Validitas Teknik Penentuan Keabsahan Data
juga dilakukan dengan penyebaran angket untuk mengetahui minat mereka terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis cerpen.
Angket awal dibagikan menjelang berakhirnya pembelajaran pada tahap pratindakan. Berikut disajikan hasil angket tersebut.
Tabel 5. Angket Pratindakan
No. Pertanyaan
Jawaban Ya
Cukup Tidak
1 Apakah anda suka membaca cerpen ?
15 siswa 65,21
4 siswa 17,39
4 siswa 17,39
2 Apakah anda berminat dalam
pembelajaran menulis cerpen di sekolah?
4 siswa 17,39
11 siswa 47,82
8 siswa 34,78
3 Apakah anda menulis cerpen hanya di
sekolah ? 13 siswa
56,52 4 siswa
17,39 6 siswa
26,08 4
Apakah menurut anda menulis cerpen adalah kegiatan yang sulit ?
7 siswa 30,43
13 siswa 56,52
3 siswa 13,04
5 Apakah anda menemukan banyak
kesulitan dalam menulis cerpen ? 8 siswa
34,78 12 siswa
52,17 3 siswa
13,04 6
Apakah anda paham dengan metode yang guru gunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen 5 siswa
21,73 7 Siswa
30,43 11 siswa
47,82
7 Apakah dalam menulis cerpen guru
sudah menggunakan media pembelajaran yang efektif ?
3 siswa 13,04
5 siswa 21,73
15 siswa 65,21
8 Apakah waktu dalam pembelajaran
sudah cukup? 6 siswa
26,08 9 siswa
39.13 8 siswa
34,78 9
Apakah anda sering menulis cerpen di luar pembelajaran di sekolah?
5 siswa 21,73
6 siswa 26,08
12 siswa 52,17
10 Apakah anda sudah pernah menulis
cerpen ? 7 siswa
30,43 6 siswa
26,08 10 siswa
43,47
Berdasarkan hasil angket di atas, dapat diketahui bahwa masih banyak siswa tidak menyukai kegiatan menulis cerpen. Hal itu dapat kita lihat ada 8 siswa
34,78 yang tidak menyukai pembelajaran menulis cerpen dan hanya ada 4 siswa 17,39 yang menyukai pembelajaran menulis cerpen sementara sisannya
ada 11 siswa 47,82 yang cukup menyukai pembelajaran menulis cerpen.
Kegiatan menulis cerpen kurang mendapat antusias dari siswa dikarenakan mereka hanya menulis di lingkungan sekolah saja. Hal itu dibuktikan dengan hasil
angket yang menyatakan bahwa 12 siswa 52,17 tidak pernah menulis cerpen di luar lingkungan sekolah, 6 siswa 26,08 jarang menulis cerpen di luar sekolah
sedangkan hanya 7 siswa 30.43 siswa yang sering menulis cerpen di luar sekolah.
Rendahnya minat menulis cerpen siswa juga disebabkan karena siswa masih menganggap bahwa cerpen adalah hal yang sulit. Hal ini sesuai dengan data
yang ditampilkan di angket bahwa ada 7 siswa 30,43 yang menyatakan bahwa menulis cerpen adalah hal yang sulit, 13 siswa 56,52 menyatakan bahwa
menulis cerpen adalah hal yang cukup sulit, dan sisannya hanya 3 siswa 13,04 yang menyatakan bahwa menulis cerpen adalah hal yang mudah.
Menulis cerpen adalah hal yang sulit bagi siswa juga diperkuat dengan hasil dari angket yang menyatakan bahwa 8 siswa 34,78 masih menemukan
kesulitan dalam menulis cerpen, 12 siswa 52,17 menyatakan bahwa sedikit mengalami kesulitan dalam menulis cerpen dan sisannya 3 siswa 13,04 tidak
menemukan kesulitan dalam menulis cerpen. Siswa menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menemukan ide pokok, tema, dan pengembangan
kerangka pikir dari cerpen yang akan mereka buat. Selain itu, kesulitan siswa menulis cerpen juga dipengaruhi dari faktor
guru yang memberikan materi pembelajaran. 11 siswa 47,82 menyatakan sama sekali tidak paham dengan apa yang diterangkan oleh guru dikarenakan metode
yang digunakan tidak efektif, 7 siswa 30,43 menyatakan sedikit paham dengan