Pengertian Menulis Karya Ilmiah

18 3. Sesuai dengan Kaidah EYD Syarat terakhir karya ilmiah adalah perlunya menggunakan kaidah EYD Ejaan Yang Disempurnakan. Dalam menulis karya ilmiah, kita harus mengacu kepada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pujiono 2013:37 mengungkapkan bahwa suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut: a. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian. b. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta. c. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya. d. Baik dalam penyampaian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu. e. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, cermat, dan sesuai EYD. f. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat, sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.

B. Komponen Pembelajaran Menulis

Setiap proses pembelajaran, memiliki komponen yang menjadi pelaku dalam pendidikan. Adapun komponen pembelajaran yang akan dijabarkan berikut ini meliputi guru, siswa, tujuan, dan materi pembelajaran menulis. 19 1. Guru Alwasil ah 2005:43 memberi pernyataan bahwa “Guru yang mengajar menulis sebaiknya seorang penulis supaya ia memiliki empati terhadap siswa dan menghargai profesionalisme penulis karena ia sendiri merasakan bagaimana sulitnya menjadi seorang penulis”. Profesional di sini dapat diartikan, bahwa guru adalah sosok yang menguasai materi pelajaran dengan sangat baik serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan Alwasillah tersebut, secara tidak langsung juga mengatakan bahwa pentingnya keterampilan guru sebagai model yang baik untuk para siswa. 2. Siswa UU Nomor 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa peserta didik atau siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Namun demikian, berkembangnya potensi siswa tidak semata-mata terjadi begitu saja. Terdapat orang lain yang berperan dalam prosesnya. 3. Tujuan Komponen tujuan pendidikan dapat meliputi tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam proses pendidikan yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003, yaitu “...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.