Potensi a. Profil vegetasi di kawasan CAPD dan Kelurahan Sawah Luhur
49
marina. Jenis mangrove ini tumbuh subur dengan kerapatan tinggi, dalam plot 10m x 10m dijumpai 53 tegakan jenis Api-api. Jenis mangrove lainnya sangat
jarang dijumpai di zona depan, hanya beberapa batang Ceriops decandra dan Rhizophora stylosa yang dijumpai di tengah-tengah dominasi api-api.
Keterangan: A
: Formasi mangrove alami B
: Areal rehabilitasi
Gambar 16 Ilustrasi kondisi vegetasi di Kelurahan Sawah Luhur sebelum atas
dan sesudah konversi lahan menjadi tambak bawah Zona di belakang zona B memiliki substrat lebih cenderung berlumpur
dimana kandungan pasir menurun dratis. Pada zona ini zona A, keanekaragaman jenis mengrove meningkat, mengikuti penuruan domiasi api-api.
Beberapa jenis mangrove yang dijumpai di lapangan antara lain Api-api Avicennia marina, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Rhizophora
mucronata, Bruguiera parvifolia, Bruguiera spp, Ceriops decandra, Rhizophora spp. dan lain-lain.
Vegetasi di sekitar tambak
Vegetasi disekitar tambak dinotasikan dengan zona C. Tipe vegetasi ini mengacu pada seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai di areal pertambakan baik di
dalam maupun di pematang tambak. Beberapa jenis tumbuhan yang umum dijumpai di dalam tambak antara lain Api-api Avicennia marina, Rhizophora
stylosa, Rhizophora mucronata. Pada beberapa tambak terdapat tegakan Api-api
1,2 km
900m
C : Vegetasi disekitar tambak
D : Vegetasi disekitar desa
50
Avicennia marina yang telah berukuran tiang dan pohon. Bibit mangrove yang tumbuh di areal pertambakan diduga kuat berasal dari CAPD yang hanyut ke
lokasi pertambakan lalu berkecambah dan tumbuh.
Gambar 17 Mangrove yang tumbuh di dalam badan air tambak
Berbeda dengan yang ada di dalam tambak, jenis tumbuhan yang dijumpai di pematang tabak merupakan jenis tumbuhan pantai terrestrial. Beberapa jenis
pohon yang sesekali dijumpai di pamatang antara lain Rukem Flacourtia rukam, Waru lot Thespesia populnea, Waru laut Hibiscus tilaceus, dan Lamtoro Leucana
leucochepala. Sementara untuk jenis herba dan semak yang umum dijumpai antara lain Beluntas Pluchea spp., Dalbergia spp., Sesuvium portulacum, Krokot
kecil Suaeeda maritima, dan beberapa jenis rumput. Hal menarik yaitu dijumpainya koloni tumbuhan kaktus tumbuhan berduri di beberapa pematang
tambak. Informasi penduduk setempat menyebutkan bahwa kaktus sengaja ditanam pada saat menjamurnya usaha budidaya udang windu. Penanaman kaktus
berfungsi sebagai kawat duri alami karena bentuknya yang berduri sehingga dimaksudkan dapat menghindari pencurian udang di malam hari karena besar
kemungkinan pencuri akan menginjak duri kaktus dan menimbulkan efek jera sehingga mengurungkan niatnya untuk mencuri.
Vegetasi di sekitar desa
Analisis vegetasi di sekitar perumahan penduduk dalam Gambar 16 dinotasikan dengan zona D. Tipe vegetasi ini mengacu pada semua jenis
tumbuhan yang dijumpai di sekitar desa. Secara sederhana, jenis tumbuhan ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar kategori yaitu 1 tumbuhan
51
alami dan 2 ditanam. Beberapa jenis pohon yang tumbuh alami yang paling umum dijumpai di sekitar desa antara lain Kepuh Sterculia spp., dan Beringin
Ficus spp.. Sementara untuk jenis semak yang tumbuh secara alami diantaranya adalah Biduri Calatropis gigantea, Putri malu Mimosa pudica, Ki kebo Mimosa
pigra. Sementara untuk jenis tanaman budidaya antara lain kalapa Cocos nucifera, Mengkudu Morinda citrifolia, Pisang Musa spp., Nangka Artocarpus
heterophyllus, Kemiri Aleurites moluccana, Mangga Mangifera indica, Pepaya Carica papaya, Kedondong Spondias pinnata, dan beberapa jenis tanaman
budidaya lainnya.
Gambar 18 Kondisi umum vegetasi di pematang tambak