Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator kesulitan dan merendahkan diri. 21 Warga binaan menyadari bahwa tiada Tuhan selain Allah. 22 Warga binaan sadar bahwa dirinya sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawab kan. 23 Warga binaan berpakaian sesuai dengan tuntunan agama menutup aurat. 24 Warga binaan menjauhkan diri dari kebiasaan berkata-kata kasar dan tidak bermanfaat. 25 Warga binaan mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang tercela. 26 Warga binaan bersikap menghormati dan sopan santun kepada orang lain. 27 Warga binaan menolong teman didalam kesulitan. 28 Warga binaan bersikap baik dengan keluarga, petugas dan warga binaan lainnya. 29 Warga binaan mendapat ketenangan hati saat Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator ESQ dengan materi dzikir Asmaul Husna. 30 Warga binaan mencurahkan isi hati saat ESQ berlangsung 31 Warga binaan menghafal Asmaul Husna. 2. Perubahan dan pengembangan sikap Afektif 1 Warga binaan mengikuti pembinaan agama di Rutan setiap seminggu lima kali. 2 Warga binaan mengakui kesalahannya dan ingin berubah menjadi lebih baik. 3 Warga binaan menyukai materi yang disampaikan dalam pembinaan agama. 4 Warga binaan memahami materi yang disampaikan oleh pembimbing agama. 5 Warga binaan memperhatikan saat pembimbing agama memberikan pembinaan agama. 6 Warga binaan merasa ada Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator perubahan sikap yang membaik setelah mengikuti pembinaan agama. 3. Pengembangan keterampilan Psikomotorik 1 Warga binaan bertanya saat pembinaan agama. 2 Warga binaan mampu berbicara berpidato bercerita di depan saat pembinaan agama. 3 Warga binaan mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. 4 Warga binaan mampu membaca Al-Qur’an dengan bernada. 4. Dukungan keluarga dan lingkungan 1 Keluarga menjenguk atau berkunjung ke Rutan setiap sebulan sekali. 2 Pihak Rutan mendatangkan Ustadz dari luar saat acara-acara besar Islam. 3 Adanya hubungan baik antara warga binaan dengan petugas rutan. Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator 4 Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama warga binaan saat menjenguk. 5 Adanya pihak luar yang memberikan motivasi kepada warga binaan, seperti Ustadz, mahasiswa magang, praktikum dan pihak lainnya. Rasa Percaya Diri Y Rasa percaya diri merupakan kondisi psikologis seseorang, dimana individu memiliki tekat yang kuat, berani, berfikir positif, inisiatif, mandiri, belajar dari kegagalan, tidka mudah menyerah, bersikap objektif dan dapat menempatkan diri sesuai situasi. 1. Tekat kuat 2. Memberanikan diri 3. Berfikir positif 4. Inisiatif 5. Mandiri 6. Belajar dari kegagalan 7. Tidak mudah menyerah 8. Bersikap objektif 9. Dapat menempatkan diri sesuai situasi 1. Tekat kuat 1 Warga binaan memiliki tekat yang kuat dalam menjalani masa penyidikan. 2 Warga binaan memiliki keyakinan kuat dalam menanggapi masalah. 2. Memberanikan diri 1 Warga binaan berani melakukan perubahan diri menjadi lebih baik. 2 Warga binaan berani mengakui kesalahan. 3 Warga binaan berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun warga binaan lainnya. 3. Berfikir positif Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator 1 Warga binaan berfikir positif setiap kejadian yang ada di Rutan. 2 Warga binaan menanamkan fikiran positif untuk menenangkan hati 3 Warga binaan percaya bahwa bersikap positif akan membawa dirinya pada perubahan yang lebih baik.. 4. Inisiatif 1 Warga binaan berinisiatif membuat kegiatan yang bermanfaat selama di Rutan. 2 Warga binaan inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh petugas atau pembimbing agama. 5. Mandiri 1 Warga binaan membiasakan mandiri tanpa dipaksa petugas saat pembinaan agama. 2 Warga binaan mandiri merapihkan kamar. 6. Belajar dari kegagalan 1 Warga binaan mengambil pelajaran dari kesalahannya. 2 Warga binaan Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator belajar dari kegagalan agar tidak terjerumus kembali ke Rutan. 3 Warga binaan merasa dirinya mempunyai kesempatan kedua untuk merubah sikap menjadi lebih baik. 7. Tidak mudah menyerah 1 Warga binaan tidak mudah menyerah untuk memperbaiki kesalahannya. 2 Warga binaan tidak mudah menyerah dengan keadaan saat ini. 8. Bersikap objektif 1 Warga binaan meyakinkan diri bahwa akan berubah menjadi manusia yang lebih baik. 2 Warga binaan bersikap objektif atas keputusan penahanan. 3 Warga binaan bersikap kritis jika ada kesalahan dalam hal fonis penahanan. 9. Dapat menempatkan diri sesuai situasi 1 Warga binaan menempatkan diri sesuai situasi dan Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator kondisi. 