Batasan dan Rumusan Masalah

dilakukan Novalian Kesumasari bahwa pembinaan kerohanian berpengaruh positif terhadap kesadaran beragama narapidana. Kelebihan penelitian ini adalah pembahasannya terfokus pada kegiatan kesadaran beragama narapidana yang memang rutin dilaksanakan oleh Lembaga pemasyarakatan sebagai upaya untuk mengembalikan dan menumbuh kembangkan aspek keagamaan dalam diri narapidana agar kelak dapat memiliki kepercayaan diri dan dapat diterima kembali di dalam masyarakat. Kekurangan penelitian ini belum dijelaskan tahapan-tahapan secara runtut mengenai proses pembinaan rohani terhadap narapidana. 2. Handi Supriandi dengan judul penelitian “Pembinaan Agama Islam Sebagai Upaya Pengurangan Terjadinya Pengulangan Tindak Pidana Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur”. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Jenis penelitian ini deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pembinaan agama Islam di Lapas Kelas IIB Cianjur dengan berbasis pesantren Terpadu At-Taubah, dengan bentuk ceramah, diskusi, pendekatan pribadi dengan materi Baca Tulis Al-Qur’an, Praktek Ibadah, Aqidah, Syariah, Akhlak, Qira’at dan Istighosah. Materi yang disampaikan adalah nilai-nilai ajaran Islam yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan napi. Kegiatan pembinaan agama Islam menunjukkan bahwa pembinaan agama Islam di Lapas Kelas IIB Cianjur sudah baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan antusias para narapidana dalam pembinaan serta perilaku yang ditunjukkan dalam kesehariannya di dalam Lapas. Kelebihan dari penelitian ini adalah menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan waktu penelitian selama 4 bulan dengan salah satu subjek penelitiannya adalah napi, dimana diperlukan pendekatan mendalam untuk dapat menggali informasi mengenai napi tersebut. Kekurangan penelitian ini adalah jumlah personel pembina agama Islam yaitu 36 yang kurang sebanding dengan jumlah tahanan yaitu 747, yang akan mengakibatkan kurang efektifnya pembinaan agama di Lapas Cianjur. 3. Sudin dengan judul penelitian “Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Keberagamaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Indramayu”. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan penghitungan statistic yaitu scoring dan rangking. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bimbingan rohani yang dilakukan di Lapas Kelas IIB Indramayu berpengaruh terhadap keberagamaan narapidana dengan tingkat pengaruh yang tinggi. Kelebihan penelitian ini adalah peneliti menjelaskan secara lengkap tahapan pembinaan agama dari awal sampai akhir sehingga mempermudah melakukan penelitian. Kekurangan dalam penelitian ini adalah meneliti mengenai pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap tingkat keberagamaan dengan jadwal pembinaan agama dari hari Senin hingga Sabtu yang terdiri dari kegiatan ceramah, baca tulis Al-Qur’an, Khotmil Qur’an dan Praktek Ibadah. Dengan demikian secara tidak langsung