56
b. Pengambilan kayu bakar
Kegiatan pengambilan kayu bakar biasanya dilakukan oleh ibu-ibu dari desa yang berdekatan dengan kawasan. Mereka umumnya mengambil ranting-ranting
pohon bakau yang sudah kering dan menebangi pohon bakau yang runtuh di luar kawasan dan di dalam kawasan Cagar Alam Pulau Dua. Kegiatan ini sebenarnya
tidak boleh dilakukan di dalam suatu kawasan Cagar Alam. Petugas Jagawana juga telah memberikan pemberitahuan bahwa tidak boleh mengambil kayu bakar,
akan tetapi karena alasan harga minyak tanah yang mahal membuat petugas menjadi agak sulit melarangnya. Aktivitas pengambilan kayu bakar yang terekam
oleh penulis disajikan pada Gambar 20.
Gambar 20 Peta abrasi di kawasan Cagar Alam Pulau Dua .
Gambar 20 Kegiatan pengambilan kayu bakar di Cagar Alam Pualu Dua
57
a. Banjir pasang Rob
Fenomena alam ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan Sawah Luhur, terutama pada pemilik tambak. Beberapa
kali pemiliki tambak harus mangalami kerugian karena air pasang ini. Kejadian terakhir terjadi pada Juni 2008 lalu, dimana air pasang masuk ke tambak
udangikan milik masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan rusaknya beberapa pematang tambak sehingga ikan terbawa keluar tambak.
a. Pengaruh penggenangan terhadap bentang alam
Estimasi luasan penggenangan akibat kenaikan muka laut dilakukan dengan cara memadukan antara peta topografi dengan skenario kenaikan muka air laut
setinggi 25cm, 50cm dan 100cm. Angka skenario tersebut mengacu pada IPCC 2001 estimasi kenaikan muka air laut untuk perairan Indonesia secara umum
sampai dengan tahun 2100 adalah 23cm hingga 96cm. Diposaptono 2009 yang menyatakan prediksi kenaikan muka air laut di pesisir utara Kota Semarang
adalah 87cm. Hasil simulasi kenaikan muka air laut per skenario menunjukkan akan terjadi perubahan kondisi bentang alam sebagaimana diilustrasikan pada
Gambar 21 sampai dengan Gambar 24. Tabel 8 Perubahan bentang alam CAPD dan Tambak sekitarnya pada berbagai
skenario penggenanagan
Tinggi kenaikan muka air laut
Areal terendam ha Tipe lahan yang terendam
25 cm 427.22
Tambak 427.22 ha 50 cm
545.60 Tambak 535,60 dan CAPD 10ha
100 cm 569.54
Perumahan dan jalan raya, 13 ha CAPD 10 ha, Tambak
5.2 Valuasi Sumberdaya Pesisir
Tidak diragukan lagi bahwa ekosistem Pulau Dua memiliki kondisi ekologi yang cukup unik yaitu dominasi ekosistem mangrove, pantai berpasir serta
fungsinya sebagai habitat bagi burung-burung migran. Hal ini juga dapat terlihat dari ditetapkannya ekosistem Pulau Dua sebagai Cagar Alam.