tujuan akhirnya adalah insan kamil yang mati dan akan menghadap Tuhan-Nya. Sedangkan yang menjadi tujuan sementara yang
dimaksud oleh Zakiah Daradjat ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal, tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah
kegiatan pendidikan tertentu.
26
b. Al-Abrasyi menurutnya bahwa pendidikan Islam memiliki 5 lima
tujuan pokok, antara lain : 1
Sebagai pembentukan akhlak mulia 2
Persiapan untuk kehidupan dunia akhirat 3
Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi pemanfaatan. Keterpaduan antara agama dan ilmu akan dapat
membawa manusia kepada kesempurnaan 4
Menumbuhkan roh ilmiah para pelajar memenuhi keinginan untuk mengetahui serta memiliki kesanggupan untuk mengkaji
ilmu sekedar sebagai ilmu 5
Mempersiapkan para pelajar untuk suatau profesi terstentu sehingga ia mudah mencari rezeki.
27
Demikian beberapa pendapat rumusan tujuan pendidikan Islam, makna dan fungsinya dalam upaya pembentukan
kepribadian, pepaduan iman dan amal soleh, yaitu keyakinan adanya kebenaran mutlak yang menjadi satu-satunya tujuan
hidup dan sentral pengabdian diri dan perbuatan yang sejalan dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Tujuan pendidikan agama adalah agar para siswa memiliki akhlak yang tinggi, beriman yang ditunjukkan oleh perilaku-
perilaku yang terpuji dalam interaksinya dengan manusia dan lingkungannya.
26
Ibid, h.18
27
Ibid, h., 26
Pendidikan agama membantu anak didik menjadi insan kamil yaitu ia mempunyai kualitas hubungan yang amat baik,
baik kepada Allah SWT, terhadap manusia dan terhadap lingkupnya yang lain.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup pendidikan agama islam adalah berkaitan dengan persoalan-persoalan yang menyeluruh dan mengandung generalisasi
bagi semua jenis dan tingkat pendidikan Islam yang ada, baik yang ada dimasa sekarang maupun yang ada dimasa yang akan datang.
Dengan kata lain, pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya
sesuai dengan ideologi cita-cita Islam sehingga ia dengan mudah dapat membenuk dirinya sesuai dengan ajaran Islam. Artinya ruang
lingkup pendidikan Islam telah mengalami perubahan sesuai tuntunan waktu yang berbeda-beda karena sesuai dengan tuntutan
zaman dan perkembangan ilmu dan teknologi.
28
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Al-Qur‟an dan Hadits
2. Aqidah
3. Akhlak
4. Fiqih
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama
Islam menekankan
keseimbangan keselarasan, dan keserasian antara hubungan mnusia dengan Alllah
SWT, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
29
28
Djumran Syah Abdul Malik Karim, Pendidikan Islam, Malang: UIN Malang Press,2007, cet.I,h.25-26
29
Standar Isi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama SMP, PERMENDIKNAS NO 22 TAHUN 2006
4. Kerangka berfikir
Kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta observasi dan telaah kepustakaan.
30
Pendidikan agama islam di sekolah adalah suatu mata pelajaran yang masih dipandang sebelah mata oleh para siswa, padahal mata pelajaran
pendidikan agama islam termasuk mata pelajaran wajib di sekolah, oleh karena itu diperlukan nya kesadaran dari siswa untuk membuat
strategi yang baik dalam mempelajari pendidikan agama islam tersebut.
Adapun faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa terbagi menjadi dua yaitu ekternal dan intrnal. Dalam penenilitan ini
metakognitif adalah termasuk dalam faktor keberhasilan internal karena metakognitif itu sendiri adalah kesdaran diri sendiri tentang apa
yang harus dia lakukan dalam memahami suatu mata pelajaran. Pada penelitian kali ini, penulis akan meneliti bagaimana keadaan
metakognitif siswa disekolah dalam mempelajari pendidikan agama islam ini.
D. Hasil penelitian yang relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian iniantara lain penelitian yang dilakukan oleh :
1. Ahmad Zaenudin, dengan judul Metakognitif siswa pada pembelajaran
pendidikan agama islam melalui metode problem solving. Penelitian tersebut menyatakan bahwa ketika diterapkannya metakognitif pada
mata pelajaran pendidikan agama islam di MA Manartul Islam Jakarta dengan menggunakan metode problem solving maka prose
pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang dipandu langsung oleh bapak Rian Afgan S.Pd.I dapat membantu siswa dalam hal :
a. Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar
30
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis ,Bandung, Alfabeta,2004, h.13