Metode Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa

45 Tabel 4. Pelaksanaan Evaluasi dalam Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta No. Tanggal Teknik Evaluasi Waktu Evaluasi 1. 19 Oktober 2016 Penugasan a. Evaluasi dilakukan setelah pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. b. Evaluasi dilakukan saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. 2. 22 Oktober 2016 Praktik a. Evaluasi dilakukan setelah pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. b. Evaluasi dilakukan saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. 3. 3 November 2016 Penugasan Evaluasi dilakukan setelah siswa mengerjakan tugas di rumah. 4. 9 November 2016 Penugasan Evaluasi dilakukan setelah siswa mengerjakan tugas di rumah. 5. 16 November 2016 Penugasan Evaluasi dilakukan setelah siswa mengerjakan tugas di rumah. Evaluasi yang dilakukan guru dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta yang diteliti dalam penelitian ini, secara keseluruhan materi yang diajarkan menggunakan penilaian hasil dan penilaian proses. Teknik evaluasi yang digunakan oleh guru dalam setiap pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah sama, yaitu teknik evaluasi penugasan, praktik, serta membandingkan kualitas karya ilmiah siswa dari tahun ke tahun. Hal tersebut diungkapkan pembina dalam lampiran 4, “Proses pelaksaanaan evaluasi yang saya lakukan adalah dengan membandingkan kualitas karya ilmiah dari tahun ke tahun apakah ada peningkatan atau tidak, judul dan masalah yang mereka ambil apakah masalah 46 baru atau masalah lama, serta bagaimana prestasi anak-anak dalam beberapa tahun. ” Pedoman penilaian dibagi menjadi dua, yaitu penilaian hasil dan penilaian proses. Penilaian hasil mengukur keterampilan siswa dalam menyusun karya ilmiah. Hasil karya ilmiah dapat diamati dari segi kelengkapan isi, segi ketepatan dalam pemilihan kalimat efektif, dan ketepatan penggunaan ejaan serta tanda baca. Penilaian proses diarahkan pada kemampuan bekerjasama, partisipasi dalam kelompok, ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas, ketepatan proses dalam merencanakan dan menyusun karya ilmiah, sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh guru. Dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah, penilaian yang dilakukan sebenarnya berupa target yang harus dicapai siswa dalam setiap pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah tidak ada penilaian khusus selain pencapaian target.

B. Pembahasan

Bagian pembahasan ini mengulas tentang materi, penggunaan metode, penggunaan media, dan pelaksanaan evaluasi menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Berbeda dengan subbab hasil penelitian, dalam subbab pembahasan ini, ulasan mengenai empat hal yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini akan dikaitkan dengan teori-teori yang telah ada, agar hasil penelitian menjadi pembahasan yang komprehensif 47

1. Materi Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa

SMA Negeri 6 Yogyakarta Menurut Muslim 2007:3, materi pembelajaran dikaitkan dengan isu-isu lokal, regional, nasional, dan global agar peserta didik nantinya mempunyai wawasan yang luas dalam memahami dan menanggapi berbagai macam situasi dan kondisi setempat. Pembina memilih materi dengan menyesuaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pembina juga memilih materi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi yang melingkupi siswa. Materi yang digunakan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dihimpun dari sejumlah makalah dan artikel yang diselaraskan dengan tujuan pembelajaran menulis karya ilmiah. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk usaha pembina agar tujuan pembinaan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah tercapai. Usaha pembina dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tersebut, sejalan dengan pendapat Sanjaya 2009:60 yang menyatakan bahwa materi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa dengan tujuan pembelajaran. Terlaksananya penyampaian materi dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang didukung oleh kemampuan guru dalam penguasaan kelas. Penguasaan kelas yang cukup baik tersebut, terlihat melalui pengamatan langsung observasi, yaitu guru terbiasa bertepuk tangan lalu memanggil nama siswa yang terlihat kurang memperhatikan. Dengan cara seperti itu, siswa kembali fokus pada penjelasan guru. Berikut adalah rincian pembahasan