Rumput Laut Pengembangan dessert berbasis isolat protein basah ikan lele (Clarias sp.) dengan pewarna alami

Gambar 2 Daun suji Pleomale angustifolia Selain berfungsi sebagai pewarna hijau, daun suji juga memberikan aroma harum yang khas, meskipun tidak seharum daun pandan. Dalam penggunaannya, daun suji seringkali dicampur daun pandan agar aroma makanan, kue, dan minuman yang dihasilkan menjadi lebih harum. Cara penggunaannya cairan campuran hasil perasan daun suji dan daun pandan ditambahkan ke dalam bahan kue atau makanan yang diinginkan Boga 2008. Tumbuhan daun suji memiliki rasa yang tidak pahit, berbau harum dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terdapat dalam daun suji diantaranya saponin dan flavonoid. Daun suji memiliki bermacam-macam nama daerah misalnya suji, hanjuang merak, dan jingkang Sunda, jejuang bukit dan pendusta utan Ambon, semar Jawa dan bakong Madura. Bagian daun, akar dan batang dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit. Efek farmakologis akar daun suji diantaranya sebagai obat nyeri lambung dan penawar racun, sedangkan daunnya untuk anti-inflamasi serta anti disentri. Daun suji berguna untuk mengobati penyakit disentri, beri-beri, kencing nanah dan nyeri haid Hariana 2006 diacu dalam Chandra 2008.

2.7 Rumput Laut

Rumput laut adalah salah satu jenis alga yang dapat hidup di perairan laut dan merupakan tanaman tingkat rendah yang memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Rumput laut atau alga juga dikenal dengan nama seaweed merupakan bagian terbesar dari rumput laut yang tergolong dalam divisi Thallophyta. Ada empat kelas dalam divisi Thallophyta yaitu Chlorophyceae alga hijau, Phaeophyceae alga coklat, Rhodophyceae alga merah dan Cyanophyceae alga biru hijau. Alga hijau biru dan alga hijau banyak yang hidup dan berkembang di air tawar, sedangkan alga merah dan alga coklat secara eksklusif ditemukan di habitat laut Winarno 1990. Euchema cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah Rhodophyceae, yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Perairan yang cocok untuk budidaya Euchema cottonii ialah perairan yang terhindar dari gelombang ombak kuat, biasanya berupa teluk atau selat Winarno 1990. Rumput laut Euchema cottonii dapat dilihat pada Gambar 3. Klasifikasi Euchema cottonii menurut Dotty yang dikutip Atmadja et al. 1996 adalah sebagai sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Girgartinales Famili : Soliraceae Genus : Euchema Spesies : Euchema cottonii atau Kappaphycus alvarezii Doty Gambar 3 Morfologi rumput laut Euchema cottonii Ciri fisik Euchema cottonii adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak terlalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu, atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Penampakan Thallus bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan tidak tersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan batang-batang utama ke luar saling berdekatan ke daerah basal pangkal Atmadja et al. 1996. Euchema cottonii tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram, cabang pertama dan ke dua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah kearah datangnya sinar matahari Atmadja et al. 1996. Cabang-cabang tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk. Jaringan tengah terdiri dari filamen-filamen yang berwarna, dikelilingi oleh sel-sel besar, kemudian dilapisi korteks dan lapisan epidermis Anggadireja 1993. Komposisi kimia rumput laut dipengaruhi oleh jenis rumput laut, fase tingkat pertumbuhan, dan umur panennya. Komposisi kimia rumput laut bervariasi antara individu, spesies, habitat, kematangan, dan kondisi lingkungan. Kandungan utama rumput laut segar adalah air yang mencapai 80-90, sedangkan protein dan lemaknya sangat kecil Winarno 1990. Komposisi kimia rumput laut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi kimia rumput laut dalam 100 g bahan kering Kadar Jumlah Air 13.9 Protein 2.69 Lemak 0.37 Lemak kasar 0.95 Mineral Ca ppm 22.39 Mineral Fe ppm 0.121 Mineral Cu ppm 2.763 Mineral Pb ppm 0.04 Mineral Iod ppm 10-20 Karagenan ppm 61.52 Sumber : Istini et al. 1986 dan Winarno 1990 Rumput laut dapat dijadikan sumber gizi karena umumnya mengandung kabohidrat, protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam sepert natrium dan kalium. Rumput laut merupakan sumber vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C serta mengandung mineral seperti K, Ca, P, Na, Fe, dan I Anggadireja 1993.

2.8 Santan Kelapa