Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam usaha memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi secara langsung yang akan dilaksanakan di MAN 16 Jakarta yang beralamat di Jalan Jl. Kamal Raya No.3 Tegal Alur Jakarta Barat.

B. Latar Penelitian

1. Latar

a. Latar Fisik

MAN 16 Jakarta berada di tengah-tengah perkampungan penduduk. Lokasi untuk menjangkau sekolahnya pun sangat strategis, dapat dirempuh dengan jalan kaki, naik angkot ataupun dengan naik ojek. Bangunan sekolah merupakan bangunan pemerintah yang berdiri sejak 2009. Dari tahun ketahun selalu bertambah jumlah gedungnya agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar. Terdapat bagian depan gedung sekolah ada sebuah pagar sebagai pintu utama untuk masuk kedalam sekolah. Dibagian depannsekolah terapat satu pos satpam, kemudian tidak jauh dari pos satpam terdapat masjid yang lumayan besar untuk para siswa-siswi MAN 16, juga guru-guru nya. Ada pula 4 kolam ikan ternak hasil budi daya siswa- siswi Man 16. Dibagian gedung yang Terdiri dari tiga lantai, lantai terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru-guru dan staf TU, lantai kedua gatau, lantai ketiga gatau juga Adapun jumlah kelas secara kesluruhan berjumlah 13 kelas dan berjumlah 636 siswa.

b. Latar Sosial

Lingkungan sosial yang tercipta di MAN 16 Jakarta ini cukup harmonis dan religious. Hal ini dapat dilihat dengan adanya hubungan baik antara guru dan kepala sekolah. semua menjalankan masing- masing tugasnya dengan sangat baik. Bahkan kepala sekolah sering mengontrol dan berbincang-bincang kepada guru-guru dan karyawan sekolah. hal yang sama juga dilakukan kepada para siswa nya suasana yang harmonis dan humoris sungguh sangat jelas terlihat, tidak ada batas kepala sekolah dengan siswa melainkan seperti seorang anak dengan orangtuanya. Kegiatan keagamaan di MAN 16 Jakarta ini sangat baik, karena siswa setiap hari diwajibkan untuk sholat dhuha disekolah di sela-sela istirahat pertama, di istirahat kedua siswa sholat dzuhur berjamaah yang diimami langsung oleh guru, disini sangat terlihat sekali guru menjadi suri tauladan untuk siswa-siswa nya. Sebelum memulai pelajaran siswa dibiasakan untuk tadarus secara berjamaah yang di pimpin oleh siswa, dan yang memimpin tadarus itu diatur secara bergantian setiap harinya. Kemudian kedisiplinan staf pengajar MAN 16 Jakarta patut dibanggakan. Misalnya, ketika siswa terlambat datang ke sekolah dihukum sesuai dengan waktu keterlambatannya, terlambat lima menit hukumannya membersihkan halaman sekolah, membersihkan perpustakaan ataupun membersihkan kamar mandi. Begitupun ketika bel sekolah berbunyi maka guru yang satu dengan guru yang lain saling mengingatkan untuk masuk kelas dan segera menjalankan tugasnya. tidak hanya guru tetapi siswa pun ketika bel berbunyi harus segera masuk kedalam kelas, apabila terlambat maka ada hukuman tertentu untuk siswa tersebut. Kedisiplinan di MAN 16 Jakarta ini juga sangat terlihat pada kedisiplinan dan kelengkaoan alat sekolah. Siswa tidak diisinkan membawa handpone, seragam sekolah diwajibkan memakai baju yang rapih. Seluruh siswa diwajibkan memakai seragam dari sekolah, begitupun dengan jilbab sekolah untuk perempuan sudah disediakan oleh sekolah agar seluruh siswa menjadi selaras. Untuk siswa laki-laki diwajibkan memakai dasi begitupun dengan tujuan yang sama agar terlihat rapih dan selaras.