5.3.4.1 Material and Dimension Plan
Dari gambar material and dimension plan Lampiran 7, 8, dan 9 dapat dilihat pola pergerakan jalur sirkulasi. Sirkulasi pada Taman Lingkungan JGC
terdiri dari jogging track, circulation path dan drive way. Pola pergerakan jalur jogging track didesain meliuk untuk mendukung konsep hutan kota. Hal yang
sama juga diungkapkan oleh Reid 2003 bahwa pola meandering dapat menimbulkan kesan alami, lembut dan memberikan kesan petualangan.
Pada beberapa titik sepanjang jalur jogging track, disediakan kursi taman sebagai tempat beristirahat, dan terdapat pula akses shortcut berupa circulation
path untuk melintasi taman. Menurut Hakim dan Utomo 2008, jarak dapat mengganggu pola sirkulasi yang diterapkan. Jarak yang terlalu jauh menyebabkan
pola sirkulasi yang direncanakan tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Perancang mempunyai tugas untuk memperkecil halangan tersebut, apalagi bila
sirkulasi tersebut dikaitkan dengan faktor kecepatan dan pertimbangan ekonomi. Hal ini dapat diatasi dengan penerapan pola sirkulasi yang bersifat langsung dan
praktis. Kelelahan juga akan mendorong orang untuk beristirahat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Laurie 1986, jalur sirkulasi dapat memberikan
pengalaman lain. Jika fungsi sirkulasi dengan tujuan gerakan perlahan, berjalan santai, maka di beberapa tempat tertentu dibuat pelebaran untuk duduk
beristirahat. Jika ditinjau dari dimensi lebarnya, masing-masing sirkulasi jogging track, circulation path, dan drive way memiliki dimensi lebar yang sesuai dengan
standar yang diungkapkan oleh Harris dan Dines 1998, yaitu masing-masing dengan lebar 2,4 m, 1,2 m, dan 1,2 m.
Pada Taman Lingkungan JGC juga terdapat plaza sebagai tempat berkumpul. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Morrow 1988, plaza
merupakan tempat berkumpul dan sebagai focal point kegiatan manusia seperti bazaar, beristirahat, mengamati dan memberi makan burung, pertunjukkan seni,
dan sebagainya.
5.3.4.2 Planting plan