JGC Sosial Pengguna tapak Warga JGC dan masyarakat umum Deskripsi sumber: Oemardi_Zain, 2011 Taman Lingkungan JGC seluas 6.964 m² atau 0,6 hektar terletak di Kompleks Jakarta Garden City, Kecamatan Cakung, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur. Kondisi tapak saat proses inventarisasi dalam keadaan kosong, hanya berupa hamparan tanah Gambar 10, 11 dan 12. Permukaan tanah merupakan tanah urugan yang ditinggikan sekitar 1,5 meter dan sebagai informasi tambahan, keseluruhan area JGC memiliki ketinggian 5-7 meter di atas permukaan air laut. [ Gambar 10. Batas Tapak Taman Lingkungan JGC sumber: Oemardi_Zain, 2011 Tanpa skala Master plan JGC Residential house Apartement Ruko Club house Taman Gambar 11. Foto Udara Tapak sumber: Oemardi_Zain, 2011 Gambar 12. Foto Kondisi Eksisting Tapak sumber: Dokumentasi Pribadi, 2011 Keadaan iklim diambil melalui data sekunder, yakni berdasarkan informasi dari keadaan iklim Jakarta Timur berupa kelembaban udara, arah angin, suhu udara, dan curah hujan rata-rata. Kelembaban udara rata-rata 77.67 persen. Arah angin pada bulan Januari-Maret ke arah utara, April-September ke arah timur laut dan Oktober-Desember ke arah Barat. Beriklim panas dengan suhu rata-rata sepanjang tahun sekitar 27° C. Curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun sampai dengan maksimum bulan Januari. 1 2 3 4 5 6 Tanpa skala Kelembaban di lokasi Taman Lingkungan JGC cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Untuk menciptakan kondisi yang nyaman, maka desain taman akan didominasi oleh pepohonan yang disesuaikan konsep vegetasi pada Taman Lingkungan JGC. Penempatan tanaman penghalang juga mempertimbangkan terhadap lokasi tapak yang bersebelahan dengan jalur jalan agar dapat mengurangi suara bising kendaraan. Selain itu, penempatan pohon peneduh juga memperhatikan arah matahari agar dapat memberikan efek pencahayaan dan bayangan yang cukup untuk menaungi pengunjung di dalam tapak. Pertimbangan arah matahari juga digunakan dalam peletakkan fasilitas entertainment area seperti sarana olahraga basketball 3on3 court agar tidak berhadapan langsung dengan arah sinar matahari. Lahan yang digunakan untuk kawasan perumahan JGC awalnya adalah area permukiman dan area terbuka yang meliputi lahan kosong, lahan persawahan serta lahan perkebunan. Tata guna lahan di sekitar Taman Lingkungan JGC sebagian besar dijadikan sebagai kawasan perumahan. Lokasi Taman Lingkungan JGC berdekatan dengan gerbang utama dan dilalui oleh jalur jalan utama sehingga aksesibilitas Taman Lingkungan JGC tergolong strategis. Umumnya masyarakat kompleks JGC menggunakan sarana kendaraan pribadi sehingga pada taman disediakan area parkir kendaraan, baik untuk sepeda, motor, maupun mobil. Kemudahan akses didukung dengan pembagian sirkulasi dalam tapak. Sirkulasi dalam tapak dirancang menjadi tiga bagian, yaitu sirkulasi driveway, jogging track, dan circulation path. Pengguna tapak dapat berasal dari warga perumahan JGC dan masyarakat umum. Pengguna tapak juga dapat berasal dari berbagai golongan dan usia sehingga taman dirancang untuk dapat menarik minat masyarakat dengan mengakomodasi keinginan dan harapan dari penggunanya.

5.2.3 Konsep