2 Warga binaan menceritakan keluh kesah dengan keluarganya. 3 Warga binaan menceritakan keluh kesah dengan warga binaan lainnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, antara lain sebagai berikut: 1. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan merupakan susunan proses pengamatan dan ingatan baik biologis maupun psikologis. 11 Semua bentuk penelitian psikologis, baik kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek observasi didalamnya yang diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek fenomena tersebut. 12 Adapun observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati kegiatan pembinaan agama Islam yang dilakukan pembimbing agama terhadap warga binaan di Rutan Pondok Bambu. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dan tertulis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner ini diberikan oleh peneliti kepada 70 responden atau warga binaan wanita yang beragama Islam dan mengikuti pembinaan agama di Rutan untuk mengetahui pengaruh pembinaan agama Islam terhadap tingkat rasa percaya diri warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet. Ke-14, h. 145 12 E. Kristi Perwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Perilaku Manusia, Depok: LPSP3- UI, 2011, Cet. Ke-4, h. 134 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau wariabel yang beruba catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. 13 Peneliti mendokumentasikan kegiatan pembinaan agama Islam, serta mencari dokumen-dokumen tertulis lain yang relevan dengan kebutuhan penelitian. H. Instrumen Pengumpulan Data Dalam membuat kuesioner, teknik pengukurannya menggunakan skala likert dengan 5 kategori pilihan jawaban. Penggunaan skala likert dipilih karena dapat mempermudah subyek penelitian. Adapun 5 kategori jawaban dalam Skala Likert adalah sebagai berikut 14 : Tabel 2. Skala Likert Pilihan Jawaban Skor Sangat Tidak Setuju STS 1 Tidak Setuju TS 2 Cukup Setuju CS 3 Setuju S 4 Sangat Setuju SS 5 Selanjutnya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut tepat untuk melakukan pengukuran dan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, edisi revisi IV, h. 236 14 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995, h. 110

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen 15 . Suatu hasil penelitian dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut valid. Sehingga uji validitas sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatankebenaran suatu instrumen untuk dijadikan sebagai alat ukur. Pendekatan yang digunakan untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah construct validity, yaitu untuk mengukur construct tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas penelitian ini adalah rumus korelasi Pearson Product Moment dan menggunakan program SPSS 20 for Windows. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan pada 70 responden, maka diperoleh skor sebesar 0.261 pada taraf signifikansi sebesar 5. Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product Moment pada skala pembinaan Agama Islam sebanyak 70 responden, dari 54 item butir pernyataan yang diujikan terdapat 9 butir pernyataan yang tidak valid dan 45 butir pernyataan yang valid. Sedangkan pada skala rasa percaya diri, dari 31 butir pernyataan yang diujikan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid dan 30 butir pernyataan yang valid. Pada penelitian inti, peneliti menggunakan sebagian kuesioer Ahmad Yusuf Afifurrahman yang sudah valid pada aspek kognitif berupa materi aqidah di variabel pembinaan agama Islam yang terdiri dari 8 butir 15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 211 pernyataan. Maka, pada uji inti terdapat 53 butir pernyataan pada skala pembinaan agama Islam dan 30 butir pernyataan pada skala rasa percaya diri.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisiten, apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Jadi, dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reability analysiz dengan metode Cronbach Alpha. Rumus untuk menentukan koefisien reliabilitas alfa cronbach adalah sebagai berikut: � � = � � − 1 � 1 − ∑ � � 2 � � 2 � Item instrument dikatakan reliabel atau mempunyai kehandalan yang tinggi apabila diperoleh nilai alfa cronbach 0.6. 16 Adapun hasil uji reliabilitas variabel pembinaan agama Islam berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS for Window versions 20.0 diperoleh tabel hasil output sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel X Pembinaan Agama Islam Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .908 53 16 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS, Semarang: UNDIP, 2003, hal.41