penjara KUHP, 10 yaitu pidana yang berupa hilang kemerdekaan seumur hidup atau sementara waktu yang harus dijalani narapidana di lembaga
pemasyarakatan.
36
2. Jenis Sanksi Pidana
Jenis sanksi yang digunakan dalam konsep KUHP, terdiri dari jenis “pidana” dan “tindakan”. Masing-masing jenis sanksi ini terdiri dari:
1. Pidana
a. Pidana Pokok
1 Pidana penjara.
2 Pidana tutupan.
3 Pidana pengawasan.
4 Pidana denda.
5 Pidana kerja sosial.
b. Pidana tambahan
1 Pencabutan hak-hak tertentu.
2 Perampasan barang-barang tertentu dan tagihan.
3 Pengumuman putusan hakim.
4 Pembayaran ganti kerugian.
5 Pemenuhan kewajiban.
2. Tindakan
a. Untuk orang yang tidak atau kurang mampu bertanggung jawab
“tindakan” dijatuhkan tanpa pidana: 1
Perawatan di rumah sakit jiwa. 2
Penyerahan kepada pemerintah.
3 Penyerahan kepada seseorang.
b. Untuk orang pada umumnya yang mampu bertanggung jawab
dijatuhkan bersama-sama dengan pidana: 1
Pencabutan surat izin mengemudi. 2
Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana. 3
Perbaikan akibat-akibat tindak pidana 4
Latihan kerja. 5
Rehabilitasi 6
Perawatan di dalam suatu lembaga.
61
Menurut konsep hanya ada tiga kategori pengelompokan tindak pidana, yaitu:
1. Hanya diancam pidana denda untuk delik yang bobotnya
dinilai kurang dari 1 tahun penjara. 2.
Hanya diancam pidana penjara atau denda secara alternatif untuk delik yang diancam dengan pidana penjara 1 – 7 tahun.
3. Hanya diancam dengan pidana penjara
untuk delik yang diancam dengan pidana penjara lebih dari 7 tahun.
3. Tahap Pembinaan Narapidana
Tahap pembinaan narapidana dilakukan melaui 3 tahap pembinaan yaitu : a.
Tahap awal awal masuk s.d 13 masa pidana Pada tahap ini pembinaannya meliputi pemeriksaan badan maupun
barang bawaan, pendataan data diri narapidana, pemberian barang invertaris. Setelah ini bagi narapidana tindak pidana ringan mereka bisa
61
Barda Nawawi. Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru, Jakarta: Kencana, 2011, h. 83
langsung mengikuti kegiatan pembinaan, namun bagi narapidana tindak pidana berat harus melalui proses kurungan sunyi terlebih dahulu.
b. Tahap pembinaan I 13 s.d 12 masa pidana
Pada tahap ini narapidana menjalani pembinaan kedisiplinan dan ketertiban, pembinaan mental agama dan kerokhanian, pembinaan
intelektual dan wawasan kebangsaan, keterampilan dan pembinaan fisik.Semua pembinaan ini bertujuan untuk menjadikan narapidana
sebagai manusia yang lebih baik dan mampu bertanggungjawab. c.
Tahap pembinaan II 12 sampai akhir masa pidana Pada tahap ini pembinaannya diarahkan pada pembauran atau
perlibatan dengan masyarakat luar, kegiatan yang biasanya dilakukan antara lain : cuti mengunjungi keluarga, pelepasan bersyarat, cuti
menjelang bebas, dan kerja bakti, olahraga, ibadah di luar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada narapidana untuk
secepatnya bisa menyerap dan menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dan berkembang di masyarakat.
62
4. Hak dan Kewajiban Narapidana