2. Mengkaji respon penawaran output dan permintaan input terhadap perubahan harga output dan harga input pada rumahtangga petani berdasarkan
agroekosistem lahan sawah. 3. Mengkaji respon konsumsi rumahtangga petani terhadap perubahan harga dan
pendapatan rumahtangga berdasarkan agroekosistem lahan sawah dan efisiensi keuntungan usahatani.
4. Membandingkan respon konsumsi rumahtangga petani sebagai konsumen murni dan respon konsumsi rumahtangga petani sebagai produsen dan
konsumen berdasarkan agroekosistem lahan sawah dan efisiensi keuntungan usahatani.
1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara pada dua kabupaten, yaitu kabupaten Konawe sebagai sentra produksi padi lahan sawah
irigasi dan Kabupaten Konawe Selatan sebagai sentra produksi padi lahan sawah tadah hujan. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian adalah :
1. Responden adalah petani padi yang pernah mengikuti program Prima Tani dan yang tidak mengikuti program Prima Tani.
2. Pola tanam yang diamati adalah pola tanam pada tahun 2009 dimana tidak semua petani menanam padi sebanyak dua kali sehingga untuk kepentingan
analisis dibatasi pada data Musim Tanam pertama MT I2009. 3. Rumahtangga petani menghasilkan lebih dari satu jenis komoditi sehingga
pendekatan analisis multi output didasarkan pada produksi yang dijual dan yang dikonsumsi, yaitu padi dan sayuran. Produksi tanaman lainnya produksi
palawija dan tanaman tahunan diperhitungkan nilainya sebagai pendapatan rumahtangga.
4. Analisis produksi dan konsumsi dengan pendekatan multi input dan multi output pada rumahtangga petani dibedakan antar jenis lahan sawah.
5. Analisis produksi menggunakan model keuntungan stokastik frontir untuk mengetahui efisiensi produksi dan model Seemingly Unrelated Regression
SUR untuk mengetahui pangsa penawaran output dan pangsa permintaan input, sedangkan analisis konsumsi menggunakan model Almost Ideal
Demand System AIDS. 6. Data konsumsi pangan rumahtangga dilakukan dengan merecall data
konsumsi selama satu minggu terakhir, sedangkan konsumsi non pangan dengan mencatat pengeluaran rumahtangga selama satu bulan.
7. Analisis produksi pada penelitian ini diduga dengan dua metode yang berbeda, yaitu dengan metode Maximum Likelihood Estimation MLE untuk analisis
efisiensi produksi dan metode Seemingly Unrelated Regression SUR untuk analisis pangsa output dan pangsa input.
8. Metode MLE selanjutnya digunakan untuk mengestimasi respon konsumsi pangan dan non pangan yang diturunkan dari Model Rumahtangga Pertanian
MRP.
II. TINJAUAN PUSTAKA