permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan; ayat 6 menjelaskan tentang sarana
lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Fasilitas penunjang
dimaksud dapat meliputi aspek ekonomi yang antara lain, berupa bangunan perniagaan atau perbelanjaan yang tidak mencemari lingkungan, sedangkan
fasilitas penunjang yang meliputi aspek sosial budaya, antara lain berupa bangunan pelayanan umum dan pemerintahan, pendidikan dan kesehatan,
peribadatan, rekreasi dan olah raga, pemakaman, dan pertamanan.
2.4 Ruang Terbuka
Menurut Hariyono 2010, ruang terbuka publik ialah suatu tempat yang dapat menunjukkan peletakkan sebuah objek. Tempat ini dapat diakses secara
fisik maupun visual oleh masyarakat umum, dapat berupa jalan, trotoar, taman, lapangan, dan lain-lain. Menurut Simonds dan Starke 2006, ruang terbuka
adalah suatu tempat tak beraspal dan lahan terbuka yang tidak dibangun. Pada daerah metropolitan, ruang terbuka dapat berupa taman, tempat rekreasi atau
taman disepanjang sungai alami dan saluran drainase. Ruang terbuka diasumsikan sebagai bagian dari karakter arsitektural dan termasuk ke dalam elemen bangunan.
Ruang terbuka biasa disebut sebagai perluasan dari bangunan, melengkapi bangunan itu sendiri, dan tidak bisa dipisahkan. Dalam skala kota, ruang terbuka
bisa diartikan sebagai Ruang Terbuka Hijau RTH. Keseimbangan antara masa bangunan dan RTH sangat perlu dilakukan.
Hakim dan Utomo 2008, menjelaskan bahwa ruang terbuka umum memiliki tiga komponen penting, yaitu: 1 bentuk dasar dari ruang terbuka selalu
terletak di luar massa bangunan, 2 dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang, dan 3 memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan
multi fungsi. Contoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza, lapangan olahraga, taman rekreasi, dan taman kota. Lebih jauh
lagi, Laurie 1986 menyatakan bahwa terdapat tiga tipe taman umum yang dapat difungsikan sebagai ruang terbuka, yakni taman ketetanggaan neighborhood
park, taman lingkungan community park, dan taman raya kota city park. Masing-masing tipe taman tersebut memiliki standar dan pedoman yang berbeda.
2.5 Taman Lingkungan dan Taman Ketetanggaan
Menurut Simonds dan Starke 2006, taman lingkungan merupakan fasilitas bagi sebuah community, serta memiliki segi-segi lingkungan yang
diinginkan keluarga seperti: akses mobil, tempat parkir, akses berjalan kaki, terlindung dari lalu lintas, udara segar, privacy, ruang yang cukup terlindungi,
gabungan antara indoor dan outdoor living, serta kontak dengan alam. Fungsi taman lingkungan bagi pemakainya sebagai tempat rekreasi aktif maupun pasif
yang mencakup tempat beristirahat atau tempat menghirup udara segar, untuk meningkatkan perasaan bertetangga sosialisasi dan merupakan sarana fisik untuk
memecahkan kehidupan sehari-hari yang monoton dan menjemukan. Untuk menjadikan taman lingkungan tersebut dapat dinikmati oleh para pengunjung,
maka taman dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang termasuk dalam elemen lanskap di dalam taman tersebut. Beberapa elemen lanskap yang dimaksud antara
lain: site furniture, penataan vegetasi, permainan air, dan ruang-ruang yang terbentuk dalam taman tersebut, seperti area duduk seating area dan area
bermain playground. Menurut Laurie 1986, neighborhood park merupakan unit terkecil dari
segi skala taman. Neighborhood park dapat berupa lapangan bermain, atau blok halaman bermain untuk dipakai anak-anak usia pra-sekolah, dan sebaiknya berada
dalam jarak tempuh berjalan kaki dari perumahan, bertempat di bagian dalam sebuah blok kota. Ukurannya sebaiknya diantara 0.05 hektar sampai 0.1 hektar
dan terutama penting untuk daerah berkepadatan tinggi. Golongan lainnya berada pada tingkat lingkungan setempat, yaitu taman
raya lingkungan, lapangan bermain, pusat rekreasi, ataupun kombinasi dari ketiganya. Lingkungan tersebut biasanya digambarkan sebagai wilayah yang
dilayani oleh sekolah dasar. Fasilitasnya harus menyediakan rekreasi di dalam dan di luar ruangan untuk anak-anak berusia sekitar 5-14 tahun. Untuk anak-anak usia
pra-sekolah dan kelompok keluarganya juga harus disediakan sebuah taman dengan luas daerah minimum sebesar 0,8 hektar. Idealnya, lapangan bermain
tersebut diletakkan sejarak ½ mil dari masing-masing rumah. Standar terbaru