Instrumen Wawancara Pascatindakan dengan Guru Mata Pelajaran
117
pembentuk cerpen guna memecahkan masalah yang dialami siswa dalam menulis cerpen.
Bel tanda jam pelajaran pertama telah habis, guru kemudian memulai mengenalkan metode sinektik dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen. Setelah siswa dirasa cukup mengerti guru memerintahkan para siswa untuk mempersiapkan diri untuk memperhatikan
secara jelas film “Say Hello To Yellow” yang akan digunakan sebagai media pembelajaran. Siswa mempersiapkan buku tulis guna mencatat hal hal apa saja
yang mereka temukan dalam film yang akan diputar ini. Setelah film selsai diputar, guru membahas mengenai film tersebut, mulai dari tokoh, alur dan hal-
hal apa saja yang menarik dari film tersebut. Guru kemudian memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat cerpen berdasarkan film yang tellah
mereka saksikan. Sebelum menulis cerpen, siswa terlebih dahulu membuat kerangka dari cerpen yang akan mereka buat. Guru berkeliling untuk membantu
siswa yang kesulitan. Guru kemudian meminta bantuan kepada peneliti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam membuat kerangka karangan.
Tak terasa bel tanda jam pelajaran bahasa Indonesia telah usai, guru pun meminta siswa untuk mengumpulkan kerangka cerpen siswa kemudian guru
merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan.
118
CATATAN LAPANGAN HARI
: Rabu J AM
: 07.15-08.45 TANGGAL
: 4 Mei 2016 PERTEMUAN SIKLUS
:II I Hasil Pengamatan
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan salam pembuka kepada siswa dan juga memeriksa presensi kehadiran siswa guna mengetahui ada
atau tidaknya siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran. Setelah itu guru menjabarkan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran kepada siswa agar siswa mengetahui materi dan tujuan dari pembelajaran yang akan mereka lakukan.
Setelah guru selesai menjelaskan, guru memberikan sebuah contoh karya cerpen, kemudian meminta salah satu siswa laki-laki untuk membacakan di
depan kelas. Siswa tersebut tampak enggan dan malu-malu untuk membacakan di depan kelas karena malu dilihat oleh mahasiswa peneliti. Namun siswa tersebut
tetap mebacakan contoh cerpen di depan kelas. Setelah contoh cerpen selesai dibaca, guru bersama murid mengidentifikasi unsur unsur pembangun cerpen dari
contoh cerpen yang telah dibacakan di depan kelas. Kemudian, guru kolaborator membagikan kembali kerangka karangan cerpen siswa untuk kemudian
dikembangkan menjadi karya cerpen yang utuh. Guru memutarkan kembali film “Say Hello To Yellow’ untuk merangsang analogi siswa kembali. Beberapa siswa
langsung menulis cerpen namun, beberapa siswa ada pula yang terlihat masih