Penentuan Tempat Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Penentuan Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dibedakan menjadi dua berdasarkan agroekosistem lahan sawah, yaitu lahan sawah irigasi di Kabupaten Konawe dan lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Konawe Selatan. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan : 1 masing-masing kabupaten merupakan sentra produksi padi dengan agroekosistem irigasi dan tadah hujan, 2 pada tiap kabupaten merupakan wilayah kegiatan Prima Tani dari tahun 2007 hingga 2009, dan 3 usahatani padi merupakan mata pencaharian pokok bagi masyarakat. Dari masing-masing kabupaten dipilih dua kecamatan, yaitu Kecamatan Wawotobi dan Kecamatan Wonggeduku sebagai kecamatan sampel di Kabupaten Konawe, Kecamatan Palangga dan Kecamatan Laeya sebagai kecamatan sampel di Kabupaten Konawe Selatan. Dari setiap kecamatan masing-masing dipilih secara acak dua desa, yang salah satu desa merupakan wilayah kerja program Prima Tani, yaitu : 1 pada Kabupaten Konawe : a Kecamatan Wawotobi terpilih Desa Karandu sebagai wilayah kerja Prima Tani dan Desa Nario Indah bukan sebagai wilayah kerja Prima Tani, dan b Kecamatan Wonggeduku terpilih Desa Duriaasi dan Desa Bendewuta, 2 pada Kabupaten Konawe Selatan : a Kecamatan Palangga terpilih Desa Wawouru sebagai wilayah kerja Prima Tani dan Desa Mekarsari bukan sebagai wilayah kerja Prima Tani, dan b Kecamatan Laeya terpilih Desa Waworaha dan Desa Aepodu. Pemilihan lokasi penelitian secara grafis dijelaskan pada Gambar 7. Gambar 7. Bagan Pengambilan Sampel Rumahtangga Petani Padi

4.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang digunakan dalam analisis, diperoleh dengan cara wawancara terhadap petani yang terpilih sebagai responden dengan berpedoman pada daftar pertanyaan kuisioner yang telah disusun sebelumnya. Jenis data primer yang dikumpulkan mengenai produksi dan konsumsi mencakup jumlah dan harga output, harga bahan pangan, pemakaian dan harga input di tingkat petani, curahan waktu, pengeluaran rumah tangga untuk pangan dan non pangan, data sosial-ekonomi rumahtangga petani serta data lainnya yang sesuai dengan kebutuhan analisis seperti yang tercantum dalam model. Data primer yang dikumpulkan adalah data produksi dan konsumsi sepanjang tahun Provinsi Sulawesi Tenggara LS. Irigasi Kab. Konawe LS. Tadah Hujan Kab. Konawe Selatan Kec. Wawotobi dan Kec. Wonggeduku Kec. Palangga dan Kec. Laeya Kec. Wawotobi : Ds. Karandu, Nario Indah, Kec. Wonggeduku : Ds. Duriasi dan Ds. Bendewuta Kec. Palangga : Desa Wawouru dan Ds. Mekarsari, Kec. Laeya : Ds. Waworaha dan Ds. Aepodu 80 sampel rumahtangga petani peserta Prima Tani dan 80 sampel rumahtangga petani bukan peserta Prima Tani 72 sampel rumahtangga petani peserta Prima Tani dan 80 sampel rumahtangga petani bukan peserta Prima Tani 2009. Adapun jenis data yang dibutuhkan, secara detail tercantum pada spesifikasi model. Data sekunder diperoleh dari berbagai terbitan atau instansi terkait, seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sulawesi Tenggara terkait dengan data Prima Tani, Badan Pusat Statistik BPS Jakarta, BPS Sulawesi Tenggara dan instansi lain yang terkait dengan kebutuhan penelitian. Adapun kepentingan data sekunder digunakan sebagai data pendukung terutama sebagai data awal untuk memahami permasalahan di lapangan dan sebagai penjelas atas berbagai fenomena yang ditemukan di lokasi penelitian.

4.3. Pengambilan Sampel