BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang akan melibatkan mahasiswa sebagai peneliti dan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai kolaborator. Ragam dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan McTaggart.
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian refleksi dan kolektif yang dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial serta pemahaman mereka di dalam praktik-praktik tersebut Kemmis dan McTaggart via Madya,
2009: 9. Burn dalam Madya, 2009: 2 menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penerapan penemuan fakta-fakta pada pemecahan masalah
dalam situasi sosial dalam pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama peneliti,
praktisi, dan orang awam. Penelitian tindakan kelas merupakan permasalahan praktis yang bersifat
situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi atau memperbaiki sesuatu dan
pada umumnya dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan subjek yang dikaji melalui prosedur penelitian.
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi Emzir 2007:
239. Namun perlu diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan. Adapun penjelasan untuk masing-
masing tahap adalah sebagai berikut.:
a. Perencanaan tindakan
Pada tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal
sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan apabaila dilaksanakan secara
kolaboratif. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Bila
dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti maka pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan
pada diri sendiri biasanya kurang teliti dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri karena adanya subjektivitas yang
berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini diterapkan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan
berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat.