Analisis Perubahan Bentang Alam Jenis dan Sumber Data

38 Kusumastanto 2000 menyatakan perhitungan TEV hutan mangrove dapat dihitung melalui persamaan dapat dihitung dengan menjumlahkan semua nilai pemanfaatan dan nilai bukan pemanfaatan dari ekosistem mangrove melalui persamaan berikut. TEV = UV+ NUV keterangan TEV : Total Economic Value, nilai ekonomi total hutan mangrove UV : Use Value, nilai pemanfaatan baik langsung secara langsung dapat dimanfaatkan seperti ikan, kayu, kepiting maupun tidak langsung barang dan jasa yang berada dalam hutan mangrove dan tidak secara langsung dapat dimanfaatkan seperti sumber pakan, pelindung ekosistem NUV : Non Use Value, nilai bukan manfat berupa nilai keberadaan dan nilai warisan Tidak semua nilai pemanfaatan dan bukan pemanfaatan dihitung dalam penelitian ini, hanya beberapa pemanfaatan sumberdaya yang dilakukan langsung dan akan terpengaruh dari akibat kenaikan muka laut saja yang dihitung sebagaiaman disajikan pada Tabel 3. Konsekuensi yang paling mungkin dari nilai kerugian ekonomi yang dihasilkan pada setiap skenario kenaikan muka laut adalah lebih rendah dari nilai yang sebenarnya atau under estimate.

a. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam menghitung kerugian ekonomi dalam penelitian ini mencakup data primer yang didapatkan dari hasil wawancara, pencatatan hasil produksi petambak dan pencatatan langsung jumlah dan jenis hasil perikanan tangkap baik yang dilakukan di pantai maupun penangkapan ikan dengan menggunakan bubu yang di pasang di pintu air tambak. Data sekunder berupa data monografi desa dan produksi perikanan yang didapatkan dari pemerintah Kelurahan Sawah Luhur dan Dinas-dinas terkait di Kota Serang. Detil klasifikasi data yang dibutuhkan dalam menghitung TEV disajikan pada Tabel 4. 39 Tabel 3 Nilai manfaat langsung dan manfaat tidak langsung dari ekosistem mangrove yang dihitung dalam penelitian Kategori Jasa Lingkungan Contoh produk jasa lingkungan Indikator Bio- fisik Indikator pengukuran Teknik Valuasi 1. Nilai Manfaat Use Value Nilai manfaat langsung Direct use Hasil perikanan Biomassa Jumlah dipanen per tahun Metode harga pasar market price method Hasil kehutanan Biomassa Jumlah panen per tahun Metode harga pasar market price method Nilai manfaat tidak langsung Indirect use services Kontrol abrasi Tutupan vegetasi Luas lahan tersisa Replacement cost method Penyerap karbon Biomassa vegetasi Ton CO 2 yang diserap Factor income method Wisata alam - Travel cost Pendidikan dan penelitian - Travel cost

2. Nilai Bukan Manfaat Non Use Value

Nilai pilihan Option value Keanekaragaman hayati Konservasi habitat burung migran Nilai perhektar mangrove untuk fungsi keanekaragaman hayati IUCN 1994 Capturable biodiversity Nilai warisan nilai keberadaan Budaya dan agama Willingness to Pay Tabel 4 Jenis data yang diperlukan dalam menghitung kerugian ekonomi dengan pendekatan effect on Production No Kebutuhan Data Jenis Data Teknik Pengumpulan 1 Hasil produk pemanfaatan : ikan, kepiting, satwa liar, udang, dsb. Primer Survei 2 Harga produk Primer Survei 3 Pendapatan Primer Survei 4 Tipologi Sosek Responden Primer Survei 5 Frekuensi atau upaya penangkapan effort per tahun Primer dan Sekunder Survei dan Koleksi 6 Produksi total kawasan per tahun ikan, udang, kepiting, produksi padi, dsb Sekunder Koleksi 7 Jumlah pemanfaat ekosistem nelayan, pencari kayu, penangkap satwa liar, dsb Primer dan Sekunder Survei dan Koleksi 40

b. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk menghitung kerugian ekonomi melalui pendekatan valuasi ekonomi dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur terhadap beberapa data statistik yaitu monografi desa, produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap yang relevan dengan studi. Beberapa laporan hasil studi lain yang berkaitan dengan tujuan dan isi dari studi ini antara lain data keanekaragaman hayati. Penilaian singkat atau Rapid Rural Appraisal RRA dilakukan sebelum melakukan pengukuran secara mendalam di lapangan. Penilaian singkat ditujukan untuk mengetahui secara umum potensi dan bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir di lokasi penelitian, menentukan target responden dan penyesuaian isi kuisioner. Pengumpulan data primer dengan cara pengukuran secara langsung ditujukan untuk analisis vegetasi guna menentukan jumlah kerapatan dan jenis mangrove per hektar. Pengumpulan data melalui wawancara ditujukan untuk menggali informasi nilai manfaat dan biaya yang dikeluarkan dari pemanfaatan ekosistem mangrove. Wawancara mendalam in-depth interview dilakukan untuk menjaring informasi yang lebih detil dan akurat dengan daftar pertanyaan telah ditentukan sebelumnya sebagaimana kuisioner Lampiran 3. Responden juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan hal-hal lain yang relevan misalnya informasi yang terkait dengan analisis pemangku kepentingan stakeholder. Penentuan responden dilakukan berdasarkan jenis pekerjaan dan pola pemanfaatan terhadap ekosistem mangrove di CAPD dan kawasan penyangga di sekitarnya. Individu responden untuk setiap mata pencahariannya ditentukan secara insidentil yaitu tergantung siapa yang dapat ditemui dan diwawancara pada saat itu, selain itu individu responded juga ditentukan oleh informasi dari responden sebelumnya snow bowling method. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang lebih mendalam mengenai status dan karakteristik responden yang satu dengan yang lainnya. Total jumlah responden pemanfaat ekosistem mangrove sebanyak tiga puluh orang, terdiri dari nelayan, petambak pekerja dan pemilik tambak, pencari satwa, ibu rumah tangga, aparat desa dan pemanfaat kayu pengumpul kayu bakar. Masing-masing untuk setiap jenis bentuk pemanfaatan diwakili oleh lima orang responden. 41

c. Penyusunan Kuisioner

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini, mengacu pada modul valuasi ekonomi yang dikembangkan oleh Adrianto 2006. Secara umum kuisioner ditujukan untuk menggali informasi jenis pemanfaatan ekosistem mangrove, berapa nilai rupiah yang didapatkan atau dikeluarkan dari pemanfaatan tersebut serta penghargaan yang diberikan terhadap keberadaan ekosistem mangrove. Lembar kuisioner disajikan pada Lampiran 4.

3.6 Analisis Solusi

a. Kapasitas Adaptasi Masyarakat

Kemampuan adaptasi masyarakat adalah kemampuan masyarakat dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menurunkan tingkat kerentanan, mengurangi kerusakan, memanfaatkan peluang, dan kesanggupan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. UNDP 2004 mengelompokkan lima indikator untuk menilai kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim suatu wilayah. Indikator tersebut meliputi kemampuan ekonomi, kemampuan teknologi, keahlian dan pengetahuan yang tersedia, infrastruktur, kelembagaan, modal sosial, sumberdaya manusia, dan perencanaan. Informasi setiap indikator tersebut umumnya diperoleh dari wawancara dan sebagian dari data-data demografi yang bisa diperoleh dikantor BPS setempat. Tabel 5 Enam modal utama indikator kapasitas pengurangan risiko bencana No Jenis aset Keterangan 1 Sumberdaya Alam Natural Capital Perlindungan oleh alam natural protection terhadap becana yang mungkin ditimbulkan oleh keniakan muka laut 2 Modal Ekonomi Pendanaan Financial Capital Kemampuan serta akses finansial masyarakat dan pemerintah setempat ketika terhadap becana yang mungkin ditimbulkan oleh keniakan muka laut 3 Modal Sumberdaya Manusia Human Resources Kapasitas masyarakat setempat dalam mengurangi risiko bencana dan menghadapi bencana 4 Modal Sosial Social Capital Tingkat kepedulian dan kebersamaan antar sesama masyarakat di suatu desa atau hubungan dengan masyarakat di desa sekitar 5 Modal Politik Political Capital Arah kebijakan pemerintah dalam antisipasi kebencanaan yang disebabkan perubahan iklim secara umum dan kenaikan muka laut secara khusus. Keterangan : dimodifikasi dari UNDP, 2004