Instrumen Wawancara Pratindakan dengan Guru Mata Pelajaran
115
Setelah siswa ingat pengertian cerpen dan unsur pembentuk cerpen yang telah dipelajari di semester pertama, siswa diminta untuk membuat
cerpen dengan tema bebas tentang pengalaman pribadi mereka. Hanya beberapa siswa terlihat antusias dan langsung menulis cerpen namun, ada
pula siswa yang masih terlihat bingung ingin menulis cerpen dengan cerita yang bagaimana.
Siswa yang masih bingung, memilih untuk berjalan-jelan di kelas dengan alasan untuk mencari ide untuk di tulis. Kebanyakan siswa yang
bingung justru menuis teks narasi yang isinnya menceritakan pengalaman pribadi mereka .
Tak terasa, bel jam pertama telah usai. Siswa yang mulanya bingung, terlihat sudah mulai fokus mengerjakan tugas menulis cerpen. Akhirnya
sebelum bel berakhir, seluruh siswa telah mengumpulkan hasil menulis cerpen. Peneliti memberikan angket pengamatan pratindakan sedangkan guru
merefleksi hasil pembelajaran dan memberitahukan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
116
CATATAN LAPANGAN HARI
: Kamis J AM
: 07.15-08.45 TANGGAL
: 28 April 2016 PERTEMUAN SIKLUS
:I I Hasil Pengamatan
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan salam pembuka kepada siswa dan juga memeriksa presensi kehadiran siswa guna mengetahui ada
atau tidaknya siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran. Setelah itu guru menjabarkan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran kepada siswa agar siswa mengetahui materi dan tujuan dari pembelajaran yang akan mereka lakukan.
Guru kemudian menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan apa saja yang mereka alami dalam menulis cerpen yang telah dilakukan dalam siklus
pratindakan. Ada siswa yang menjawab “Gak dapet ide bu...” siswa lainnya kemudian menimpali “Bikin ceritannya susah, gak tau harus mulai darimana...”
ada pula yang menjawab “Susah cari inspirasinya bu...” guru kemudian menampung pendapat pendapat siswa dalam papan tulis. Kesulitan-kesulitan
tersebut meliputi kesulitan mendapatkan ide, kesulitan menentukan tema, kesulitan membuat alur cerita dan kesulitan mencari inspirasi untuk dituangkan
dalam cerita. Setelah mengetahui hal hal yang menyulitkan siswa dalam membuat cerpen guru kemudian menjelaskan kembali mengenai unsur-unsur
117
pembentuk cerpen guna memecahkan masalah yang dialami siswa dalam menulis cerpen.
Bel tanda jam pelajaran pertama telah habis, guru kemudian memulai mengenalkan metode sinektik dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen. Setelah siswa dirasa cukup mengerti guru memerintahkan para siswa untuk mempersiapkan diri untuk memperhatikan
secara jelas film “Say Hello To Yellow” yang akan digunakan sebagai media pembelajaran. Siswa mempersiapkan buku tulis guna mencatat hal hal apa saja
yang mereka temukan dalam film yang akan diputar ini. Setelah film selsai diputar, guru membahas mengenai film tersebut, mulai dari tokoh, alur dan hal-
hal apa saja yang menarik dari film tersebut. Guru kemudian memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat cerpen berdasarkan film yang tellah
mereka saksikan. Sebelum menulis cerpen, siswa terlebih dahulu membuat kerangka dari cerpen yang akan mereka buat. Guru berkeliling untuk membantu
siswa yang kesulitan. Guru kemudian meminta bantuan kepada peneliti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam membuat kerangka karangan.
Tak terasa bel tanda jam pelajaran bahasa Indonesia telah usai, guru pun meminta siswa untuk mengumpulkan kerangka cerpen siswa kemudian guru
merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan.