g. Tidak mudah menyerah.
h. Bersikap kritis dan objektif.
i. Pandai membaca situasi, dan pandai menempatkan diri.
55
Upaya meningkatkan rasa percaya diri bukanlah suatu hal yang mudah, maka dari itu diperlukan cara-cara untuk meningkatkan rasa percaya diri
sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Pada intinya selalu utamakan berfikir positif, karena dengan berfikir positif semua hal akan terasa mudah
dan rasa percaya diri akan meningkat.
4. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Menurut Thursan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri seseorang, antara lain:
a. Rasa percaya diri sangat dipengaruhi oleh pendidikan keluarga,
sebab dari keluarga terbentuk berbagai aspek kepribadian. b.
Lingkungan juga mempengaruhi terbentuknya rasa percaya diri seseorang sehingga dalam kehidupan sosialnya dapat terlihat antara
individu yang memiliki percaya diri dan yang tidak memiliki rasa percaya diri.
c. Pemahaman terhadap lingkungan diri sendiri merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Jika individu mempunyai pemahaman negatif terhadap diri sendiri maka akan
memperkuat rasa tidak percaya dirinya. Namun, jika individu
55
Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara, 2002, h. 170
memandang positif terhadap diri sendiri maka akan memperkuat rasa percaya diri.
56
5. Aspek-Aspek Rasa Percaya Diri
Menurut Ghufron dan Risnawati terdapat beberapa aspek-aspek kepercayaan diri adalah sebagai berikut:
a. Keyakinan pada kemampuan diri
Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukakannya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri, senantiasa berpikir positif terhadap apa yang terjadi dan tidak mudah berputus asa.
b. Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan
kemampuannya. Orang yang optimis akan mencoba untuk menghadapi setiap tantangan dan mampu memecahkan setiap masalah dengan cara
yang positif. c.
Bertanggung jawab Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. Pribadi yang memiliki rasa percaya diri, maka Ia akan mempunyai tanggung jawab
yang lebih besar terhadap apa yang sedang dijalankannya. d.
Rasional dan realistis
56
Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara, 2002, h. 121
Rasional dan relistis adalah analisis terhadap suatu masalah, suatu hal dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat
diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
57
Sedangkan menurut Abu Al-Ghifari, aspek-aspek percaya diri meliputi: a.
Berani mengambil resiko. b.
Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan. c.
Menetapkan tujuan yang realistis.
58
Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Guilford adalah sebagai beikut: a.
Individu merasa adekuat keyakinan terhadap kemampuan diri Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan,
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Individu merasa optimis, cukup berambisi dan tidak berlebihan. Manifestasi dari keadaan ini
antara lain individu mempercayai kemampuan sendiri sehingga tidak perlu bantuan orang lain, sanggup bekerja keras, mampu menghadapi
tugas dengan baik dan bekerja secara efektif, serta bertanggung jawab atas keputusan dan pekerjaannya.
b. Individu merasa dapat diterima oleh kelompok kemampuan
bersosialisasi Hal ini didasari oleh keyakinan terhadap kemampuannya, khusunya
dalam hubungan sosial, individu merasa bahwa kelompok atau orang lain menyukainya. Manifestasi dari keadaan ini antara lain individu aktif
menghadapi keadaan lingkungan, berani mengemukakan apa yang
57
Ghufron dan Risnawati, Teori-Teori Psikologi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, h. 35
58
Abu Al-Ghifari, Percaya Diri Sepanjang Hari, Bandung: Mujahid, 2004, h. 37