Tujuan Pendidikan Agama Islam

4. Kerangka berfikir

Kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta observasi dan telaah kepustakaan. 30 Pendidikan agama islam di sekolah adalah suatu mata pelajaran yang masih dipandang sebelah mata oleh para siswa, padahal mata pelajaran pendidikan agama islam termasuk mata pelajaran wajib di sekolah, oleh karena itu diperlukan nya kesadaran dari siswa untuk membuat strategi yang baik dalam mempelajari pendidikan agama islam tersebut. Adapun faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa terbagi menjadi dua yaitu ekternal dan intrnal. Dalam penenilitan ini metakognitif adalah termasuk dalam faktor keberhasilan internal karena metakognitif itu sendiri adalah kesdaran diri sendiri tentang apa yang harus dia lakukan dalam memahami suatu mata pelajaran. Pada penelitian kali ini, penulis akan meneliti bagaimana keadaan metakognitif siswa disekolah dalam mempelajari pendidikan agama islam ini.

D. Hasil penelitian yang relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian iniantara lain penelitian yang dilakukan oleh : 1. Ahmad Zaenudin, dengan judul Metakognitif siswa pada pembelajaran pendidikan agama islam melalui metode problem solving. Penelitian tersebut menyatakan bahwa ketika diterapkannya metakognitif pada mata pelajaran pendidikan agama islam di MA Manartul Islam Jakarta dengan menggunakan metode problem solving maka prose pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang dipandu langsung oleh bapak Rian Afgan S.Pd.I dapat membantu siswa dalam hal : a. Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar 30 Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis ,Bandung, Alfabeta,2004, h.13 b. Membimbing pembelajaran dalam mengembangkan kebiasaan siswa dalam mengolah sendiri, kebiasaan perfikir positif, kebiasaan berfikir krestif dan kebiasaan untuk bertanya. c. Dari temuan peneliti ditemukan bahwa, sebagian dari siswa dapat diketahu imetakognitifnya dan juga siswa sangat senang, termotivasi disaat proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving. 31 2. Abdillah, dengan judul efektifitas pembelajaran berbantuan media audio visual melalui metakognitif terhadap pelajaran PAI SMP Al Falah, penelitian tersebut menyatakan bahwa : a. Pembelajaran dengan bantuan media audio visual sangat efektif, ini ditujukkan dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah penulis tetapkan dalam rencana programpengajaran atau mencukupinya waktu yang disediakan untuk proses pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui melalui hasil uji kogitif dan wawancara terhadap siswa. b. Proses metakognitif siswa yang yang belajar melalui media audio visual dilakukan dengan cara memotivasi diri sendiri, konsentrasimemokuskan perhatian. Mengolah informasi, mengingat dan memberikan umpan balik, dengan melakukan tahapan-tahapan tersebut maka pengetahuan akan diperoleh oelh siswa yang sedang belajar. c. Siswa yang memiliki kemampuan metakognitif akan lebih mandiri dalam belajar, kreatif, dan mampu mengeksplorasi pengetahuan tanpa batas. 32 31 Ahmad Jaenudin, “Metakognitif Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Metode Problem solving “, Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h.67-68., tidak dipublikasikan. 32 Abdillah, “Efektifitas Pembelajaran Berbantuan Media Audio Visual Melalui Metakognitif Terhadap PelaJaran PAI Di SMP Al-Falah, Skripsi dari FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, h.70-71, 2011 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam usaha memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi secara langsung yang akan dilaksanakan di MAN 16 Jakarta yang beralamat di Jalan Jl. Kamal Raya No.3 Tegal Alur Jakarta Barat.

B. Latar Penelitian

1. Latar

a. Latar Fisik

MAN 16 Jakarta berada di tengah-tengah perkampungan penduduk. Lokasi untuk menjangkau sekolahnya pun sangat strategis, dapat dirempuh dengan jalan kaki, naik angkot ataupun dengan naik ojek. Bangunan sekolah merupakan bangunan pemerintah yang berdiri sejak 2009. Dari tahun ketahun selalu bertambah jumlah gedungnya agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar. Terdapat bagian depan gedung sekolah ada sebuah pagar sebagai pintu utama untuk masuk kedalam sekolah. Dibagian depannsekolah terapat satu pos satpam, kemudian tidak jauh dari pos satpam terdapat masjid yang lumayan besar untuk para siswa-siswi MAN 16, juga guru-guru nya. Ada pula 4 kolam ikan ternak hasil budi daya siswa- siswi Man 16. Dibagian gedung yang Terdiri dari tiga lantai, lantai terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru-guru dan staf TU, lantai kedua gatau, lantai ketiga gatau juga Adapun jumlah kelas secara kesluruhan berjumlah 13 kelas dan berjumlah 636 siswa.

b. Latar Sosial

Lingkungan sosial yang tercipta di MAN 16 Jakarta ini cukup harmonis dan religious. Hal ini dapat dilihat dengan adanya hubungan baik antara guru dan kepala sekolah. semua menjalankan masing- masing tugasnya dengan sangat baik. Bahkan kepala sekolah sering