Pengaruh Penggenangan terhadap Total Nilai Ekonomi

71 Tabel 15 Hasil analisis SWOT terhadap kenaikan muka laut Hasil pengkajian informasi biofisik dan sosial ekonomi tersebut diatas dapat diketahui bahwa kawasan pertambakan CAPD seluas 515 ha memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada kawasan konservasi CAPD. Kerusakan kawasan CAPD bisa berdampak langsung pada kondisi sosial ekonomi Serang dan disekitarnya dan memiliki dampak tidak langsung pada kondisi ekologi secara global. Saat ini CAPD menghadapi ancaman yang sangat nyata berupa hilangnya lahan akibat kenaikan muka laut, oleh sebab itu fokus strategi pengelolaan ekosistem pertambakan CAPD dilakukan dengan menjadikan CAPD sebagai prioritas, sedang strategi dan komponen lain sebagai pendukung. Strategi yang dikembangkan harus ditekankan pada upaya menurunkan tingkat ancaman dan mengurangi kelemahan. Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas diperoleh indikasi strategi pengelolaan ekosistem pesisir Kelurahan Sawah Luhur sebagai berikut: 1. Menurunkan tingkat ancaman: Fokus strategi adalah upaya-upaya mengurangi kejadian abrasi dengan mempertahankan garis pantai saat ini. Terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan yaitu dengan hard engineering rekayasa fisik berupa pemasangan tanggul laut dan soft engineering rekayasa biologi dengan penanaman mangrove. Pilihan soft engineering sebaiknya dilakukan sehingga diperoleh biaya investasi dan perawatan yang lebih murah. Disamping itu, ekosistem STRENGHTS Modal sumberdaya alam :  Keberadaan CAPD  Ketersediaan bibit mangrove  Keanekaragaman jenis burung yang tinggi WEAKNES  Modal Finansial : masuk dalam kategori desa miskin  Modal Sumberdaya Manusia: kapasitas adaptasi terhadap kenaikan muka air laut masih sangat rendah  Modal Politik : belum ada kebijakan lokal untuk mengantisipasi kenaikan mukalaut OPPORTUNITIES  Kebijakan nasional pengurangan emisi  Kolaborasi dengan Dinas Kehutanan dan Pengelola Cagar Alam  Kondisi tambak yang memungkinkan untuk penanaman  Modal sosial berupa semangat gotong royong masyarakat yang masih kuat THREATS  Abrasi  Pengambilan Kayu Bakar  Banjir Rob  Kenaikan Muka Laut 72 mangrove yang terbentuk akan memberikan dampak ekologis yang lebih baik bagi lingkungan lokal maupun globa Leatherman 2001. 2. Menurunkan tingkat kelemahan: Fokus strategi adalah dengan mengupayakan peningkatan kapasitas finansial, sumberdaya manusia, dan politik masyarakat agar mengarus-utamakan upaya adaptasi perubahan iklim dalam kegiatan sehari-hari. Mata-pencaharian masyarakat, terutama perikanan agar diperkuat dengan dukungan finansial dan teknis sehingga bisa mengubah pola budidaya pertambakan konvensional saat ini menjadi model silvofishery. Pertambakan silvofishery akan memberikan dampak ganda yaitu manfaat ekonomi berupa hasil panen dan manfaat fisik berupa pertahanan garis pantai. Hal ini dapat terwujud dengan kondisi politik lokal yang kodusif antara lain dengan penerapan secara ketat peraturan sabuk hijau nasional yang diadopsi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Provinsi Banten tahun 2011. Berdasarkan RTRW tersebut diketahui bahwa lebar green belt Provinsi Banten adalah berkisar antara 78- 117 m mengacu pada Kepres No. 321990. Berdasarkan dua strategi prioritas diatas, pengelolaan ekosistem mangrove dan pertambakan CAPD dalam upaya menghadapi kenaikan muka laut dapat dijabarkan dalam 2 model skenario seperti sebagai berikut: Skenario 1 Gambar 25 Skenario 1 pengembangan green belt 100m secara intensif Pada skenario 1 diketahui bahwa lebar green belt yang ada saat ini kurang dari 100m, sehingga pembuatan green belt yang dilakukan dengan menanam secara intensif petakan tambak dengan mangrove sehingga didapatkan lebar green belt 100m. Tambak ditanam Mangrove 100 Green Belt yang ada 100 meter 100 meter Tambak ditanam sehingga lebar green belt 100m LAUT