Sifat Fisik Air TINJAUAN PUSTAKA

11 3. Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang surut, dengan cara mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horisontal yang lebar. Di samping untuk memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara dan menahan sedimen.

2.1.3 Manfaat Ekonomis dan Ekologis Ekosistem Mangrove

Menurut Giesen 2006 dan Santoso 2004, hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut. 1. Habitat satwa langka Ekosistem mangrove merupakan habitat jenis-jenis satwa seperti burung, mamalia, reptil, dan serangga. Lebih dari 100 jenis burung hidup di ekosistem mangrove. Pada umumnya burung migran memanfaatkan dataran lumpur mud flat yang berbatasan dengan hutan bakau sebagai tempat mencari makan feeding ground. 2. Pelindung terhadap bencana alam Vegetasi mangrove dapat berfungsi sebagai pelindung garis pantai dari abrasi melaui kemampuan akar mangrove untuk memerangkap sedimen maupun fungsi fisik pohon dan akar mangrove dalam meredam gelombang dari laut. 3. Pengendapan lumpur Bentuk akar mangrove yang melebar dan rapat antar tiap cabang akar satu sama lain, secara fisik dapat membantu proses pengendapan lumpur sehingga dapat mempercepat perluasan pantai melalui pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air karena bahan-bahan tersebut dapat terikat pada partikel lumpur. 4. Penambah unsur hara Sifat fisik ekosistem mangrove cenderung memperlambat aliran air sehingga memungkinkan terjadinya proses pengendapan padatan tersuspensi yang mengandung bahan organik. 12 5. Transportasi Transportasi air melalaui hutan mangrove pada beberapa daerah di Indonesia memungkinkan para nelayan untuk mengakses sumberdaya alam di perairan. Hutan mangrove juga di beberapa tempat sering dijadikan tempat untuk menyimpan parkir perahu. 6. Sumber plasma nutfah Sifat perairan ekosistem mangrove dengan tenang banyak dimanfaatkan oleh biota akuatik pesisir sebagai tempat memijah, sehingga ekosistem mangrove merupakan tempat penghasil bibit ikan, nener udang, kepiting, kerang. Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis- jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi kehidupan liar. 7. Rekreasi dan pariwisata Ekosistem mangrove memiliki nilai estetika, baik alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Ekosistem mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai Sulawesi Selatan, Muara Angke DKI, Suwung Bali, Blanakan dan Cikeong Jawa Barat, dan Cilacap Jawa Tengah. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata. 8. Sarana pendidikan dan penelitian Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang untuk kegiatan penelitian dan pendidikan. 9. Memelihara proses-proses dan sistem alami Ekosistem mangrove berperan dalam proses ekologi karena mangrove dijadikan habitat, daerah pemijahan dan mencari makanan, dalam proses geomorfologi, mangrove berperan dalam menghambat abrasi dan memeprcepat laju sedimentasi. Pada proses geologi, akar mangrove dapat membantu menstabilkan substart.