Tahun Pelajaran 20122013 Prestasi Non Akademik

siswanya akan membawa dampak yang baik, siswa akan cepat memahami materi pelajaran yang diajarkan. Misalnya paa saat memecahkan masalah terkait dengan adab bertamu, antara Andhika yang menjadi tamu dan Ibathul yang menjadi tuan rumah sebagai penerima tamu. Kegiatan ini sangat bermakna, karena Suci selain ikut serta, ia juga mendapat pelajaran dari kasus-kasus yang telah dipelajari tersebut. 6

2. Metakognitif Siswa Pada Pemahaman Fakta Dalam Materi

Pendidikan Agama Islam Informan 1, Informan 2, Informan 3 dan Informan 4 menyadari bahwa belajar Pendidikan Agama Islam pada materi akidah akhlak adab-dab bertamu adalah penting bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Hampir sebagian besar dari mereka sangat mengidolakan mata pelajaran PAI mereka berfikir bahwa belajar PAI itu sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, bahkan menurut Andhika dengan belajar agama baik disekolah maupun dirumah itu akan menambah keimanan kita, dan menjadi pedoman dalam kehidupan kita. 7 Berkaitan dengan materi PAI yang sudah dipelajari dikelas pada saat peneliti meneliti dikelas tersebut adalah Akidah Akhlak dan materinya adalah Adab Bertamu. Informan 2 menuturkan bahwa materi tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupannya karena bertamu itu adalah kebiasan sehari-hari kita sebagai makhluk sosial dan semua yang dipelajari dalam materi PAI ada di dalam Al- Qur’an dan Hadits. 8 Bahkan ketika ada masalah dalam bertamu dalam kehidupan sehari- harinya ia dapat mengatasinya dengan baik, ia teringat dengan apa yang diajarkan oleh gurunya terkait dengan materi adab bertamu. 6 Hasil Wawancara dengan Pak Sayudi Guru Akidah Akhlak di kelas XI IPA I pada tanggal 24 November 2014. 7 Hasil Wawancara dengan Andhika Yudha Pratama siswa kelas XI IPA I pada tanggal 24 November 2014 8 Op.cit., Bahkan bukan hanya Informan 1 dan Informan 2 yang merasa pelajaran dan materi-materi dalam Pendidikan Agama Islam itu sangat bermanfat untuk kehidupan sehari-harinya, semuanya materi yang dipelajari ada didalam kehiduapn sehari-harinya. Informan 3 sendiri mengatakan bahwa ia sering mengajarkan apa yang ia dapat dari hasil belajar agamanya disekolah kemudian ia ajarkan kembali kepada anak- anak didik di TPA di tempat ia mengajar mengaji. 9 Menurut Informan 3 hampir semua yang ia pelajari di sekolah dapat ia jadikan bahan untuk mengajar di TPA tersebut, tetapi tetap ada tambahan materi yang berkaitan dengan materi tersebut. Sedangkan dari hasil wawancara dengan Informan 4, ia mengatakan bahwa dengan belajar PAI disekolah itu sangat nyata ada dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan mempelajari Pendidikan Agama Islam disekolah ia dapat mengetahui saja yang dilarang dan diwajibkan dalam islam, dan itu sangat ada didalam kehidupan sehari- harinya karena ia sendiri masih melakukan apa yang dilarang oleh agama islam, misalnya ia sendiri mengaku bahwa kadang ia malas bila diperintah oleh orangtuanya. 10 Dari beberapa uraian diatas dapat diketahui bahwa metakognitif siswa MAN 16 khusunya pada kelas XI IPA I pada pemahaman fakta materi Pendidikan Agama Islam mereka sangat baik, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa belajar agama sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Fakta yang ada di lapangan atau di dalam kehidupan sehari-hari dengan apa yang diajarkan dalam kelas itu sangat sejalan dengan apa yang mereka alami.

3. Metakognitif Siswa Pada Pemahaman Konsep Dalam Materi

Pendidikan Agama Islam Materi Pendidikan Agama Islam di MAN 16 Jakarta ini cukup banyak di bagi kedalam beberapa bagia diantaranya, Akidah Akhak, 9 Op.cit., 10 Op.cit.,