Materi Pertemuan Ketiga, Keempat dan Kelima Mengenai Keterampilan

58 siswa secara berkelompok. Selama proses diskusi berlangsung, pembina mengelilingi kelas dan membimbing siswa jika mereka menemukan kesulitan. Metode penugasan dipilih agar pembina dapat mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Penugasan yang diberikan kepada siswa secara individu, pembina memberikan tugas kepada siswa saat selesai pemberian materi. Selanjutnya metode tanya jawab dalam pembelajaran di kelas dilakukan oleh pembina pada awal pembinaan dan pada saat pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. Tanya jawab pada awal pembinaan dilakukan oleh pembina untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi menulis karya ilmiah, serta untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi tersebut sebelum dijelaskan oleh pembina. Tanya jawab pada saat pelaksanaan pembinaan berlangsung atau ketika pembina sudah menyampaikan informasi, dilakukan oleh pembina untuk meninjau kembali pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Pembina menjalin komunikasi aktif dengan siswa dalam proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga pembina terlihat tidak menjaga jarak dengan siswa. Komunikasi yang berjalan baik antara pembina dan siswa tersebut, memudahkan siswa untuk tidak sungkan bertanya jika ada yang kurang dipahami, di sinilah terjadi situasi diskusi serta tanya jawab antara pembina dengan siswa. Metode- metode tersebut diterapkan melalui pendekatan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah. Pendekatan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler 59 menulis karya ilmiah yang digunakan dalam kompetensi dasar ini adalah pendekatan proses, produk dab genre. Pendekatan proses digunakan pembina saat mengarahkan siswa untuk menukarkan hasil tulisannya kepada teman semeja untuk melakukan kegiatan menyunting dengan teman sejawat peer editing. Pendekatan produk digunakan pembina saat memerintahkan siswa untuk membuat karya tulis ilmiah, selanjutnya pendekatan genre digunakan pembina saat memberi pemahaman siswa mengenai tujuan dari penulisan karya ilmiah. Melalui pengamatan yang telah dilakukan, penggunaan metode-metode tersebut untuk keseluruhan materi sesuai dengan tujuan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

3. Media Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa

SMA Negeri 6 Yogyakarta Menurut Soeparno 1988:1 media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran channel untuk menyampaikan suatu pesan message atau informasi dari suatu sumber resource kepada penerimanya receiver. Dalam dunia pengajaran, pada umumnya pesan atau informasi tersebut berasal dari sumber informasi, yakni guru, sedangkan sebagai penerima informasinya adalah siswa. Sesuai dengan pendapat tersebut, dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta menggunakan media yang meliputi media pandang dan media pandang dengar. 60 Media pandang ditampilkan melalui Liquid Crystal Display LCD untuk menampilkan slide-slide materi yang dilanjutkan dengan penjelasan pembina. Media pandang dengar terlihat digunakan pembina saat menayangkan sebuah video untuk memberi gambaran siswa mengenai keseluruhan materi yang berkaitan dengan penulisan karya limiah dengan menyambungkan pengeras suara agar efek suara dalam video dapat terdengar jelas. Penayangan video tersebut juga digunakan pembina sebagai cara untuk menggugah minat siswa mengikuti kegiatan di kelas. Pembina memilih media pembelajaan dengan memperhatikan relevansi media tersebut dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu media yang digunakan pembina mudah untuk diakses. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Media yang digunakan oleh pembina dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah antara lain laptop dan seperangkat layar LCD proyektor. Respons siswa terhadap media yang digunakan oleh pembina tercantum dalam lampiran 2, Respons siswa terhadap media yang digunakan oleh pembina Siswa lebih terlihat nyaman dengan media yang digunakan oleh pembina saat mengajar. Meskipun media yang digunakan hanya laptop dan LCD proyektor, tetapi siswa lebih tertarik karena mengurangi rasa bosan. Dalam kegiatan presentasi saat diskusi kelompok, siswa menggunakan media seperti LCD, laptop dan proyektor untuk mempermudah siswa dalam menyampaikan