5.2.4.3 Planting Plan
Planting plan merupakan bagian dari tahap design development yang berkaitan dengan elemen softscape. Planting plan menginformasikan denah
tanaman, jenis tanaman planting list dan panel gambar tanaman yang dipergunakan planting pallete. Planting plan dibagi menjadi dua bagian yaitu
planting plan – trees, dan planting plan – shrubs and groundcover. Rencana
penanaman pohon dan semak masih mengutamakan tanaman yang telah diajukan sebelumnya pada tahap konsep pemilihan tanaman landscape strategy yaitu
sebagai hutan kota yang berfungsi konservasi, edukasi, dan rekreasi. Planting plan Taman Lingkungan JGC sebagian besar didominasi oleh
pepohonan. Beberapa jenis pohon diantaranya merupakan tanaman lokal, dan tanaman yang tergolong langka. Secara umum, kategori planting plan trees pada
tahap pengembangan desain tidak banyak mengalami perubahan dari planting strategy pada tahap konsep. Planting plan-trees Gambar 25 pada tahap
pengembangan desain terdiri dari kategori flower trees, orchard trees, timber trees, medicinalspice trees, sedangkan planting strategy-trees lihat kembali
Gambar 15 pada tahap konsep terdiri dari kategori endangeredindigeneous trees, orchard trees, timber trees, dan medicinalspice trees. Pohon-pohon yang
termasuk dalam kategori endangeredindigeneous trees pada tahap konsep dimasukkan ke dalam kategori timber trees pada tahap pengembangan desain.
Secara umum, jenis pohon yang digunakan adalah pohon yang bertajuk lebar dan berbatang kayu untuk mendukung konsep hutan kota. Gambar planting plan-trees
lebih lengkap disajikan pada Lampiran 10, 11, 12, 13 dan 14. Kategori pohon pertama adalah flower trees. Contoh tanaman yang masuk
dalam kategori ini adalah Pohon Bungur Lagerstomia floribunda dan Pohon Cempaka Kuning Michelia champaca. Pohon Bungur diletakkan di sekitar area
parkir, memiliki bunga yang menarik yang berfungsi estetik sehingga kawasan parkir tampak lebih berwarna dan indah. Pohon Cempaka Kuning diletakkan di
selatan tapak berdekatan dengan pintu masuk gerbang utama taman. Penggunaan
pohon ini dapat menambah nilai estetika kepada pengunjung ketika akan
memasuki area taman entrance area dan berfungsi sebagai penghalus dari
perkerasan yang ada.
Kategori pohon kedua adalah orchard trees. Contoh tanaman yang termasuk dalam kategori ini adalah Pohon Jambu Mawar Euginia jamboos, dan
Pohon Sawo Kecik Manilkara kauki. Tanaman Sawo Kecik terdapat di sekitar rute jogging track dan di sekitar lawn area. Kategori tanaman ini dapat menarik
kehadiran satwa burung. Kedatangan burung-burung ini dapat menjadi atraksi tersendiri bagi pengunjung sehingga fungsi rekreasi dapat tercapai.
Kategori pohon ketiga adalah timber trees. Contoh tanaman yang termasuk dalam kategori ini adalah Biola Cantik Ficus lyrata, Kiara Payung Felicium
decipiens, Pohon Mahoni Swietenia mahagony, dan Asam Jawa Tamarindus indica. Barisan Pohon Mahoni dan Pohon Asam Jawa diletakkan di sekitar area
parkir dan di sekitar sirkulasi jogging track dan circulation path. Pohon Mahoni dan Asam Jawa disusun bersama dengan Pohon Sengon dan Trembesi yang
memiliki tajuk lebar sehingga dapat menyaring sinar matahari yang masuk ke taman dan dapat menjadi peneduh bagi pengunjung yang berjalan atau beristirahat
dibawahnya. Beberapa tanaman yang termasuk dalam kategori ini juga merupakan tanaman langka dan lokal, seperti Pohon Gandaria Bouea macrophylla dan
Pohon Nyatoh Palaquium sp.. Penggunaan tanaman langka merupakan perwujudan dari bentuk konservasi.
