Manfaat Penelitian : Tujuan dan Manfaat Penelitian

siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti, yakni hasil ulangan para siswa berbea- beda padahal menapat pengajaran yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemhaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam membangun gagasannya. Adapun belajar menurut Gagne, belajar terjadi apabila ada situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga pebuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. 3 Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan individu dan menyebabkan adanya perubahan tingkah laku sebagai responden terhadap lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung yang membawa perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, dan keteramoilan psikomotorik maupun yang menyangkut dengan nilai dan sikap afektif. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan dan puncak proses belajar. 4 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran baik dari sisi guru maupun dari sisi siswanya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor eksternal dan faktor internal siswa, diantaranya : 3 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , Bandung: Remaja Rosakarya, 2007,Cet.22. h.84 4 Dimyati dan Mudjiyono, Belajar dan Pembelajaran , Jakarta, PT. Rinekha Cipta,1999,Cet.I.h.3 a. Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor eksternal terdiri ari dua yaitu lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan terdiri dua yaitu alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam seperti : keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, cuaca, letak gedung sekolah ditempat yang ramai atau tidak an lain sebagainya. Lingkungan sosial seperti : interaksi sosial dengan teman sebangku, interaksi peserta didik dengan guru-guru dan kebudayaan. Faktor instrumental terdiri dari sarana dan alat-alat belajar yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar seperti media pendidikan, metodologi mengajar yang digunakan dan bukuyang dipakai. 5 b. Faktor Internal Siswa Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis siswa terdiri kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, kondisi panca inderanya terutama pada penglihatan dan pendengarannya. Faktor psikologi siswa terdiri dari ketenangan jiwa, perhatian motivasi, minat, intelegensi dan kemampuan kognitif, seperti seperti kemampuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan asar yang dimiliki oleh siswa. 6

3. Pengertian Pembelajaran

Dalam sebuah proses pendidikan terdapat sebuh kegiatan yang disebut pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu bantuan yang 5 Muhammad Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,1996, cet. 1, h.59 6 Amunudin Rasyad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Uhamka Press, 2003, cet.4, h. 103 diberikan dari pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, guru yang mengajar supaya peserta didik dapat belajar dengan baik dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai tujuan objektif yang ditentukan aspek kognitif, yang juga mempengaruhi perubahan sikap peserta didik aspek afektif serta pengembangan keterampilan peserta didik aspek psikomotorik. Kegiatan pembelajaran akan dialami aeorang manusia sepanjang hayatnya dan dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

B. Metakognitif

1. Teori Metakognitif

Salah satu kemampuan metakognitif adalah mengacu pada kesadaran dan pengetahuan pelajar tentang sistem memori mereka sendiri. Sejumlah ahli psikologi kognitif telah mengembangkan apa yang mereka sebut information processing tentang pembelajaran. 7 Teori ini menjelaskan bagaimana otak dan sistem memorinya bekerja. Dalam teori ini ide-ide dan informasi baru awalnya sebagai masukan sensori masuk kedalam register atau pencatat penglihatan suara dan bau. Setelah masukan sensori itu telah kita persepsi dan kita catat, masukan sensori tersebut bergerak masuk ke dalam suatu ruang kerja yang disebut memori jangka pendek atau short term memory, dimana masukan sensori tersebut diproses atau dilupakan. Ruang penyimpanan dalam memori jangka pendek sangat terbatas. Meskipun demikian memori jangka pendek mengatur apa yang hendak dilakukan pelajar, bagaimana informasi baru yang mula-mula masuk ke dalam sistem memori, dan bagaimana informasi itu akhirnya 7 M Nur, Strategi-strategi belajar, Surabaya : UNESA : University Press,2008,h.18