Daya Adaptasi Ekosistem Mangrove Terhadap Lingkungan

12 5. Transportasi Transportasi air melalaui hutan mangrove pada beberapa daerah di Indonesia memungkinkan para nelayan untuk mengakses sumberdaya alam di perairan. Hutan mangrove juga di beberapa tempat sering dijadikan tempat untuk menyimpan parkir perahu. 6. Sumber plasma nutfah Sifat perairan ekosistem mangrove dengan tenang banyak dimanfaatkan oleh biota akuatik pesisir sebagai tempat memijah, sehingga ekosistem mangrove merupakan tempat penghasil bibit ikan, nener udang, kepiting, kerang. Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis- jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi kehidupan liar. 7. Rekreasi dan pariwisata Ekosistem mangrove memiliki nilai estetika, baik alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Ekosistem mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai Sulawesi Selatan, Muara Angke DKI, Suwung Bali, Blanakan dan Cikeong Jawa Barat, dan Cilacap Jawa Tengah. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata. 8. Sarana pendidikan dan penelitian Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang untuk kegiatan penelitian dan pendidikan. 9. Memelihara proses-proses dan sistem alami Ekosistem mangrove berperan dalam proses ekologi karena mangrove dijadikan habitat, daerah pemijahan dan mencari makanan, dalam proses geomorfologi, mangrove berperan dalam menghambat abrasi dan memeprcepat laju sedimentasi. Pada proses geologi, akar mangrove dapat membantu menstabilkan substart. 13 10. Memelihara iklim mikro Evapotranspirasi dari tanaman mangrove mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga. 11. Penyerapan karbon Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik C0 2 menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi seperti kayu dan daun. Pada sebagian besar ekosistem, bahan vegetasi yang sudah mati akan membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai C0 2, namun tidak demikian dengan mangrove, serasah dari hasil pembusukan akan tersimpan didalam substrat tidak lepas ke atmosfir sehingga ekosistem mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon. 12. Penyokong kelangsungan sumberdaya perikanan Sumber makanan utama bagi organisme air di daerah mangrove adalah partikel bahan organik atau detritus yang dihasilkan dari dekomposisi serasah mangrove. Fauna akuatik yang memanfaatkan detritus seperti moluska, kepiting dan cacing selanjutnya akan dikonsumsi oleh konsumen tingkat dua yang biasanya didominasi oleh ikan-ikan buas berukuran kecil. Ikan-ikan kecil tersebut selanjutnya akan dikonsumsi konsumen tingkat tiga dan seterusnya. Singkatnya, hutan mangrove berperan penting dalam menyediakan habitat bagi aneka ragam jenis-jenis komoditi penting perikanan baik dalam keseluruhan maupun sebagian dari siklus hidupnya. 13. Penghasil keperluan rumah tangga Kayu mangrove dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, bahan bangunan, bahan makanan dan obat-obatan tradisional. 14. Penghasil keperluan industri Mangrove dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, tekstil, kosmetik, penyamak kulit dan pewarna