45
Total luas wilayah Kelurahan Sawah Luhur adalah 1.894 hektar, didominasi oleh peruntukan sebagai areal pertanian sawah dan ladang 900 ha 47,52,
areal pertambakan 515 ha 27,19 dan Cagar Alam Pulau Dua 30 ha. Jenis dan persentase penggunaan lahan Kelurahan Sawah Luhur disajikan pada Tabel 5.
Terdapat sedikit perbedaan dalam luasan tambak. Berdasarkan hasil analisis citra didapatkan luasan tambak adalah 535,60 ha. Hal ini dapat ditoleransi karena data
dari pemerintah Kelurahan Sawah Luhur merupakan data tahun 2009 dan kemungkinan besar belum perbarui melalui pengukuran secara langsung, sehingga
dalam penelitian ini luasan tambak yang digunakan adalah luasan berdasarkan hasil analisis citra yaitu 535,60ha.
Tabel 6 Jenis dan persentase penggunaan lahan
No Jenis Penggunaan Lahan
Luas Areal Ha
Persentase
1. Tanah Desa
41,3 2,18
2. Kantor Desa
0,5 0,03
3. Areal Pertanian Sawah Ladang
900 47,52
4. Areal Tambak
515 27,19
5. Cagar Alam
30 1,58
6. Lain-lain
407,2 21,49
Jumlah 1.894
100
Sumber: Monografi Kelurahan Sawah Luhur, 2009.
4.2 Aksesibilitas dan Transportasi
Perjalanan menuju Kelurahan Sawah Luhur dapat ditempuh melalui jalur darat dengan kendaraan roda empat, dengan waktu tempuh sekitar satu jam dari
Kota Serang. Sebagaimana layaknya desa-desa yang berada di pinggiran kota, akses transportasi menuju Kelurahan Sawah Luhur tidaklah menjadi suatu kendala
karena juga dilengkapi dengan fasilitas angkutan umum dengan kualitas jalan raya berupa aspal. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat aksesibilitas dalam
menjangkau Kelurahan Sawah Luhur tergolong ringan. Perjalanan menuju Pulau Dua dapat dilakukan melalui perjalanan darat
melewati Kelurahan Sawah Luhur terlebih dahulu lalu melewati areal pertambakan. dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua atau
berjalan kaki dengan jarak sekitar 2km. Perjalanan melalui laut dengan menggunakan sampan ataupun perahu mesin dapat dilakukan dengan menyusuri
46
Laut Jawa melalui Pelabuhan Karang Hantu dengan jarak tempuh laut sekitar 7km ataupun dermaga Kelurahan Kemayungan dengan jarak tempuh laut sekitar 5km.
Biaya sewa kapal yang dikeluarkan baik dari Karang Hantu maupun Kemayungan tidak jauh berbeda yaitu sekitar Rp 350.000 untuk satu kali trip pulang dan pergi.
4.3 Kondisi Klimatologi
Iklim di wilayah Kota Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November
– April dan musim kemarau antara Mei – Oktober. Curah hujan rata- rata 3,92 mmhari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8º C
– 27,6º C. Temperatur udara minimum 20,90º C dan maksimum 33,8º C. Tekanan udara dan
kelembaban nisbi rata-rata 81,00 mbbulan. Kecepatan arah angin rata-rata adalah 2,80 knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat
4.4 Nilai Penting Cagar Alam Pulau Dua
Hasil pengamatan Wetlands International sejak tahun 1996 mendapatkan bahwa CAPD merupakan habitat penting kedua bagi koloni burung air dan burung
migran setelah Pulau Rambut untuk wilayah pesisir Jakarta dan Banten. Perannya yang begitu penting tersebut telah menjadi perhatian sejak pemerintahan Kolonial
Belanda melalui ditetapkannya kawasan Pulau Dua sebagai kawasan lindung. Sejarah penetapan Pulau Dua sebagai Cagar Alam dimulai pada tahun 1931
dengan perincian sebagai berikut: Tahun 1931, ditetapkan sebagai Cagar Alam oleh Pemerintah Hindia Belanda
Tahun 1937, ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa seluas 8 Ha melalui KepGub Jenderal Hindia Belanda 30 Juli 1937 No. 21 Stbl 474. Saat
penetapan tersebut, Pulau Dua dan Pulau Jawa masih dipisahkan oleh selat sempit selebar 300 m Sulaeman 1995.
Tahun 1984, SK Menteri Kehutanan No. 253Kpts-II1984 penetapan Pulau Dua sebagai Cagar Alam dengan luas 30 Ha, mencakup areal Suaka
Margasatwa 8 Ha dan tanah timbul yang ditumbuhi Avicennia.
47
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identifikasi Potensi, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Deskripsi potensi, peluang dan ancaman yang akan dibahas terkait dengan topik penelitian meliputi aspek ekologi dan sosial ekonomi.
5.1.1 Potensi a. Profil vegetasi di kawasan CAPD dan Kelurahan Sawah Luhur
Sebagian besar tipologi pesisir Kelurahan Sawah Luhur merupakan pantai lumpur, lumpur berpasir dan pantai berpasir. Berdasarkan sisa-sisa vegetasi yang
dijumpai di lokasi kajian dan informasi masyarakat setempat diketahui bahwa mulai dari Kelurahan Sawah Luhur ke arah barat sampai dengan Pelabuhan
Karang Hantu merupakan ekosistem mangrove yang bervegetasi cukup rapat dari jenis Api-api Avicennia marina, Aviceniaa spp, Bakau Rhizophora stylosa,
Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, tengal Ceriops decandra, Bruguiera spp, dan berembang Sonneratia spp.
Total jenis tumbuhan yang ditemui di CAPD dan areal tambak sekitarnya adalah 85 jenis dengan jenis yang dominan adalah api-api Avicennia marina,
bakau Rhizopora apiculata, dan kayu hitam Diospyros maritime Noor 2001 Sebaran jenis vegetasi dominan di CAPD disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15 Sebaran vegetasi dominan di CAPD