a. Kemampuan Menulis
St. Y. Slamet 2008: 72 mengemukakan kemampuan menulis, yaitu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif; artinya kemampuan menulis ini
merupakan kemampuan yang menghasilkan tulisan. Solehan, dkk 2008: 94 berpendapat kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara
otomatis. Akan tetapi diperoleh melalui tindak pembelajaran. Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan menulis, seseorang yang telah
mendapatkan pembelajaran menulis belum tentu memiliki kompetensi menulis dengan andal tanpa banyak latihan menulis. Berdasarkan pendapat tersebut
kemampuan menulis adalah kemampuan yang bersifat aktif dan produktif dalam menghasilkan tulisan yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan latihan
secara terus-menerus.
b. Tujuan Menulis
Penulis tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya itu dan
apa maksud dan tujuannya Tarigan, 2008: 23. Maksud atau tujuan penulis adalah “responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari
pembaca”. Berdasarkan batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif
informative discourse, tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif persuasive discourse, tulisan yang bertujuan untuk
menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer wacana kesastraan atau literary discourse, dan tulisan yang
mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif expressive discource.
Hartig dalam Tarigan, 2008: 25-26, berpendapat bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut.
1 Assignment purpose tujuan penugasan
Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri misalnya para siswa yang diberi tugas merangkumkan buku, sekretaris yang
ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat. 2
Altruistic purpose tujuan altruistik Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan
kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan
lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna kalau dia percaya, baik secara sadar maupun secara tidak sadar
bahwa pembaca atau penikmat karyanya adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
3 Persuasive purpose tujuan persuasif
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4 Informational purpose tujuan informasi tujuan penerangan
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keteranganpenerangan kepada para pembaca.
5 Self-expressive purpose tujuan pernyataan diri