tidak terlalu banyak efek film yang bisa dimasukan. Alternatif lain dalam proses pembuatan film ini adalah video yang merupakan media baru dalam pembuatan
film
c. Penggunaan Film Pendek sebagai Media Pembelajaran
Pada hakikatnya film pendek memiliki kemiripan dengan film. Hamzah 1988: 191 menyatakan bahwa film pendek memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan media lain dalam proses pembelajaran. Berikut ini
merupakan kelebihan media film pendek :
1 Selain bergerak dan bersuara film dapat menggambarkan suatu proses secara
jelas dan mendetail, 2
Dapat menimbulkan kesan tentang ruang dan waktu, 3
Tiga dimensional dalam penggambarannya, 4
Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk impresi yang murni, dan
5 Jika film itu berwarna dapat menambahkan realita kepada medium itu
6 Dapat menggambarkan teori saint dengan teori animasi.
Sama seperti film, film pendek sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan berbagai macam keterampilan berbahasa,
Soeparno 1980:55 berpendapat bahwa sebagai media pengajaran bahasa, film sangat sesuai untuk melatih keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
7. Pembelajaran Menulis Cerpen Menggunakan Model Sinektik
Berbantuan Media Film Pendek
Pada penelitian yang bertujuan meningkatkan kemampuan menulis cerpen menggunakan model sinektik berbantuan media film pendek,
menggunakan strategi pertama dalam pembelajarannya. Strategi pertama dikembangkan dengan beberapa langkah yang cocok digunakan dalam menulis
cerita pendek. Langkah-langkah penggunaan strategi pertama, sebagai berikut. a.
Siswa harus menggali ide, memilih ide, dan menyiapkan bahan tulisan dengan menyaksikan film. Siswa kemudian melanjutkan dengan tugas untuk
mengidentifikasi situasi dalam film yang dapat digunakan sebagai sumber untuk menulis cerpen.
b. Siswa menuliskan ide-ide yang telah didapat setelah menyaksikan film yang
diputar. Ide-ide yang dituangkan dalam bentuk draft masih bisa diubah. Ide- ide yang dituliskan dalam bentuk draft ini sifatnya masih sementara dan
masih mungkin dilakukan perubahan. Siswa mengembangkan atau mendeskripsikan berbagai hasil identifikasi, kemudian memilih satu di
antara hasil identifikasi tersebut lalu mendeskripsikan dan menjelaskan secara mendalam bedasarkan pengalaman siswa
c. Siswa memperbaiki atau menambahkan ide-ide baru dalam karangannya.
Pada tahap ini siswa mengembangkan hal baru ke dalam karya cerpen karangannya. Seperti menambahkan konflik, menambahkan tokoh, atau
menambah jalan cerita sehingga menjadi cerita yang lebih menarik.
d. Pada tahap ini siswa memperbaiki tulisannya. Siswa memperbaiki aspek
kebahasaan dan aspek mekanik dalam karya tulis siswa. e.
Siswa mempublikasikan hasil karangannya dengan cara menyampaikan atau menceritakan hasil cerpennya di depan kelas.
Tabel 2. Tahap-tahap Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
sisnektik berbantuan media film pendek.
Tahap Pertama: Mendeskripsikan Situasi Saat Ini
Tahap Kedua: Analogi Langsung
Guru meminta peserta didik untuk mendeskripsikan tema yang diberikan
dengan kondisi yang sedang mereka alami.
Siswa membuat analogi langsung dengan cara membuat peristiwa sesuai
dengan tema yang telah ditentukan
Tahap Ketiga: Analogi Personal
Tahap Keempat: Konflik Padat
• Menyimak film pendek • Menghubungkan peristiwa yang
dipilih dengan peristiwa pada film dan meganalogikan pada diri
sendiri dari peristiwa tersebut. • Mencatat konflik berupa masalah
yang terjadi di film pendek. • Memilih masalah yang akan
dijadikan sebagai ide pokok
Tahap Kelima: Analogi Langsung
Tahap Enam Memeriksa Kembali Tugas Awal
Menyusun kerangka cerita pendek didasarkan pada peristiwa dan masalah
yang dipilih. Menulis cerita pendek sesuai dengan
struktur cerita pendek.
8. Penilaian Pembelajaran Menulis Cerita Pendek
Pada umunya, aktivitas orang menghasilkan bahasa tidak semata-mata hanya bertujuan demi produktivitas bahasa itu sendiri, melainkan karena ada
sesuatu yang ingin dikomunikasikan lewat bahasa. Dengan kata lain, bahasa hanya merupakan sarana dan gagasan apa yang ingin dikomunikasikan pada