69
Tabel 12 Total Nilai Ekonomi Mangrove di CAPD dan Tambak Sekitarnya
Pemanfaatan Lokasi
Nilai ekonomi Rphektartahun
1.Nilai Manfaat Use Value Manfaat
langsung Budidaya bandeng perikanan
tangkap Areal tambak
13.341.000 Tegakan kayu
CAPD 2.190.694
Manfaat Tidak Langsung
Kontrol abrasi CAPD
405.637.619 Penyerap karbon
CAPD 3.732.750
2. Nilai Bukan Manfaat Non Use Value
Nilai pilihan Keanekaragaman hayati Konservasi
habitat burung migran 135.000
Nilai Warisan dan Keberadaan
Budaya dan agama 550.000
Total 425.587.063
5.3 Pengaruh Penggenangan terhadap Total Nilai Ekonomi
Prediksi kenaikan muka laut pada penelitian ini menggunakan kisaran nilai yang telah ditetapkan oleh IPCC yaitu pada tahun 2100 diperkiraan kenaikan
muka air laut yang terjadi di Indonesia berkisar anatara 80-100cm. Pada penelitian ini prediksi penggenangan lahan akibat kenaikan muka air laut dihitung
dengan menggunakan skenario kenaikan 25cm, 50cm dan 100cm sebagaimana disajikan pada Gambar 16 sampai dengan Gambar 20 di bawah ini. Nilai kerugina
ekonomi dihitung dengan mengalikan luasan areal yang tergennag dengan nilai TEV masih-masing jenis pemanfaatan lahan tersebut apakah berupa tambak atau
CAPD. Tabel 13 Total Nilai Kerugian per Skenario Kenaikan Muka Air LautEkonomi
Tinggi kenaikan muka air laut
Areal Terendam
ha Tipe lahan yang terendam
Jumlah kerugian
25 cm 427,22
Tambak 5.699.542.020
50 cm 545,60
Tambak 535,60 dan CAPD 10ha 11,261,056,639.79
100 cm 569,54
Perumahan dan jalan raya 13 ha dan CAPD 10 ha tambak
17.145.439.600
70
5.4 Strategi Pengelolaan Ekosistem Pesisir
Metode perencanaan secara ekologis atau dikenal dengan ecological planning methode merupakan suatu bentuk perencanaan yang memanfaatkan
informasi biofisik dan sosiokultur untuk melihat suatu peluang dan membantu pembuatan keputusan mengenai penatagunaan lahan. Selain aspek biofisik dan
sosiokultur juga akan dimasukkan aspek tingkat kerentanan ekosistem maupun sosial
masyarakat terhadap
prediksi dampak
perubahan iklim
juga mempertimbangkan potensi ancaman bahaya hazard sampingan yang mungkin
akan muncul akibat penggenangan daratan akibat kenaikan muka air laut. Hasil analisis stakeholder akan digunakan untuk menentukan aktor yang
akan terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan ekosistem pesisir serta peran dalam kegiatan sebagaiaman. Dari hasil analisis tabel di atas,
beberap aktor yang memegang peran penting dalam pengelolaan yaitu Pemerintah Kelurahan Sawahluhur, Kelompok Penghijauan Pesisir, Pengelola CAPD,
Masyarakat Kelurahan Sawah Luhur, Nelayan, Petambak. Tabel 14 Analisis stakholder dan potensi keterlibatan dalam kegiatan
No Stakeholder
Peran Kuat
Lemah Langsung
Tidak Langsung
1. Pemerintah Kelurahan
Sawahluhur
-
- 2.
LSM Padepokan Macan Kikik -
-
3.
Kelompok Penghijauan Pesisir
-
- 4.
Pengelola CAPD
-
- 5.
Masyarakat Kelurahan Sawahluhur
-
-
6. Nelayan
-
-
7. Petambak
-
-
Model pengelolaan ekosistem pesisir yang dikembangkan menggunakan pendekatan ekologi dan sosial atau dikenal dengan ecological planning method,
merupakan suatu bentuk perencanaan yang memanfaatkan informasi biofisik dan sosiokultur untuk melihat suatu peluang dan membantu pembuatan keputusan
mengenai pengelolaan kawasan, untuk membantu memahami kekompleksan informasi biofisik dan sosial yang dikaji dalam penelitian ini, maka digunakan alat
analisis SWOT seperti berikut.