Faktor Penghambat Faktor Pendukung dan Penghambat .1 Faktor Pendukung

oleh Soeharto 1995, bahwa sebagai konsultan yang memasarkan keahlian dan kecakapan, syarat minimal yang perlu dimiliki untuk menjaga mutu hasil pekerjaannya adalah kreatif, yaitu selalu menyuguhkan ide dan gagasan yang baru dan segar. 5. fasilitas kerja Fasilitas yang dimiliki OZ sangat membantu dalam setiap kegiatan desain dan komunikasi. Keefektifan kinerja di OZ didukung oleh spesifikasi fasilitas yang dimiliki. Fasilitas kerja dalam bentuk software maupun hardware digunakan semaksimal mungkin. Upaya penambahan dan perbaikan fasilitas OZ terus dilakukan terutama untuk penambahan persediaan peralatan lain, seperti alat- alat gambar, peningkatan kinerja komputer dengan spesifikasi yang lebih baik, serta penambahan kapasitas harddisk untuk keberlanjutan backup data. 7. manajemen kerja yang baik Manajemen kerja yang ada di OZ ikut mendukung dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan saling memberikan motivasi di setiap pekerjaan studio. OZ juga senantiasa melakukan pelayanan yang terbaik, seperti dalam hal penyusunan proposal pengajuan proyek, administrasi pembayaran, maupun konsultasi antara OZ dengan klien.

5.5.2 Faktor Penghambat

Kegiatan magang secara umum berjalan lancar, namun terdapat beberapa faktor penghambat berupa kendala. Kendala terjadi pada proses kerja di OZ dan pada saat proses desain Taman Lingkungan di Perumahan Jakarta Garden City. Kendala yang terjadi pada proses kerja di OZ berupa pemadaman listrik bergilir. Pemadaman listrik sering terjadi pada sore hari dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga secara tidak langsung mengganggu jadwal pekerjaan dan mengakibatkan jam kerja melebihi waktu yang telah ditentukan overtime. Kendala yang terjadi pada proses desain Taman Lingkungan JGC adalah perubahan waktu pengerjaan dengan rentang yang lebih panjang dari kesepakatan awal karena perubahan teknis dari klien. Perubahan tersebut mengakibatkan penundaan pengerjaan proyek JGC sehingga OZ berusaha untuk mengatur jadwal pekerjaan dengan beralih mengerjakan proyek lainnya yang memiliki tenggat waktu lebih singkat.

VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan

Kegiatan magang di konsultan Oemardi_Zain dapat memperluas pengetahuan, meningkatkan soft skill dan keterampilan kerja khususnya dalam desain Taman Lingkungan Jakarta Garden City. Urutan proses desain Taman Lingkungan Jakarta Garden City yang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain secara garis besar memiliki kesamaan dengan teori proses desain Booth, namun terdapat perbedaan terhadap istilah penamaan serta pemisahan tahapan. Menurut Booth, tahap konsep desain dan pengembangan desain termasuk ke dalam tahap desain, sedangkan di konsultan lanskap OZ, konsep desain dan pengembangan desain merupakan tahapan tersendiri. Pemisahan dilakukan untuk memudahkan pada tahap pembayaran. Proses desain yang diterapkan di konsultan lanskap Oemardi_Zain terdiri dari tahap penerimaan proyek, riset dan analisis, konsep, pengembangan desain, dan gambar konstruksi. Praktek studio magang melalui proses desain Taman Lingkungan Jakarta Garden City dimulai pada tahap pengembangan desain sampai gambar konstruksi. Proyek yang diperoleh melalui penunjukan langsung merupakan bukti dari reputasi yang baik dari di konsultan lanskap Oemardi_Zain. Tahap analisis dilakukan pada aspek yang paling berpengaruh dan dalam waktu yang cukup singkat. Penentuan tema hutan kota mini dengan fungsi konservasi, rekreasi, dan edukasi disesuaikan dengan keinginan klien dan tema hunian Perumahan Jakarta Garden City. Kelancaran proses desain dan kematangan suatu desain dapat tercapai melalui kerja tim yang solid, pemahaman terhadap karakter tapak serta penerjemahan dan pengakomodasian keinginan klien. Manajemen kerja difokuskan pada lembaga lokasi magang khususnya selama proses desain Taman Lingkungan Jakarta Garden City. Manajemen kerja ditinjau dari struktur organisasi, sistem kerja, manajemen studio, dan manajemen proyek. Struktur organisasi yang terpusat memudahkan dalam pengambilan keputusan karena direktur terlibat langsung pada setiap proyek. Sistem kerja didukung dengan staf dari multi disiplin ilmu, pembagian kerja secara tim, serta fasilitas yang memadai. Manajemen studio ditunjang dengan pengelolaan data dan sistem kelengkapan gambar yang memuat informasi yang cukup baik. Manajemen