Kategori pohon keempat adalah medicinalspice trees. Contoh tanaman yang termasuk dalam kategori ini adalah Pohon Kayu Putih Melaleuca sp. dan
Pohon Mindi Melia azadarach. Tanaman- tanaman tersebut diletakkan di sekitar plaza visitor centre dan di dekat rute jogging track serta signage utama. Kategori
tanaman ini dapat dijadikan sarana edukasi bagi pengunjung untuk mengenal
khasiat dan kegunaan dari tanaman .
Pada planting plan –shrubs di tahap konsep Gambar 26, pembagian
kategori tanaman berbeda dengan planting strategy-shrubs di tahap pengembangan desain lihat kembali Gambar 16. Pada planting strategy-shrubs,
tanaman dikategorikan menjadi enam tipe ginger, jasmine, lilies, heliconias, fern, dan herb tetapi pada planting plan
– shrubs, tanaman dibagi menjadi tiga kategori yaitu border shrubs, hedge shrubs, dan special shrubs. Pembagian kategori shrubs
berubah dari enam tipe menjadi tiga tipe untuk menyesuaikan dengan perubahan landscape plan. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak mempengaruhi perubahan
konsep umum untuk menciptakan hutan kota. Secara umum, jenis semak yang digunakan adalah tanaman yang umum digunakan dan mudah dalam
pemeliharaannya. Gambar planting plan-shrubs lebih lengkap disajikan pada Lampiran 10, 11,12, 13 dan 14.
Pada kategori border shrubs, tanaman yang digunakan adalah Ixora coccinea Red Soka Merah, Hibiscus rosasinensis
Kembang Sepatu, dan Gardenia jasminoides Kaca Piring. Tanaman Soka Merah dan Kembang Sepatu
digunakan di sekeliling taman berdekatan dengan pagar. Tanaman tersebut berfungsi untuk membatasi area taman sehingga pengguna yang ingin memasuki
taman harus melalui plaza. Tanaman Kaca Piring yang berjajar di sekitar tepi taman, tangga dan ramp dapat memberi kesan pengarah untuk memasuki area
plaza, serta menghadirkan warna tersendiri dalam setiap langkah perjalanan. Tanaman Soka Merah, Kembang Sepatu, dan Kaca Piring digunakan karena
mudah dibentuk dan dapat tumbuh dengan rapat. Pada kategori hedge shrubs, tanaman yang digunakan adalah Bakung Lele
Hymenocallis litorralis. Tanaman tersebut terdapat di pinggir daerah reflexiology path, serta di beberapa sisi jalur circulation path. Tanaman Bakung
Lele digunakan karena dapat tumbuh dengan rapat dan memiliki bentuk dan warna bunga yang menarik.
Tanaman yang dikategorikan dalam special shrubs adalah jenis tanaman yang dapat memberikan kesegaran dan menambah semarak melalui bentuk dan
warna tanaman yang atraktif. Pada setiap seating area ditanam Cempaka Mulya Michelia figo, dan Ophipogon Ophiopogon jaburan. Pada sisi area plaza
terdapat Musaenda Musaenda luteola dan Kemuning Murraya paniculata yang keduanya memiliki bunga yang berwarna putih, dan Pandan Pandanus
pygmaeus yang memiliki bentuk daun yang panjang meruncing berwarna hijau di sisi tengahnya dan kuning di sepanjang sisinya. Penggunaan Kemuning dan
Pandan secara bersamaan dapat memberikan semarak taman dengan gradasi ketinggian yang indah.
Tanaman didesain secara massal mass planting untuk memperoleh hasil kesan yang dapat dinikmati secara maksimal serta sebagai salah satu ciri khas
desain Oemardi_Zain. Pengulangan tanaman dengan jenis yang sama dapat menimbulkan rasa jenuh, namun jika menggunakan variasi tanaman dengan jenis
yang berlebihan akan membutuhkan pemeliharaan maksimum, meningkatkan biaya pemeliharaan dan merusak kesatuan desain. Oleh karena itu, pada Taman
Lingkungan JGC, selain menggunakan beragam tanaman, pengulangan jenis tanaman juga dilakukan pada sisi yang lain hingga akan tercipta kesatuan dari
desain .
Gambar 25. Planting Plan - Trees sumber: Oemardi_Zain, 2011
Gambar 26. Planting Plan – Shrubs and Groundcover
sumber: Oemardi_Zain, 2011
Special shrubs Hedge shrubs
Border shrubs Lawn
Flower trees Orchard trees
Timber trees Medicinalspice trees
5.2.4.4 Section