14
Pernyataan tersebut diperkuat kembali oleh Alwasilah 2005:43 yang mengungkapkan bahwa kemampuan menulis dapat berkembang melalui latihan yang
intensif. Latihan tersebut dapat dilakukan dan dikembangkan di bangku sekolah. Siswa yang diarahkan untuk terus berlatih menulis akan memiliki kemampuan
menulis tanpa disadari secara langsung.
2. Menulis Karya Ilmiah
a. Pengertian Menulis Karya Ilmiah
Dalman 2012:5 menyatakan bahwa menulis karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, danatau bukti-bukti empirik. Pernyataan Dalman tersebut semakin
diperkuat oleh pernyataan berikutnya, Dalman 2012:5 yang mengungkapkan bahwa menulis karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Pada kesempatan lain Djuroto 2013:15 berpendapat bahwa menulis karya
ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah,
terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Secara ringkas, Setyawan 2013:37 menyatakan bahwa karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis karya ilmiah
15
adalah karya tulis yang disajikan secara objektif, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Ciri-ciri Menulis karya Ilmiah
Ciri-ciri menulis karya ilmiah menurut Dalman 2012:12-14 terbagi menjadi 7 yaitu sebagai berikut.
1. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. 4.
Logis Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif
atau deduktif. 5.
Menyajikan Fakta bukan emosi atau perasaan Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta.